Ekstraksi dan Seleksi Benih Analisis Kemurnian Pengukuran Kadar Air Benih

13

3.3.1. Ekstraksi dan Seleksi Benih

Ekstraksi benih merupakan prosedur pelepasan dan pemisahan benih secara fisik dari struktur buah yang menutupinya. Ekstraksi dilakukan secara manual dengan cara menjemur buah di bawah sinar matahari dan mengeluarkan benih dari buahnya. Benih-benih yang telah dikeluarkan dari buahnya kemudian dilakukan seleksi yaitu, pemisahan benih dari kotoran-kotoran serta memilih benih-benih yang bermutu fisik yang baik.

3.3.2. Analisis Kemurnian

Tujuan dari analisis kemurnian adalah untuk mengetahui persentase dari komposisi benih murni, spesiesjenis lain dan kotoran benih dari contoh yang diuji sehingga menggambarkan komposisi dari kelompok benih. Benih murni adalah segala macam biji-bijian yang berasal dari satu jenis yang sedang diuji. Termasuk dalam kategori benih murni adalah benih mengkerut, benih belah atau rusak dengan ukuran lebih besar dari setengah ukuran asli. Benih tanaman lain adalah biji dari semua jenis yang tidak termasuk ke dalam jenis yang diuji. Kotoran lain adalah semua bahan yang bukan biji utuh, biji hampa, sekam, pasir, dll. Cara kerja analisis kemurnian yaitu, dengan membagi contoh kiriman secara bertahap sampai didapat contoh kerja paling sedikit 2.500 benih atau dengan cara menimbang 100 butir benih kemudian dikalikan 25 sehingga didapat berat minimum contoh kerja ISTA, 1993. Benih-benih tersebut kemudian diletakkan di atas meja kemurnian untuk memisahkan komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dari contoh kerja dengan bantuan pinset atau spatula. Menimbang masing-masing komponen dengan timbangan analitik. Penghitungan persen tiap komponen adalah sebagai berikut : x100 3 K 2 K 1 K 1 K murni Benih + + = x100 3 K 2 K 1 K 2 K lain tanaman Benih + + = 14 x100 3 K 2 K 1 K 3 K benih Kotoran + + = Keterangan : K 1 : Berat benih murni K 2 : Berat benih tanaman lain K 3 : Berat kotoran benih

3.3.3. Pengukuran Kadar Air Benih

Pengukuran kadar air benih dilakukan pada dua kondisi yaitu sebelum dan sesudah penyimpanan benih. Metode yang digunakan yaitu dengan cara langsung menggunakan oven temperatur rendah konstan. Menggunakan temperatur 103 ±1°C dan dikeringkan selama 17±1 jam. Periode pengeringan dimulai pada waktu oven menunjukkan temperatur yang diinginkan. Setelah pengeringan, contoh benih sebanyak 3 ulangan masing-masing 5 gram beserta cawannya disimpan dalam desikator selama 30-45 menit untuk pendinginan kemudian benih ditimbang beserta wadahnya ISTA, 1993. Kadar air dihitung dalam persen berat yang dinyatakan melalui rumus : Keterangan : M 1 : Berat cawan beserta tutupnya M 2 : Berat cawan dengan tutup dan isinya sebelum dikeringkan dalam oven M 3 : Berat cawan dengan tutup dan isinya setelah dikeringkan Benih tanaman hutan dapat dibedakan ke dalam benih kecil dan benih besar. Benih kecil apabila jumlahkg 5.000 butir, dan benih besar apabila jumlahkg 5.000 butir. Setelah diketahui kelompok benih tersebut kemudian dilakukan pengujian kadar air awal. Pengujian kadar air menggunakan 3 ulangan sehingga nilai kadar air ketiga ulangan itu harus dibandingkan. Jika selisih dari ketiga nilai kadar air itu tidak masuk batas toleransi seperti pada Tabel 1, maka uji diulang lagi. 100 1 M 2 M 3 M 2 M Air Kadar × − − = 15 Tabel 1. Daftar Toleransi Kadar Air Benih Jumlah Benihkg Kadar Air Awal 12 12-25 25 5.000 0,3 0,5 0,5 5.000 0,4 0,8 2,5

3.3.4. Penentuan Berat 1000 butir