Konsepsi Hak Istimewa Dalam Perjanjian Pemberian Garansi Oleh Induk Perusahaan Terhadap Anak Perusahaan Dalam Kepailitan

21 perusahaan. Penerapan penghapusan tanggung jawab terbatas, sehingga tanggung jawabnya menembus kepada induk perusahaan sesuai asas piercing the corporate veil, berdasar alasan keadilan dan kepatutan dikarenakan doktrin piercing corporate veil ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak adil terutama bagi pihak luar perseroan dari tindakan sewenang-sewenang atau tidak layak yang dilakukan atas nama perseroan, baik yang terbit dari suatu transaksi dengan pihak ketiga ataupun yang timbul dari hubungan kontraktual. 39

2. Konsepsi

Bagian kerangka konsepsional ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan dalam tesis ini, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu: 1. Hak istimewa adalah hak yang dimiliki seorang penjamin untuk menuntut agar harta kekayaan milik si berutang utama debitor terlebih dahulu disita dan dijualdilelang, jika hasil penjualan harta kekayaan debitor tidak cukup untuk melunasi hutangnya, kemudian baru harta kekayaan penjamin, 40 hak untuk meminta pemecahan utang, 41 dan hak untuk dibebaskan dari penjaminan bilamana karena salahnya si kreditor. 42 39 Ibid. 40 Pasal 1831 KUHPerdata. 41 Pasal 1837 KUHPerdata. 42 Pasal 1848 dan 1849 KUHPerdata. Universitas Sumatera Utara 22 2. Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka umum. 43 3. Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau Undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka umum. 44 4. Kreditor preferen adalah golongan kreditor yang kedudukan hutangnya mempunyai kedudukan yang istimewa dengan memiliki hak untuk mendapatkan pelunasan lebih dahulu dari hasil penjualan lelang harta pailit. 45 5. Kreditor konkuren adalah kreditor-kreditor yang tidak termasuk dalam golongan khususistimewa, pelunasan piutang mereka dicukupkan dengan sisa hasil penjualan pelelangan harta pailit sesudah diambil bagian golongan khusus dan istimewa. 46 6. Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 47 defenisi yang lebih jelas dikemukakan oleh subekti, dimana Ia memberikan perumusan bahwa: “perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal”. 48 43 Pasal 1 ayat 2 UUK dan PKPU. 44 Pasal 1 ayat 3 UUK dan PKPU. 45 Dedi Harianto, Bahan Kuliah, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2010, hal. 4. 46 Ibid,. 47 Pasal 1313 KUHPerdata. 48 Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Intermasa, 1990, hal. 1. Universitas Sumatera Utara 23 7. Perjanjian pemberian garansiPenjaminan adalah suatu persetujuan dimana seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berutang manakala orang itu sendiri tidak memenuhinya. 49 8. Induk perusahaan adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain danatau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut. 50 9. Anak perusahaan adalah perseroan yang mempunyai hubungan khusus dengan perseroan lainnya yang terjadi karena lebih dari lima puluh persen sahamnya dimiliki oleh induk perusahaannya atau lebih dari lima puluh persen suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham dikuasai oleh induk perusahaannya dan atau kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan, dan pemberhentian direksi dan komisaris sangat dipengaruhi oleh induk perusahaannya. 51 10. Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau Undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberikan hak 49 Pasal 1820 KUHPerdata. 50 Munir Fuady, Op. Cit., hal. 83. 51 Sulistiowati, Op. Cit., hal. 35. Universitas Sumatera Utara 24 kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitor. 52 11. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU menurut Kartini Muljadi sebagaimana dikemukakan oleh Rudi A. Lontoh adalah “pemberian kesempatan kepada debitor untuk melakukan restrukturisasi utang-utangnya, yang dapat meliputi pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada kreditor konkuren dan pada akhirnya jika dapat terlaksana dengan baik debitor akan dapat memenuhi kewajibannya-kewajibannya dan meneruskan usahanya.” 53 12. Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas. 54 Suatu keadaan dimana seorang tidak mampu lagi untuk membayar utang-utangnya berdasarkan putusan hakim, hal ini diatur dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

G. Metode Penelitian

Penelitian merupakan sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun tekhnologi. Hal ini disebabkan karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologi dan konsisten. 52 Pasal 1 angka 6 UUK dan PKPU. 53 Rudhy A. Lontoh, et. al., Op. Cit., hal. 173. 54 Pasal 1 ayat 1 UUK dan PKPU. Universitas Sumatera Utara 25 Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan konstruksi data yang telah dikumpulkan. 55 Oleh karena penelitian merupakan suatu sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka metodologi penelitian yang diterapkan harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. 56 Dengan demikian metode penelitian adalah merupakan upaya ilmiah untuk memakai dan memecah suatu permasalahan berdasarkan metode tertentu.

1. Jenis dan Sifat Penelitian