vigor, keserempakan perkecambahan, batas 50 perkecambahan T
50
dan batas
80 perkecambahan T
80
.
4.2.1. Kadar Air Benih
Hasil pengamatan daya berkecambah benih suren pada perlakuan kadar air awal 11,38 dengan periode simpan 0 minggu mempunyai daya berkecambah
81,00 sedangkan pada kadar air 5,64 dengan periode simpan 0 minggu daya berkecambah 76,67. Dari kedua kondisi kadar air tersebut, benih suren mulai
berkecambah rata-rata pada hari ke-6 dan ke-7. Hasil uji Tukey pengaruh perlakuan kadar air benih terhadap daya
berkecambah disajikan pada Gambar 7.
Gambar 3. Histogram Hasil Uji Tukey Pengaruh Kadar Air Benih terhadap Daya Berkecambah Benih Suren T. sureni.
Gambar 7. Histogram Hasil Uji Tukey Pengaruh Kadar Air Benih terhadap Daya Berkecambah Benih Suren T. sureni
Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa benih suren dengan kadar air awal 11,38 A
dengan rata-rata daya berkecambah 59,67 berbeda nyata dengan kadar air 5,64 A
1
yang memiliki rata-rata daya berkecambah 51,27. Selain berpengaruh terhadap daya berkecambah, kadar air juga
berpengaruh nyata terhadap vigor. Gambar 8 menyajikan pengaruh perlakuan kadar air benih terhadap vigor.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
Kadar Air D
aya B e
rke cam
b ah
10 20
30 40
50 60
70
59.67a 51.27b
A0 : Kadar Air 11,38 A1 : Kadar Air 5,64
A0 A1
Gambar 8. Histogram Hasil Uji Tukey Pengaruh Kadar Air Benih terhadap Vigor Benih Suren T. sureni
Hasil uji Tukey pada Gambar 8 menunjukkan benih suren yang disimpan pada kadar air awal 11,38 A
memiliki vigor 95,40 berbeda nyata dengan benih yang disimpan pada kadar air 5,64 A
1
dengan vigor 94,55. Hal ini membuktikan benih suren yang disimpan dengan kadar air awal 11,38
mempertahankan vigor lebih tinggi daripada benih suren yang disimpan dengan kadar air 5,64.
Pengaruh perlakuan kadar air benih terhadap keserempakan perkecambahan benih suren disajikkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Histogram Hasil Uji Tukey Pengaruh Kadar Air Benih terhadap Keserempakan Perkecambahan Benih Suren T.
sureni
95.40a 94.55b
90 91
92 93
94 95
96 97
98 99
100
1 2
Kadar Air Vi
g o
r
90 91
92 93
94 95
96 97
98 99
100
A0 : Kadar Air 11,38 A1 : Kadar Air 5,64
A0 A1
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
1 2
Kadar Air K
e ser
em p
a k
a n
P e
rk ec
am b
a h
a n
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
22.58a 18.45b
A0 : Kadar Air 11,38 A1 : Kadar Air 5,64
A0 A1
Gambar 9 menunjukkan hasil uji Tukey benih suren yang disimpan pada kadar air awal 11,38 A
memiliki keserempakan perkecambahan 22,58 berbeda nyata dengan benih yang disimpan pada kadar air 5,64 A
1
dengan keserempakan perkecambahan 18,45. Hal ini membuktikan penyimpanan benih
suren pada kadar air awal 11,38 lebih baik daripada disimpan dengan kadar air benih 5,64.
Kadar air benih selain berpengaruh terhadap daya berkecambah, vigor dan keserempakan perkecambahan juga berpengaruh nyata terhadap parameter batas
80 perkecambahan. Gambar 10 menyajikan pengaruh perlakuan kadar air benih terhadap batas 80 perkecambahan benih suren.
Gambar 10. Histogram Hasil Uji Tukey Pengaruh Kadar Air Benih terhadap Batas 80 Perkecambahan Benih Suren T. sureni
Hasil pengamatan terhadap rata-rata batas 80 perkecambahan benih suren tercapai pada hari ke-13 sampai hari ke-14. Akan tetapi batas 80
perkecambahan hanya tercapai pada perlakuan penyimpanan dengan kadar air awal 11,38 A
dengan kadar air 5,64 A
1
pada periode simpan 0 minggu. Hasil uji Tukey pada Gambar 6 menunjukkan bahwa benih suren yang
disimpan pada kadar air awal 11,38 A memiliki batas 80 perkecambahan
13,33 berbeda nyata dengan benih suren dengan kadar air 5,64 A
1
yang mencapai batas 80 pada hari ke-13.
Menurut Stubsgaard 1990 dalam Poulsen 1994, kadar air merupakan salah satu faktor penting selama penyimpanan dan penanganan benih. Kadar air
menentukan aktifitas fisiologis dan biokimia benih. Oleh karena itu, penentuan
13.33a 13.00b
10 11
12 13
14 15
A0 A1
Kadar Air B
a ta
s 80
P e
rkec am
b a
h a
n
H a
ri
10 11
11 12
12 13
13 14
14 15
15
A0 : Kadar Air 11,38 A1 : Kadar Air 5,64
kadar air benih menjadi suatu faktor penting pada kebanyakan kegiatan penanganan benih.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian kadar air awal benih suren. Kadar air awal diperoleh sebesar 11,38 A
. Kadar air tersebut lebih rendah daripada hasil penelitian Djam’an 2000 terhadap benih suren dengan kadar air awal
15,79. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu pengunduhan benih yang berbeda. Pada penelitian ini pengunduhan benih suren dilakukan pada bulan Mei dengan
kondisi tidak terjadi hujan atau musim kering sehingga kadar air benih menjadi rendah.
Begitu juga pengaruhnya dengan parameter keserempakan perkecambahan dan batas 80 perkecambahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Robert 1973
dalam Syamsuwida 2002, kelompok benih rekalsitran apabila disimpan dalam
waktu yang lama tidak dapat diturunkan kadar airnya karena mempercepat penurunan viabilitas benih.
4.2.2. Wadah Simpan