hadis banyak yang ditafsirkan keliru sehingga seakan-akan memojokkan kaum perempuan.
Kenyataan tersebut digambarkan dalam novel PBS. Novel PBS memberi kritik terhadap beberapa tafsiran ayat-ayat Alquran dan hadis yang keliru, melalui tokoh
Annisa dan Khudori. Penafsiran tersebut hanya ditafsirkan secara tekstual saja tanpa dicermati konteknya, yaitu situasi saat diturunkan ayat-ayat Alquran dan hadis
tersebut. Pada dasarnya, agama Islam mengakui bahwa kedudukan laki-laki dan
perempuan adalah sama. Keduanya diciptakan dari satu nafs. Hal tersebut terlihat dalam terjemahan ayat-ayat alquran berikut:
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri Adam, dan dari padanya Dia menciptakan istrinya
Hawa, dan dari keduanya Dia kembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan keluarga, sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. An-Nisa: 1
Dalam surat An-Nisa ayat 1 bahkan Alquran tidak menjelaskan secara tegas bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Penciptaan Hawa dari tulang rusuk
adam menimbulkan sebuah pemikiran bahwa kedudukan perempuan berada di bawah laki-laki. Atas dasar itu, prinsip Alquran terhadap laki-laki dan perempuan adalah
sama, dimana laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang setara. Namun, muncul beberapa penafsiran Alquran dan hadis mengenai masalah
perempuan yang seakan-akan memojokkan kaum perempuan. Berikut ini adalah uraian mengenai masalah perempuan dalam agama Islam yang dibahas dalam novel PBS .
5.2.1.1 Kekerasan dan agama Islam
Kekerasan yang terjadi terhadap istri salah satunya karena pemahaman yang keliru tentang penghormatan dan kepatuhan istri kepada suami dalam agama Islam.
Universitas Sumatera Utara
Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui secara jelas bagaimana Islam mengatur tentang kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri.
Sebenarnya Islam adalah agama yang anti kekerasan, apalagi kekerasan terhadap perempuan. Hal tersebut terlihat pada hadis Rasulullah Saw. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya” HR. Bukhari
Namun, ada beberapa ayat Alquran dan hadis yang disalahartikan oleh masyakarat sehingga seakan-akan menghalalkan kekerasan terhadap istri seperti:
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka ditempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. An-Nisa:34
Ayat Alquran tersebut sepertinya membolehkan suami untuk memukul istrinya. Namun, masyarakat sering kali tidak mengindahkan bahwa ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam tindak pemukulan terhadap istri, yaitu: 1
Sebelum memukul, suami sebelumnya harus memberi nasehat kepada istrinya dengan bijaksana dan kata-kata yang lemah lembut. Namun, sebelum menasehati
istrinya suami dituntut untuk mengintropeksi diri apakah sikap istrinya dilatarbelakangi oleh sikap suaminya terhadap istri sehingga jika demikian
adanya, maka suami harus terlebih dahulu memperbaiki diri. 2
Pemukulan yang dimaksud dalam surat An-Nisa ayat 34 adalah pukulan yang tidak menciderai, menyakiti atau melakukan suatu tindakan keras dan kasar. Jadi,
pukulan tersebut adalah pukulan yang tidak membahayakan. Para ulama melarang pemukulan bagian muka dan perut. Memukul istri dalam Islam adalah
seperti pukulan orang tua terhadap anak kandungnya yang tidak mengandung unsur balas dendam, melainkan sebagai pukulan cinta agar istri dapat
memperbaiki diri.
Universitas Sumatera Utara
Dalam novel
PBS, pemukulan yang dilakukan Samsudin adalah sebuah kesalahan. Samsudin tidak pernah menasehati Annisa dengan lemah lembut tetapi
Samsudin suka berkata-kata kotor kepada Annisa. Pemukulan yang dilakukan Samsudin juga melanggar ajaran Islam karena Samsudin memukul Annisa dengan
sangat kasar dan menyebabkan tubuh Annisa lebam. Samsudin memukul wajah Annisa, mencekik, menjambak rambutnya, bahkan sampai membanting badan Annisa
ke lantai. Perbuatan Samsudin tersebut jelas sekali adalah dosa besar karena dalam Islam memukul istri tidak boleh menciderai.
5.2.1.4 Penolakan istri untuk melakukan hubungan seksual