77
diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka dengan
metode statistik tersebut.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi Variabel
Variabel merupakan “objek penelitian, atau apa ang menjadi titik perhatian
suatu penelitian” Arikunto, 2010: 161.Berdasarkan pada definisi di atas dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan obyek yang bervariasi dan dapat
dijadikan sebagai titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu variabel bebas
independen dan variabel terikat dependen. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
muncul sebagai akibat dari variabel bebas atau variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.
3.2.2 Hubungan Antar Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan
konseling. Hubungan antara dua variabel X dan Y dapat digambarkan sebagai berikut:
1 Variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian konselor.
78
2 Variabel terikat Y adalah variabel yang muncul sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu sikap siswa terhadap
pelayanan bimbingan dan konseling.
Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel
Gambar diatas menunjukan adanya hubungan antar variabel bebas X yaitu persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan variabel terikat
Y yaitu sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hubungan dua variabel dinyatakan positif bila nilai suatu variabel ditingkatkan,
maka akan meningkatkan variabel yang lain. Sebaliknya, jika suatu variabel diturunkan, maka akan menurunkan variabel yang lain.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yaitu merumuskan definisi variabel secara operasional sehingga dapat diukur Azwar, 2005:74. Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengungkap dua variabel, yaitu persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor sebagai variabel bebas dan sikap siswa terhadap pelayanan
bimbingan dan konseling sebagai variabel terikat. 1 Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor
Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor adalah suatu pendapat yang merupakan hasil pemaknaan dari obyek yang diamati siswa
X Y
79
dapat mempersepsi konselor melalui hal-hal yang tampak dari konselor, seperti sikap, tingkah laku, pengetahuan, dan kemampuan atau kepribadian
yang tercermin dalam diri konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, siswa akan mempersepsi konselor
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan siswa mengenai konselor, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian konselor. Variabel
ini diukur dengan menggunakan skala persepsi, dan indikator yang digunakan adalah aberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa; b
menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih; c menunjukkan integritas stabilitas kepribadian yang
kuat; serta d menampilkan kinerja berkualitas tinggi. 2 Sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling
Sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yaitu integrasi antara aspek pemikiran kognisi, perasaan afeksi, dan kecenderungan untuk
bertindak konasi baik yang bersifat positif maupun negatif yang menimbulkan perilaku tertentu yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan
dan konseling yang diberikan oleh konselor, yang pada akhirnya siswa dapat memanfaatkan dan ikut serta berperan aktif dalam pelayanan bimbingan dan
konseling tersebut. Adapun objek sikap yang akan diteliti adalah pelayanan bimbingan dan konseling dengan indikator: a pelaksanaan layanan-layanan
BK; dan b pelaksanaan kegiatan pendukung BK.
80
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian