Pengaruh Interaksi Wadah Simpan dengan Periode Simpan

perlakuan terbaik karena masih memperlihatkan rata-rata keserempakan perkecambahan yang tinggi yaitu 32,56. Pada interaksi kadar air benih 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata keserempakan perkecambahan 29,55 berbeda nyata dengan periode simpan 2 minggu C 1 sampai 8 minggu C 4 . Pada kadar air benih 11,38 A dan 5,64 A 1 dengan periode simpan 0 minggu C , benih suren rata-rata mencapai batas 50 perkecambahan 10,55 hari dan 10,33 hari. Pada periode simpan C 4 , batas 50 perkecambahan tidak tercapai sampai akhir pengamatan. Menurut Byrd 1983, benih sebagai individu hidup mengalami proses kemunduran sebanding dengan bertambahnya waktu sehingga viabilitas benih menurun bahkan benih tersebut dapat mengarah pada kematian. Kadar air adalah faktor penting selama penyimpanan dan penanganan benih. Kadar air menentukan aktifitas fisiologis dan biokimia benih. Selain itu, air diperlukan untuk melemahkan kulit benih dan menghidrolisis cadangan makanan Stubsgaard, 1990 dalam Poulsen, 1994.

4.2.6. Pengaruh Interaksi Wadah Simpan dengan Periode Simpan

Hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh interaksi wadah simpan dengan periode simpan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan. Pengaruh interaksi wadah simpan dengan periode simpan terhadap daya berkecambah dan keserempakan perkecambahan benih suren disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Pengaruh Interaksi Wadah Simpan dengan Periode Simpan terhadap Daya Berkecambah dan Keserempakan Perkecambahan Benih Suren Interaksi Daya Berkecambah Keserempakan Perkecambahan B C 78,84 a 32,50 a B C 1 69,50 b 24,84 b B C 2 64,17 c 24,84 b B C 3 42,50 d 13,67 d B C 4 20,84 g 7,17 e B 1 C 80,34 a 30,33 a B 1 C 1 73,17 b 31,17 a B 1 C 2 67,67 bc 23,84 b B 1 C 3 44,17 d 14,34 d Tabel 8. lanjutan Interaksi Daya Berkecambah Keserempakan Perkecambahan B 1 C 4 26,33 f 10,33 e B 2 C 80,00 a 29,34 b B 2 C 1 70,17 b 28,00 b B 2 C 2 61,17 c 19,33 c B 2 C 3 36,34 e 12,00 d B 2 C 4 16,83 g 6,00 e Keterangan : angka-angka dalam kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata α=5 dengan nilai yang lain Tabel 8 di atas merupakan hasil uji Duncan yang menggambarkan interaksi wadah simpan besek B dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata daya berkecambah 78,84 tidak berbeda nyata dengan wadah simpan aluminium foil B 1 maupun kantong terigu B 2 pada periode simpan 0 minggu C dengan rata-rata daya berkecambah masing-masing 80,34 dan 80,00, serta tidak berbeda nyata sampai periode simpan 4 minggu. Pengaruh interaksi wadah simpan besek B dengan periode simpan 0 minggu C memiliki rata-rata keserempakan perkecambahan 32,50 berbeda nyata dengan periode simpan 2 sampai 8 minggu, tetapi tidak berbeda nyata dengan wadah simpan aluminium foil B 1 pada periode simpan 0 minggu 30,33 dan 2 minggu 31,17. Dengan demikian, rata-rata daya berkecambah terhadap interaksi wadah simpan dan periode simpan tidak berbeda nyata dengan wadah simpan besek maupun kantong terigu sampai periode simpan 4 minggu. Akan tetapi, wadah simpan aluminium foil B 1 pada periode simpan 2 minggu C 1 mempertahankan nilai keserempakan perkecambahan tetap tinggi yaitu 31,17. Hal ini sesuai dengan penelitian Suripatty dan Maai 1994, aluminium foil dapat menahan kelembaban relatif cukup tinggi sehingga fluktuasi suhu dapat dikurangi. Kelembaban relatif tinggi menyebabkan pengeluaran kadar air benih relatif kecil sehingga masa dormansi benih dapat diperpanjang. Hasil penelitian Djam’an 2000, benih suren dengan wadah simpan bak plastik terbuka dalam ruang AC suhu 18-20°C dengan kelembaban 40-50 dapat disimpan sampai 5 bulan dengan daya berkecambah mencapai 56,60. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh faktor kadar air benih yang berbeda.

4.3. Kondisi Perkecambahan