B. Definisi Hukum Kesehatan Dan Hukum Kedokteran
Sejak berdirinya republik ini, pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan dan ketentuan hukum dalam bidang kesehatan agar pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan dapat berjalan dengan baik. Pemerintah menyadari rakyat yang sehat merupakan aset dan tujuan utama dalam mencapai masyarakat adil dan
makmur. Peraturan dan ketentuan hukum ini tidak saja di bidang kedokteran, tetapi mencakup seluruh bidang kesehatan seperti farmasi, obat-obatan, rumah
sakit, kesehatan jiwa, kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan. Sampai sekarang sudah ada puluhan peraturan perundang-undangan
dibidang kesehatan yang diterbitkan pemerintah. Kumpulan peraturan-peraturan dan ketentuan hukum inilah yang dimaksud dengan Hukum Kesehatan. Indonesia
telah memiliki Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Undang-Undang ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam mencapai
derajat kesehatan yang lebih baik bagi seluruh anggota masyarakat. Seperti disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Kesehatan, bahwa Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dilihat dari kacamata hukum, hubungan antara dokter-pasien termasuk dalam ruang lingkup hukum perjanjian. Dikatakan sebagai perjanjian karena
adanya kesanggupan dari dokter untuk menyembuhkan pasiennya. Dilihat dari sudut hukum pidana, persoalan yang menjadi benang merah antara hukum
kesehatan dengan hukum Pidana adalah adanya kesalahan.
Universitas Sumatera Utara
PERHUKI organisasi yang menghimpun mereka yang mempunyai kaitan dengan hubungan kesehatan, semula pada waktu berdirinya bernama PERHIMPUNAN
untuk HUKUM KEDOKTERAN INDONESIA. Dengan berbagai pertimbangan, nama yang sekarang adalah Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia.
Anggaran Dasar PERHUKI menyebutkan: “Yang dimaksud dengan Hukum Kesehatan adalah semua yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya serta hak dan kewajiban sebagai penerima pelayanan
maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi, sarana, pedoman-pedoman medis nasionalinternasional,hukum
di bidang kesehatan, jurisprudensi serta ilmu pengetahuan bidang kesehatan-kedokteran”.
6
“ Hukum Kesehatan adalah ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban, baik dari tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu atau masyarakat yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam segala aspeknya yaitu
aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan diperhatikan pula aspek organisasi dan sarana.Pedoman-pedoman medis international, hukum
kebiasaan dan hukum otonom di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan literature medis merupakan pula sumber hukum kesehatan”.
Rumusan Tim Pengkajian Hukum Kesehatan BPHN Depkeh RI menyebutkan:
7
Hukum Kedokteran, sebagai bagian dari hukum kesehatan yang terpenting, meliputi ketentuan hukum yang berhubungan dengan pelayanan medis.
Hukum Kedokteran disebut juga hukum kesehatan dalam arti sempit. Apabila objek hukum Kesehatan adalah pelayanan kesehatan maka objek hukum
kedokteran adalah pelayanan medis. Hukum Kedokteran dianggap bagian
6
Dr. Danny Wiradharma, S.H., M.S. Jm., Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran, Jakarta, Binarupa Aksara, 1996, hlm.33.
7
Husein Kerbala, SH, Segi Etis dan Yuridis Informed Consent, Op.cit.,hlm.25.
Universitas Sumatera Utara
terpenting dari hukum kesehatan karena hampir selalu terdapat persinggungan atau daerah-daerah kelabu antara hukum kedokteran dengan bidang-bidang
hukum lainnya. Hukum Kedokteran sendiri, dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1.
Hukum Kedokteran dalam arti luas yaitu medical law yaitu ketentuan- ketentuan hukum yang menyangkut bidang medis baik profesi medis
dokter maupun tenaga medis dan para medis lainnya. 2.
Hukum Kedokteran dalam arti sempit yaitu artzrecht yaitu ketentuan- ketentuan hukum yang hanya berkaitan dengan perofesi dokter saja, dan
biasa disebut dengan Hukum Profesi Dokter.
Hukum Kedokteran sebagai suatu bentuk spesialisasi dari ilmu hukum mempunyai ruang lingkup yang sebenarnya belum mempunyai bentuk yang baku.
C. Definisi Dokter dan Pasien 1. Definisi Dokter dan Pasien