75
1831, 1832, 1837, 1847, 1849 KUHPerdata dalam perjanjian pemberian garansijaminan.
139
Seorang guarantor yang tidak melepaskan hak istimewanya, tidak dapat dinyatakan pailit sebelum debitor utamanya dinyatakan pailit terlebih dahulu
dan apabila harta benda milik debitor utama setelah disita dan dilelang ternyata tidak cukup untuk membayar seluruh utangnya kepada kreditor, atau
apabila si debitor utama telah dinyatakan pailit tetapi ternyata tidak mempunyai harta apapun lagi. Apabila hal ini terjadi maka kreditor dapat
menagih utang kepada guarantor atas utang yang belum dibayar oleh debitor utama.
140
B. Tanggung Jawab Induk Perusahaan Sebagai PenjaminGuarantor
Terhadap Kepailitan Anak Perusahaan Dalam perjanjian Pemberian Garansi.
Sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya sudah pasti berhubungan dengan pihak lain yaitu pihak ketiga, perusahaan melakukan transaksi jual
beli, kredit dari perbankan, sewa menyewa dan sebagainya. Biasanya kalau transaksinya dapat berjalan dengan lancar atau tidak ada ada masalah
kondisinya akan aman-aman saja, namun bila terjadi sebaliknya terjadi masalah misalnya perusahaan melakukan wanprestasi, dalam hal ini yang
dicari adalah menyangkut tanggung jawab. Berhubung yang melakukan
139
Sunarmi, Op., Cit. hal. 129-130.
140
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
76
transaksi adalah suatu perseroan maka mengenai masalah tanggung jawab dipengaruhi oleh statusnya, apakah berstatus badan hukum atau tidak, adanya
perbedaan status tersebut berpengaruh pada siapa yang bertanggung jawab.
141
Sebuah badan hukum memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pengurus. Dalam perseroan terbatas modal yang terbagi atas saham
merupakan modal perusahaan, demikian pula badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum yang diwakili oleh pengurusnya. Oleh karena
kedudukannya sebagai subyek hukum segala perbuatan badan hukum menjadi tanggung jawab badan hukum itu sendiri bukan tanggung jawab pengurusnya,
Pemegang saham hanya menanggung sebesar nilai saham yang dimasukkan sehubungan itu Perseroan Terbatas yang berstatus sebagai badan hukum,
segala perbuatan pengurus atas nama perusahaan yang dilakukan dengan itikad baik yang bertanggung jawab adalah perusahaan.
142
Pasal 40 Ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Dagang menyebutkan bahwa “pemegang saham tidak bertanggung jawab lebih dari pada jumlah
penuh dari saham-saham itu.” Prinsip yang sama juga diberlakukan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas yang menyatakan dengan tegas bahwa
Perseroan Terbatas adalah merupakan suatu badan hukum,
143
dan tanggung jawabnya sebatas atas saham-saham yang telah diambil oleh pemegang
141
Gatot Supramono, Op. Cit., hal. 135.
142
Ibid.
143
Pasal 1 Ayat 1 UUPT.
Universitas Sumatera Utara
77
saham.
144
Hanya saja UUPT menegaskan tentang adanya beberapa pengecualian atas prinsip keterbatasan tanggung jawab badan hukum yang
bersangkutan, termasuk untuk menarik pihak induk perusahaan sebagai pemegang saham untuk ikut mempertanggung jawabkan terhadap perbuatan
anak perusahaannya.
145
Induk perusahaan akan bertanggung jawab terhadap permasalahan hukum anak perusahaan apabila terjadi hal-hal berikut:
146
1. Induk perusahaan turut menandatangani perjanjian yang dilakukan
anak perusahaan dengan pihak ketiga anak perusahaan. 2.
Induk perusahaan bertindak sebagai penjaminguarantor corporate guarantee atas perjanjian anak perusahaan dengan kreditor.
3. Induk perusahaan melakukan perbuatan melawan hukum yang
mengakibatkan kerugian bagi pihak ketiga anak perusahaan. Berdasarkan hal tersebut diatas, pada prinsipnya induk perusahaan dapat
dikenakan tanggung jawab hukum atas kerugian pihak ketiga sabagai akibat hukum dominasi induk terhadap pengurusan anak perusahaan yang
menjalankan instruksi induk perusahaan.
147
Dalam hal tanggung jawab induk perusahaan terhadap anak perusahaan yang bertindak sebagai penjaminguarantor corporate guarantee di dalam
perjanjian pemberian garansijaminan akan bertanggung jawab apabila pihak yang dijaminnya wanprestasi. Lazimnya jaminan perusahaan corporate
144
Pasal 3 Ayat 2 UUPT.
145
Munir Fuady, Op.Cit., hal. 125-126.
146
Sulistiowati, Op. Cit., hal. 158.
147
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
78
guarantee jaminan perusahaan diadakan untuk kredit yang berjumlah besar karena kreditor mau mengadakan hubungan utang piutang jika debitor dapat
mengajukan penjaminan yang akan menjamin pemenuhan piutang bila debitor wanprestasi.
Jaminan perusahaan corporate guarantee terjadi karena kebutuhan dunia bisnis dan tuntutan perdagangan serta perekonomian pada umumnya.
Corporate guarantee dapat dikatakan tidak terdapat ketentuan perundang- undangan namun kenyatannya sekarang ini di kota-kota besar seperti Jakarta
telah digunakan secara luas di dalam praktek perbankan khususnya untuk fasilitas kredit dalam jumlah besar. Oleh karena itu jaminan perusahaan
corporate guarantee tidak terlepas dari jaminan pribadi personal guarantee. Dengan demikian induk perusahaan bertindak sebagai
penjaminguarantor yang dinyatakan dalam perjanjian pemberian garansijaminan yang berwujud suatu garansijaminan yang diberikan
kreditor, dengan menyatakan bahwa guarantor akan bertanggung jawab untuk memenuhi segala kewajiban-kewajiban yang telah disepakati bersama seperti
yang tercantum dalm perjanjian pemberian garansijaminan.
148
Jadi dalam hal ini tanggung jawab induk perusahaan yang bertindak sebagai penjaminguarantor corpotare guarantee yang terhadap kepailitan
148
Fani Ifakuni, Perjanjian Pemberian Kredit Pada BNI dengan Jaminan Corporate Guarantee, Magister Kenotariatan USU: Tesis, 2005, hal. 71.
Universitas Sumatera Utara
anak perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan adalah sebagai berikut:
1. Apabila induk perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan
tidak melepaskan hak istimewanya maka induk perusahaan bertanggung jawab untuk dapat sebagai cadangan maksudnya
penjaminguarantor induk perusahaan baru membayar utang anak perusahaan debitor, jika seluruh kekayaan anak perusahaan telah
dijual terlebih dahulu dan ternyata tidak mencukupi untuk membayar utang anak perusahaan tersebut kepada kreditor-kreditornya maka
dalam hal ini barulah harta induk perusahaan sebagai penjaminguarantor untuk menutup sisa utang yang tidak dapat ditutup
dengan kekayaaan anak perusahaan tersebut. Tetapi jika harta kekayaan anak perusahaan ternyata mencukupi untuk melunasi utang-
utangnya, maka Penjaminguarantor harus bebas dari penyitaan dan penjualan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1831 KUHPerdata
yang menegaskan “penjaminguarantor tidak diwajibkan membayar kepada kreditor, selain apabila debitor lalai dalam memenuhi
prestasinya dan utang-utangnya sudah jatuh tempo dan sudah dapat ditagih, sedangkan harta benda debitor ini harus lebih dahulu disita dan
dijual untuk melunasi utangnya.”
149
149
Pasal 1831 KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
2. Apabila induk perusahaan dalam perjanjian pemberian garansijaminan
melepaskan hak istimewanya maka induk perusahaan sama kedudukannya seperti debitor anak perusahaan dikarenakan dalam hal
ini induk perusahaan sebagai penjaminguarantor telah mengikatkan diri bersama-sama dengan debitor anak perusahaan secara tanggung
menanggung tanggung renteng
150
sehingga memberikan peluang kepada kreditor untuk dapat menuntut langsung kepada
penjaminguarantor induk perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya melunasi utang-utang anak perusahaan yang telah
dilimpahkan kepadanya secara keseluruhan tanpa harus menjual harta benda debitor anak perusahaan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 1832 KUHPerdata, yang berbunyi:
151
1. Apabila guarantor telah melepaskan hak istimewanya untuk
menuntut supaya benda-benda debitor lebih dahulu disita dan dijual.
2. Apabila guarantor telah mengikatkan dirinya bersama-sama dengan
debitor utama secara tanggung menanggung dalam hal mana akibat-akibat perikatannya diatur menurut asas-asas yang
ditetapkan untuk utang-utang secara tanggung renteng.
3. Jika debitor dapat memajukan suatu tangkisan yang hanya
mengenai dirinya sendiri secara pribadi. 4.
Jika debitor berada dalam keadaan pailit. 5.
Dalam hal penjaminan yang diperintahkan oleh Hakim.
150
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Op. Cit., hal. 89.
151
Pasal 1832 KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
C. Kasus Induk Perusahaan PT. Ometraco Corp. Tbk Sebagai