5 Menurut Mandang dan Pandit 1997, kegunaan kayu suren antara lain
untuk bahan bangunan ringan, perabot rumah tangga termasuk lemari, dinding hias, langit-langit, peti teh, kotak cerutu, bangunan kapal dan perahu, dayung, alat
musik piano, vinir lapisan muka kayu lapis, ukiran. Sedangkan menurut Heyne 1987, kulit batangnya yang merah digunakan sebagai obat demam,
pembengkakan limpa, diare dan disentri karena kandungan zat penyamaknya. Menurut Sutisna 1998, daunnya yang harum dan menyengat hidung
menghasilkan zat bahan anti serangga. Gambar bunga, buah, benih dan bentuk pohon suren disajikan pada
Gambar 1, sedangkan Gambar 2 memperlihatkan pertumbuhan pohon suren.
Gambar 1. Toona sureni Blume Merr. Gambar 2. Pohon Suren T. sureni
1. perawakan pohon; 2. ranting berbunga; penampang bunga; 4. perbuahan;
5. benih sumber: Mandang, 1997
2.2. Biologi Benih
Benih secara umum memiliki bagian berikut ini: kulit biji adalah lapisan paling luar yang relatif tidak permeabel terhadap oksigen, karbon dioksida dan air.
Nukleus adalah membran semipermeabel yang melapisi permukaan dalam kulit benih. Endosperma adalah cadangan makanan benih yang dimanfaatkan oleh
embrio sampai embrio menghasilkan alat fotosintesis dan mampu menghasilkan karbohidrat. Organ pusat dalam benih adalah embrio dengan kotiledon pada salah
satu ujungnya, plumula atau epikotil di tengah dan hipokotil dan radikula pada ujung yang lain Baker, 1995. Gambar 3 menyajikan bentuk dan bagian-bagian
benih secara umum.
6
Gambar 3. Bentuk dan bagian-bagian benih sumber: Baker, 1997
2.3. Benih Rekalsitran dan Ortodoks
Menurut Schmidt 2000, benih rekalsitran adalah benih yang memiliki viabilitas cepat turun dengan daya simpan yang rendah sehingga hanya dapat
diperpanjang dengan penyimpanan pada kondisi yang terkendali. Benih rekalsitran tetap mempertahankan kadar air tinggi sampai masak sering 30-50
dan peka terhadap pengeringan di bawah 12-30, tergantung pada jenisnya. Benih ortodoks adalah benih-benih yang kadar airnya dapat diturunkan
sampai kadar air 2-5 dan dapat disimpan pada suhu rendah. Viabilitas dapat diperpanjang dengan menurunkan kelembaban dan suhu penyimpanan. Benih
ortodoks merupakan benih yang mempunyai daya simpan pada kondisi penyimpanan yang sesuai Schmidt, 2000.
Selain benih yang bersifat rekalsitran dan ortodoks juga terdapat benih yang memiliki sifat antara rekalsitran dan ortodoks atau disebut benih
intermediate. Benih intermediate dapat dikeringkan sampai batas kadar air yang aman untuk benih ortodoks tanpa mempengaruhi viabilitasnya. Namun benih yang
kering akan mudah rusak bila disimpan pada suhu rendah, terutama pada kadar air di bawah 10. Tingkat kemasakan juga mempengaruhi toleransi terhadap
pengeringan benih intermediate. Metode pengolahan yang dilakukan pada kadar air tinggi cenderung mengurangi toleransi terhadap pengeringan dan daya simpan
Departemen Kehutanan, 1990.
7
2.4. Kadar Air Benih