46
E. Pengaturan Hak Istimewa Dalam Perjanjian Pemberian Garansi
Jaminan.
Dalam pemberian garansijaminan, penjamin wajib memenuhi kewajibannya debitor sejak debitor cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan
yang diperjanjikan. Penjamin yang telah mengikatkan dirinya untuk memenuhi kewajiban debitor, berada dalam posisi yang lemah. Hal ini disebabkan karena
pemberian garansijaminan dibuat untuk melindungi kepentingan kreditor, sehingga pada saat debitor mengalami kegagalan dalam pemenuhan
kewajibannya, penjaminguarantor segera dapat dimintakan untuk pemenuhannya berdasarkan perjanjian pemberian garansijaminan yang telah dibuat.
88
Dalam Memberikan perlindungan bagi guarantor dalam melaksanakan kewajibannya, Undang-undang memberikan beberapa hak istimewa kepada
seorang penjaminguarantor. Dalam perjanjian pemberian garansijaminan biasanya diatur mengenai hak-hak istimewa yang dimiliki oleh
penjaminguarantor yang pengaturannya sesuai dengan yang terdapat pada KUHPerdata, hak istimewa tersebut yaitu:
89
1. Hak untuk menuntut lebih dahulu voorrecht van uitwinning.
90
Hak untuk menuntut lebih dahulu ini adalah agar harta debitorlah yang harus lebih dulu disita untuk memenuhi pelaksanaan perjanjian. Tidaklah langsung
88
Samsul Rais Siregar, Pelaksanaan Penanggungan Utang Sebagai Jaminan Dalam Pemberian Kredit, Magister Kenotariatan USU: Tesis, 2007, hal. 65.
89
M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Bandung: Penerbit Alumni: 1986, hal. 321-323.
90
Pasal 1831 KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
47
dilakukan penyitaan terhadap harta kekayaan si penjamin, barulah nanti penyitaan dapat dilakukan terhadap harta si penjamin umtuk memenuhi
kekurangan apabila ternyata harta kekayaan debitor tidak mencukupi. Hanya kekurangan itu sajalah yang dibebankan kepada harta penjamingurantor.
Kalau harta kekayaan debitor ternyata mencukupi untuk melunasi tagihan, harta kekayaan penjamin harus bebas dari penyitaan dan penjualan.
91
Hak untuk lebih dahulu menuntut harta kekayaan debitor harus dimajukan penjamin sebagai jawaban pertama pada persidangan di muka hakim. apabila
dia lalai memajukannya pada jawaban pertama, dan baru kemudian dimajukan pada sidang atau jawaban berikutnya, maka hak untuk menuntut lebih dahulu
kekayaan debitor, tidak lagi dapat diterima.
92
2. Hak untuk membagi hutang vorrecht van schuldsplitsing.
93
Hak untuk membagi hutang ini terdapat pada penjamin yang penjaminannya lebih dari satu orang penjamin terhadap seorang debitor. Maka para penjamin
masing-masing dapat memajukan hak untuk membagi debitor-debitor tadi diantara para penjamin. Sehingga utang debitor yang mereka jamin, dibagi-
dibagi diantara mereka masing-masing. Seperti halnya hak mendahulukan penuntutanpenyitaan terhadap harta debitor, pada hal untuk membagi-bagi
utang inipun harus dimajukan pada jawaban pertama dalam sidang
91
Sutarno, Op. Cit., hal. 246.
92
Pasal 1833 KUHPerdata.
93
Pasal 1837 KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
48
pengadilan.
94
Apabila terlambat memajukannya maka hak untuk membagi utang harus dinyatakan tidak dapat diterima. Dalam hal membagi utang ini
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
95
a. Apabila ternyata salah seorang dari penjaminguarantor tidak
mampu untuk membayar bahagian yang ditentukan kepadanya, penjamin yang cukup mampu tidak wajib memikul pembayaran itu.
Dia cukup membayar bahagiannya saja. b.
Apabila pembahagian utang itu datangnya atas kemauan sendiri dari pihak kreditor, kemudian ternyata salah seorang dari
penjaminguarantor sedang dalam keadaan tidak mampu, kreditor tetap terikat atas pembahagian yang telah diperbuatnya.
3. Hak untuk diberhentikan dari penjaminan
96
Seorang penjaminguarantor berhak minta kepada kreditor untuk diberhentikan atau dibebaskan dari kedudukannya sebagai seorang
penjaminguarantor jika ada alasan untuk itu. Alasan yang bisa digunakan sebagai dasar hukum meminta diberhentikan atau dibebaskan dari kedudukan
seorang penjaminguarantor ialah kemungkinan penjaminguarantor tidak dapat menggunakan hak-hak subrogasi. Hak subrogasi timbul setelah
penjaminguarantor membayar atas utang debitor. Hak subrogasi tidak dapat dilaksanakan karena penjamin telah meneliti bahwa jaminan seperti hak
94
M. Yahya Harahap, Op. Cit., hal. 322.
95
Pasal 1838 KHUPerdata.
96
Pasal 1848 dan Pasal 1849 KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
49
tanggungan, hipotik, fiducia, dan lainnya yang menjamin utang tersebut telah hapus atau tidak ada lagi. Tidak adanya jaminan hipotik, hak tanggungan
dikarenakan kreditor membiarkan debitor menjual atau menghilangkan jaminan. Dengan kata lain kreditor tidak mengamankan jaminan-jaminan atas
utang debitor itu sehingga bila penjaminguarantor membayar utang debitor, penjaminguarantor yang demi hukum menggantikan hak kreditor subrogasi
tidak memperoleh jaminan hipotik, hak tanggungan dan garansijaminan lainnya.
97
Dalam praktek perbankan baik di Nederland maupun di Indonesia, ternyat bahwa antara kreditor dan guarantorpenjamin justru senantiasa diadakan janji
agar guarantorpenjamin melepaskan hak istimewanya, sehingga adanya hak istimewa tersebut praktis tidak ada artinya. Janji untuk melepaskan hak istimewa
ini dalam praktek senantiasa diperjanjikan, sehingga dapat dikatakan bahwa disini terjadi kebiasaan yang senantiasa diperjanjikan. Hak istimewa tersebut baru ada
artinya, jika hak tersebut dengan tegas-tegas tercantum dalam perjanjian pemberian garansi.
98
97
M. Yahya Harahap, Op. Cit., hal. 325.
98
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Op. Cit., hal. 93.
Universitas Sumatera Utara
BAB III HUBUNGAN HUKUM INDUK PERUSAHAAN DENGAN ANAK