Pengertian Informed Consent Tinjauan Umum Informed Consent

2. Hak atas informasi the rights to information 28 Dengan kedua hak dasar itu dokter dan pasien bersama-sama menemukan terapi cara penyembuhan yang paling tepat akan diterapkan pada diri pasien. Dari sinilah pangkal dari konsep informed consent lahir.

1. Pengertian Informed Consent

Secara harfiah, informed consent terdiri dari 2 dua kata yaitu informed dan consent. Informed berarti telah mendapat penjelasan keterangan informasi; sedangkan consent berarti memberi persetujuan atau mengizinkan. Dengan demikian informed consent berarti suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi. Menurut Veronica Komalawati, pengertian informed consent mencakup peraturan yang mengatur perilaku dokter dalam berinteraksi dengan pasien, disamping merupakan landasan etis untuk menghargai nilai otonomi. Oleh karena itu gagasan dasar informed consent adalah keputusan untuk perawatan atau pengobatan didasarkan pada kerjasama antara dokter dan pasien. Perawatan dan pengobatan tersebut merupakan istilah operasional dari kegiatan pemulihan kesehatan dan kegiatan penyembuhan penyakit, sedangkan yang dimaksud dengan tindakan adalah perilaku dokter dalam kegiatan tersebut. 29 Disamping itu, pengertian informed consent persetujuan tindakan medik yang diberikan oleh Departemen Kesehatan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 585Men.KesPERIX1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik yaitu sebagai 28 Husein Kerbala,SH, Segi Etis dan Yuridis Informed Consent Op.cit., hlm. 56-57. 29 Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M., Sumpah Hippocrates Aspek Hukum Malapraktek Dokter, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2005, hlm. 46-47. Universitas Sumatera Utara suatu persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien tersebut pasal 1. Sebagaimana diatur didalam Permenkes Republik Indonesia No. 585 Men.KesPerIX1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik tersebut, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan informed consent dalam bidang kesehatan adalah suatu persetujuan dari pihak pasien atau keluarga pasien jika pasien tidak mungkin memberikan persetujuan secara bebas dan bernalar atas tindakan medik atau tindakan invasif tindakan medik yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh, yang dilakukan oleh dokter baik diminta maupun tidak diminta, dimana persetujuan diberikan oleh pasien, setelah pasien tersebut diberikan informasi yang cukup dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien sehingga pasien dapat mengambil keputusan yang tepat tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan tindakan medik yang akan dilakukan oleh dokter tersebut, termasuk informasi tentang maksud dan tujuan dari segala tindakan medik baik diagnostik serta pengobatan, semua fakta-fakta penting, resiko-resiko, dan efek samping, ataupun komplikasi yang mungkin akan terjadi, keuntungan dan kerugian atas tindakan medik yang akan dilakukan, sampai dengan persentase kegagalan. Persetujuan tersebut diberikan oleh pasien berdasarkan haknya untuk menentukan sendiri terhadap apa yang akan dilakukan terhadap tubuhnya self determination. Persetujuan yang diberikan adalah sah apabila pasien telah dewasa, yakni telah berusia 21 dua puluh satu tahun atau sudah menikah dan berada dalam Universitas Sumatera Utara keadaan sadar dan sehat mental. Apabila pasien belum dewasa atau tidak sehat mental, maka persetujuan dapat dimintakan kepada pihak lain yang berwenang yaitu orang tuawalikuratorkeluarga terdekat atau induk semang. Sebagaimana diketahui bahwa informed consent dapat diberikan oleh pasien atau keluarga pasien dalam berbagai bentuknya. Bentuk tersebut mulai dari yang kuat kekuatan hukumnya sampai kepada yang lemah kekuatan hukumnya adalah sebagai berikut 30 a. Dengan persetujuan tertulis. Diharapkan terhadap setiap tindakan medis yang serius, seperti operasi misalnya, informed consent diberikan dalam bentuk tertulis ini. : b. Dengan persetujuan lisan. Informed consent secara lisan ini dapat diterima terhadap tindakan medik yang tidak dipandang serius. c. Dengan persetujuan tersirat implied or tacit consent. Dapat diterima jika informed consent secara tegas tidak mungkin diberikan misalnya dalam keadaan gawat darurat, dimana pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tidak terhadap semua pasien mesti dipenuhi hak atas informed consent tersebut. Ada beberapa pihak yang dikecualikan dari kewajiban informed consent ini, yaitu: a. Pihak yang membutuhkan tindakan medik segera untuk kepentingannya, seperti misalnya pasien dalam keadaan gawat dan 30 Ibid, hlm. 57. Universitas Sumatera Utara atau daruratemergency, tidak sadarkan diri, sementara sanak keluarganya tidak diketahui atau sulit dihubungi. b. Therapeutic privilege, yakni jika dokter dapat membuktikan bahwa dokter tersebut mempunyai keyakinan yang layak bahwa membuka informasi kepada pasien akan lebih membahayakan pasien tersebut, misalnya informasi yang dapat menimbulkan efek psikologis yang tidak baik terhadap pasien. c. Pihak dokter yang harus melakukan suatu tindakan medik sesuai dengan program pemerintah, dimana tindakan medik tersebut dilakukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Pada akhirnya, atas segala informasi yang telah diberikan oleh seorang dokter pada pasiennya akan mengarah kepada suatu persetujuan atau penolakan dari pasien atau keluarganya atas tindakan medik yang akan dilakukan. Pasien atau keluarganya mempunyai hak untuk menolak. Tidak ada hak dari seorang dokter untuk memaksa pasien mengikuti anjurannya, walaupun dokter menganggap penolakan bisa berakibat gawat atau kematian pada pasien. Penolakan pasien atau keluarganya ini dianggap sebagai pemutusan transaksi terapeutik. Dengan demikian maka segala hal yang akan terjadi dikemudian hari kepada pasien tersebut tidak menjadi tanggung jawab dokter atau rumah sakit lagi. Atas penolakan tersebut maka dokter atau rumah sakit sebaiknya meminta pasien atau keluarga pasien menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medik yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara

2. Aspek Hukum Pidana Atas Informed consent