Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Dalam perjanjian pemberian garansijaminan diatur mengenai hak-hak istimewa yang dimiliki oleh penjaminguarantor yang pengaturannya sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam KUHPerdata, hak istimewa tersebut, yaitu Hak agar kreditor menuntut terlebih dahulu sebagaimana dimuat dalam Pasal 1831 KUHPerdata, Hak untuk membagi utang sebagaimana diatur dalam Pasal 1837 KUHPerdata, Hak untuk diberhentikan dari penjaminan bilamana karena salahnya kreditor, si penjaminguarantor tidak dapat menggantikan hak-haknya, Hipotik Hak Tanggungan dan hak-hak istimewa yang dimiliki kreditor. Sebagaimana dimuat dalam Pasal 1848 dan 1849 KUHPerdata. Berdasarkan hal tersebut seorang penjaminguarantor tidak dapat dipailitkan bila ia tidak melepaskan hak istimewanya yang secara tegas dimuat dalam perjanjian pemberian garansijaminan. Namun, dalam hal ini apabila penjaminguarantor mengesampingkan Pasal 1831, Pasal 1837, Pasal 1848 dan Pasal 1849, maka seorang penjaminguarantor telah melepaskan hak istimewanya yang membawa akibat hukum penjaminguarantor tersebut dapat dipailitkan Universitas Sumatera Utara oleh kreditor atas dasar utang yang tidak dibayar yang dilakukan oleh debitor utamaprinsipal. 2. Hubungan hukum yang terjadi antara induk perusahaan dengan anak perusahaan adalah induk perusahaan sebagai pemegang saham lebih dari 50 dari saham anak perusahaannya, sehingga dengan demikian induk perusahaan dapat mengontrol jalannya perusahaan dengan kepemilikan mayoritas saham. Pengontrolan induk perusahaan dilakukan dengan memberikan pembatasan-pembatasan yang tertuang dalam anggaran dasar dari anak perusahaan, seperti: anak perusahaan untuk dapat melakukan perjanjian dengan pihak ketiga untuk mendapatkan kredit, memberikan pinjaman pada perusahaan lainnya dan perbuatan hukum lainnya harus minta persetujuan induk perusahaan. Secara normal, pada perusahaan grup, tetap berlaku dasar prinsip entitas terbatas separate legal entity, yang berujung pada prinsip tanggung jawab terbatas limited liability perusahaan induk sebagai pemegang saham anak perusahaan yang diatur pada Pasal 3 Ayat 1 UUPT. Tetapi dalam hal ini, UUPT juga memberikan peluang bagi penerapan piercing the corporate veil terhadap hapusnya imunitas limited liability induk perusahaan sebagai pemegang saham anak perusahaan, sebagaimana ketentuan Pasal 3 Ayat 2 UUPT. atas penerapan piercing the corporate veil terkait tanggung jawab induk terhadap anak perusahaan adalah menentukan adanya bukti mengenai Universitas Sumatera Utara fakta pengendalian induk terhadap anak perusahaan yang menyebabkan hilangnya kemandirian anak perusahaan sehingga dapat dibuktikan bahwa itikad buruk memanfaatkan anak perusahaan untuk kepentingan induk perusahaan, terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh anak perusahaan, ataupun baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan anak perusahaan yang mengakibatkan kekayaan anak perusahaan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang anak perusahaan adalah semata-mata karena anak perusahaan menjalankan instruksikebijakan induk perusahaan. Apabila dapat dibuktikan adanya fakta tersebut di atas, induk perusahaan bertanggung jawab atas kerugian pihak ketiga anak perusahaan. 3. Tanggung jawab induk perusahaan sebagai penjaminguarantor terhadap kepailitan anak perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan adalah: a. Apabila induk perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan tidak melepaskan hak istimewanya maka induk perusahaan bertanggung jawab untuk dapat sebagai cadangan maksudnya penjaminguarantor induk perusahaan baru membayar utang anak perusahaan debitor, jika seluruh kekayaan anak perusahaan telah dijual terlebih dahulu dan ternyata tidak mencukupi untuk membayar utang anak perusahaan tersebut Universitas Sumatera Utara kepada kreditor-kreditornya maka dalam hal ini barulah harta induk perusahaan sebagai penjaminguarantor untuk menutup sisa utang yang tidak dapat ditutup dengan kekayaaan anak perusahaan tersebut. Tetapi jika harta kekayaan anak perusahaan ternyata mencukupi untuk melunasi utang-utangnya, maka Penjaminguarantor harus bebas dari penyitaan dan penjualan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1831 KUHPerdata b. Apabila induk perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan melepaskan hak istimewanya maka induk perusahaan sama kedudukannya seperti debitor anak perusahaan dikarenakan dalam hal ini induk perusahaan sebagai penjaminguarantor telah mengikatkan diri bersama-sama dengan debitor anak perusahaan secara tanggung menanggung tanggung renteng sehingga memberikan peluang kepada kreditor untuk dapat menuntut langsung kepada penjaminguarantor induk perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya melunasi utang- utang anak perusahaan yang telah dilimpahkan kepadanya secara keseluruhan tanpa harus menjual harta benda debitor anak perusahaan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1832 KUHPerdata. Universitas Sumatera Utara

B. Saran.