Pengaruh Interaksi Kadar Air Benih dengan Periode Simpan

Benih suren pada kadar air 5,64 A 1 dengan wadah simpan besek B memiliki rata-rata keserempakan perkecambahan 17,67 tidak berbeda nyata dengan wadah simpan aluminium foil B 1 maupun wadah simpan kantong terigu B 2 dengan rata-rata keserempakan perkecambahan 19,93 dan 17,73. Akan tetapi, berbeda nyata dengan benih pada kadar air awal 11,38 dengan wadah simpan besek B maupun aluminium foil B 1 . Dengan demikian, kombinasi perlakuan kadar air awal 11,38 A dengan wadah simpan aluminium foil B 1 memberikan kombinasi terbaik terhadap keserempakan perkecambahan benih suren. Peranan wadah simpan sangat penting dalam melindungi benih. Menurut Copelan 1976 dalam Yulianti 2000, wadah simpan berperan terutama dalam menjaga kestabilan kadar air benih, dengan demikian wadah simpan harus tertutup rapat. Wadah simpan juga berfungsi untuk melindungi benih terhadap gangguan binatang dan hama serta mencegah terjadinya pertukaran uap air. Menurut Byrd 1983, bila benih disimpan dalam wadah kedap uap air maka kadar airnya harus diturunkan sehingga kemunduran benih tidak akan berlangsung dengan cepat dibandingkan penyimpanan terbuka. Keserempakan perkecambahan ditentukan berdasarkan jumlah benih yang berkecambah pada saat puncak perkecambahan terjadi. Parameter ini dapat menjadi salah satu tolak ukur vigor atau ukuran kemampuan potensial benih untuk berkecambah Byrd, 1983.

4.2.5. Pengaruh Interaksi Kadar Air Benih dengan Periode Simpan

Hasil sidik ragam menunjukkan interaksi kadar air benih dengan periode simpan berpengaruh sangat nyata α=5 terhadap daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan, sedangkan terhadap batas 50 dan 80 perkecambahan berpengaruh nyata. Pengaruh interaksi kadar air benih dengan periode simpan terhadap daya berkecambah, keserempakan perkecambahan, batas 50 dan 80 perkecambahan benih suren disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Pengaruh Interaksi Kadar Air Benih dengan Periode Simpan terhadap Daya Berkecambah, Keserempakan Perkecambahan dan Batas 50 Perkecambahan Benih Suren T. sureni Interaksi Daya Berkecambah Keserempakan Perkecambahan Batas 50 Perkecambahan hari A C 80,56 a 31,89 a 10,55 b A C 1 75,78 b 32,56 a 10,78 b A C 2 68,11 c 24,44 b 12,00 b A C 3 47,11 e 14,56 d 13,00 a A C 4 26,78 g 9,44 f - A 1 C 78,89 ab 29,55 b 10,33 b A 1 C 1 66,11 c 23,45 c 11,78 b A 1 C 2 60,55 d 20,89 c 12,00 b A 1 C 3 34,89 f 12,11 f - A 1 C 4 15,89 h 6,22 g - Keterangan : angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata α=5 dengan nilai yang lain Tabel 7 menunjukkan interaksi kadar air awal 11,38 A dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata daya berkecambah 80,56 berbeda nyata dengan periode simpan 2 sampai 8 minggu, tetapi tidak berbeda nyata dengan interaksi kadar air benih 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C . Pada interaksi kadar air 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C rata-rata daya berkecambah 78,89 berbeda nyata dengan periode simpan 2 minggu C 1 sampai 8 minggu C 4 . Menurut Sutopo 1993, daya berkecambah benih sangat ditentukan oleh kadar air yang dikandung oleh benih, hal ini sangat berkaitan dengan mutu benih, sehingga benih yang akan disimpan sebaiknya memiliki kandungan air yang optimal, dimana benih tersebut dapat disimpan lama tanpa mengalami penurunan viabilitas benih. Interaksi kadar air awal 11,38 A dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata keserempakan perkecambahan 31,89 tidak berbeda nyata dengan periode simpan 2 minggu C 1 memiliki keserempakan perkecambahan 32,56, tetapi berbeda nyata dengan periode simpan 4 minggu C 2 sampai 8 minggu C 4 . Hal ini membuktikan bahwa benih suren pada kadar air awal 11,38 dengan periode simpan sampai 2 minggu memberikan kombinasi perlakuan terbaik karena masih memperlihatkan rata-rata keserempakan perkecambahan yang tinggi yaitu 32,56. Pada interaksi kadar air benih 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata keserempakan perkecambahan 29,55 berbeda nyata dengan periode simpan 2 minggu C 1 sampai 8 minggu C 4 . Pada kadar air benih 11,38 A dan 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C , benih suren rata-rata mencapai batas 50 perkecambahan 10,55 hari dan 10,33 hari. Pada periode simpan C 4 , batas 50 perkecambahan tidak tercapai sampai akhir pengamatan. Menurut Byrd 1983, benih sebagai individu hidup mengalami proses kemunduran sebanding dengan bertambahnya waktu sehingga viabilitas benih menurun bahkan benih tersebut dapat mengarah pada kematian. Kadar air adalah faktor penting selama penyimpanan dan penanganan benih. Kadar air menentukan aktifitas fisiologis dan biokimia benih. Selain itu, air diperlukan untuk melemahkan kulit benih dan menghidrolisis cadangan makanan Stubsgaard, 1990 dalam Poulsen, 1994.

4.2.6. Pengaruh Interaksi Wadah Simpan dengan Periode Simpan