nyata Bidan Herawati dan Rumah Sakit Pasar Rebo telah melakukan perbuatan melawan hukum pada saat dan pasca melakukan tindakan medik dan pengobatan
terhadap anak penggugat dimana akibat dari tindakan medik yang dilakukan oleh Bidan Herawati dan Rumah Sakit Pasar Rebo telah mengakibatkan anak
penggugat mengalami pendarahan diluar tengkorak syaraf otak yang menyebabkan anak penggugat cacat seumur hidup. Bahwa di dalam hal melihat
aspek hukum malapraktek, maka pedoman yang harus diperhatikan adalah adanya penyimpangan dari standar profesi medis, kesalahan yang dilakukan, baik berupa
kesengajaan maupun kelalaian, akibat yang terjadi disebabkan oleh tindakan medis yang menimbulkan kerugian baik materiilimmateriil atau fisik luka,
kematian atau mental.
D. Data Kasus Malapraktek di Indonesia Grafik 3.1
GRAFIK KASUS MALAPRAKTEK TAHUN 1999-2006
Sumber : Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan Jakarta
50 100
150 200
250 300
Non litigasi Litigasi
Non litigasi 1
4 55
82 81
31 254
Litigasi 24
34 25
83 1999
2002 2003
2004 2005
2006 Juml
ah
Universitas Sumatera Utara
Untuk kasus malapraktek di Indonesia belum ada angka resmi secara nasional, karena memang tidak ada. Menurut Lembaga Bantuan
Hukum Kesehatan, selama 1999-2004, 166 kasus malapraktek datang dari berbagai rumah sakit, sementara YPKKI Yayasan Pemberdayaan Konsumen
Kesehatan Indonesia menangani 255 kasus pada periode 1998-2004. Karena di Indonesia malapraktek masih merupakan sesuatu yang asing di mata
masyarakat awam, bahwa sesuai data di lapangan kasus malapraktek sangat jarang diselesaikan sampai tingkat penyidikan dikarenakan pihak Kepolisian
masih kurang paham tentang masalah kesehatan dan kedokteran. Sehingga penanganan pihak kepolisian terhadap kasus malapraktek kurang optimal.
Kasus Malapraktek di Indonesia, sering terjadi karena tidak adanya perlindungan terhadap pasien dan lemahnya sistem kesehatan di Indonesia.
Permasalahan yang ada di Indonesia karena belum adanya standarisasi. Sehingga sulit membedakan malapraktek dengan kelalaian, kecelakaan dan kegagalan.
Pemahaman malapraktekpun belum seragam. Sehingga kerap pasien menuding terjadi malapraktek, tetapi dokter membantahnya. Tidak adanya standar pelayanan
kedokteran yang legal, mengakibatkan banyak rumah sakit menertbitkan standar berbeda dengan runah sakit lainnya. Sehingga, penbuktian malapraktek tentu saja
semakin sulit jika pasien berpindah-pindah rumah sakit. Seringkali dokter tidak menceritakan secara panjang lebar mengenai penyakit, pemeriksaan, serta terapi
yang akan dijalani. Akibatnya pasien tidak mendapatkan haknya, karena mereka tidak tahu prosedur bedah dan pengobatan. Banyak pasien keluar dari ruang
dokter tidak tahu diagnosisnya, sehingga pasien terpaksa menandatangani surat
Universitas Sumatera Utara
persetujuan karena ingin cepat sembuh. Seharusnya dokter menemui pasien dan menceritakan semua informasi tentang kesehatan pasien.
Pengaduan Malapraktek ke LBH Kesehatan:
3. 6 September 2003, Mahdalena Kasenger menuntut RS Persahabatan,
karena putrinya Rinneke R meninggal dunia yang diduga diakibatkan malapraktek dokter di rumah sakit tersebut. Kasus ini belum selesai dan
tidak jelas sudah sampai tingkat mana pengusutannya. 4.
3 Oktober 2003, Farhan menuntut RS Fatmawati karena anknya yang masih bayi, Dwi Indah Susan meninggal dunia yang diduga diakibatkan
malapraktek dokter di rumah sakit tersebut. Kasus ini juga belum selesai dan tidak jelas perkembangannya.
5. 19 April 2004, Wulan Yulianti dari Cikarang mengadukan dokter di RS
Cipto Mangunkusumo terhadap kasus tumor di perutnya. 6.
26 April 2004, Latifa Dwi dari Jakarta menuntut RS. Haji Jakarta terhadap derita demam berdarah dan usus buntu.
7. 05 Juni 2004, Herly Hutauruk mengadukan RS Budi Lestari dan RS
Hermina, lantaran anggota keluarganya, Jeremiah terkena pendarahan otak.
8. 11 Juni 2004, Pasien Mindo dari Jakarta mengadukan RS Persahabatan
terhadap kasus hernia. 9.
15 Juni 2004, Rahma Aulia yang menderita Hidrocepalus, melalui orang tuanya, Suhartini, mengadukan RSCM.
Universitas Sumatera Utara
10. 24 Juni 2004, Ngatmi penderita kanker payudara di Jakarta, yang
tangannya membesar mengadukan dokter yang menanganinya di RS Persahabatan.
11. 30 Juni 2004, Dody Sudrajat melaporkan dokter di RS Persahabatan
terhadap dugaan malapraktek berdasarkan tidak diberikannya isi rekam medik istrinya yang meninggal pasca operasi caesar di rumah sakit
tersebut.
E. Penanganan Terhadap Kasus Malapraktek di Indonesia