51
2.3.2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Dalam mencari berbagai istilah yang telah berhubungan dengan Bimbingan dan Konseling yaitu dua kata yang memiliki makna tersendiri tetapi
ada keterkaitan makna, fungsi dan tujuannya. Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Menurut Rochman Notowidjaja dalam Yusuf dan Juntika Nurihsan 2010: 6 mengartikan Bimbingan sebagai
“Suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya ”. Menurut Rochman
Natawidjaja dalam Winkel dan Sri Hastuti 1991:29 mengartikan “Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntunan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap
kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti ”.
Sedangkan menurut Mugiarso dkk 2011: 4 yang dimaksud bimbingan adalah “proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
52
dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan,dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan individu, sekaligus sebagai
upaya peningkatan kesehatan mental. Konseling merupakan salah satu bentuk bantuan yang secara khusus di rancang untuk mengatasi persoalan-persoalan yang
dihadapi individu. Menurut Robinso, M.Surya. dkk. dalam Yusuf dan Juntika Nurhisan 2010: 7 mengartikan konseling adalah semua bentuk hubungan
dua orang, dimana seorang, yaitu konseli di bantu untuk lebih mampu untuk menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
ASCA American school counselor association dalam Yusuf dan Juntika Nurihsan 2010: 8. Mengemukakan bahwa: “Konseli adalah hubungan tatap-
muka yang bersipat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor mempergunakan pengetahuan
dan keterampilannya untuk membantu konseli mengatasi masalah- masalahnya”.
Shertzer dan Stone dalam Yusuf dan Juntika Nuhrisan 2010: 8 mengelompokkan konseli di dasarkan pada ranah perilaku yang merupakan
kepeduliannya, yaitu yang berorientasi pada ranah kognitif dan ranah afektif. Dari uraian tersebut dapat menggambarkan bahwa betapa sulit
merumuskan definisi konseling yang konprehensif dan berlaku untuk setiap orang dari berbagai aliran. Berikut di uraiakan beberapa generalisasi yang
menggambarkan karakteristik utama kegiatan konseling:
53
a. Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Makna bantuan disini yaitu sebagai upaya untuk membuat orang
lain agar ia mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis
yang di alami dalam kehidupannya. Dalam hal ini tugas konselor adalah menciptakan kondisi- kondisi yang dipelukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan konseli. b. Hubungan dalam konseling bersifat interpersonal. Terjadi dalam bentuk
wawancara secara tatap muka antara konselor dan konseli. Hubungan itu, melainkan melibatkan semua unsur kepribadian yang meliputi: Pikiran,
perasaan, pengalaman, nilai-nilai, kebutuhan, harapan, dan lain-lain. c. Dalam proses konseling kedua belah pihak hendaknya menggunakan
kepribadian yang asli. Hal ini dimungkinkan karena konseling itu dilakukan secara pribadi dan dalam suasana rahasia.
d. Keefektifan konseling sebagian besar ditentukan oleh kualitas hubungan antara konselor dan konselinya. Dilihat dari segi konselor, kualitas hubungan
itu bergantung pada kemampuannya dalam menerapkan teknik-teknik konseling dan kualitas pribadinya.
54
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat di simpulkan, konseling merupakan suatu proses bantuan yang sistematis, terencana dan terukur yang
diberikan oleh konselor kepada konseli, dengan tujuan untuk konseli mampu memahami diri sendiri dan mandiri dalam memecahkan masalah-masalah
sehingga konseli dapat berkembang dan kemampuannya. Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling di atas maka
dapat di rumuskan tentang pengertian bimbingan dan konseling adalah upaya normatif yang bersandar dan terarah kepada pengembangan manusia sesuai
dengan hakikat eksistensinya. Barangkat dari penjelasan dari para ahli, dengan kata lain bahwa Bimbingan dan Konseling adalah suatu proses pemberian
bantuan kepada pihak yang membutuhkan konseli baik perseorangan individu maupun
perkelompok agar
mampu memahami
diri sendiri
dan mengaktualisasikan kemanpauan yang dmiliki akan terarah, dan proses bantuan
tersebut dilaksanakan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
2.3.2.2 Fungsi Bimbingan danKonseling