Tinjauan Kepustakaan Tinjauan Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Malapraktek Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran Di Indonesia

E.. Tinjauan Kepustakaan

Pada hakekatnya manusia memiliki naluri dalam berhubungan dengan sesamanya. Oleh sebab itulah manusia seringkali disebut sebagai mahluk sosial. Karena didalam kehidupannya setiap manusia selalu saling membutuhkan satu dengan yang lain, dan juga saling berinteraksi dengan sesamanya. Segala keterbatasan, kekurangan dan kelemahan yang ada di dalam diri manusia memaksa mereka untuk selalu berhubungan dengan orang lain. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak ada seorangpun yang dilahirkan sempurna, Tuhan memberikan suatu kekurangan atau suatu keadaan yang membuat kita sebagai seorang manusia merasa lemah baik dalam segi fisik maupun mental. Hal tersebut dapat juga berarti kita ada dalam keadaan sakit. Keadaan sakit seorang manusia bukan hanya dikarenakan oleh bawaan lahir atau seringkali dikatakan cacat lahir ataupun penyakit bawaan sejak lahir, tetapi didalam suatu kehidupan, dengan melihat faktor sekitar dimana manusia tersebut hidup, baik faktor cuaca, makanan, keadaan lingkungan yang kurang baik terlebih lagi buruk, atau oleh karena gaya hidup manusia itu sendiri, maka kita sebagai manusia dapat terkena penyakit karena berbagai faktor tersebut. Misalkan penyakit demam berdarah yang sering disebabkan oleh karena faktor lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, seperti air didalam bak mandi yang tidak pernah dikuras sehingga banyak jentik- jentik nyamuk aedes aegypty didalamnya. Pada saat sakit seperti itulah manusia membutuhkan pertolongan dari manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya agar dapat pulih kembali dari sakit yang dideritanya, dan juga mengobati rasa sakit dari penyakit itu sendiri. Orang yang dimaksud sebagai penolong dalam hal Universitas Sumatera Utara penyembuhan atau pemulihan bagi penderita penyakit, dalam ruang lingkup medis biasa kita sebut dengan sebutan dokter. Pada saat ini ada berbagai pihak yang melakukan proses pengobatan tidak dengan menggunakan jasa seorang dokter, dimana hal itu seringkali disebut dengan pengobatan alternatif. Dengan melalui pengobatan alternatif itu, maka proses pengobatan tidak dilakukan didalam jalur medis. Seorang dokter memiliki peranan yang sangat penting dan juga menempati posisi teratas didalam hal kesehatan, baik pada tahap pemeriksaan, diagnosa, pengobatan suatu penyakit sampai ketahap pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan. Pada sebagian masyarakat peran seorang dokter terkadang dianggap lebih tinggi dan mendapat suatu penghormatan yang lebih bila dibandingkan dengan profesi lain, dengan kata lain profesi dokter memiliki nilai social yang tinggi. Hal ini terjadi karena pada sejarah terjadinya pengobatan, dokter diidentikkan dengan dewa penyembuh yang diagung-agungkan oleh masyarakat laksana dewa penyelamat karena kemampuannya mengetahui hal yang tidak tampak dari luar. Dengan kemampuannya itu dokter dapat menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasiennya. Walaupun sebenarnya dokter dapat berbuat hal demikian tidaklah dengan cara yang sembarang, melainkan hal tersebut didapatkan dari proses pembelajaran dan pelatihan atas kurikulum pendidikan kedokteran yang ditekuninya sehingga memberikan kesempatan untuk menjadikan seseorang agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang sains tekhnologi kedokteran. Padahal dokter dan ilmu kedokteran masih sangat terbatas kemampuannya dalam menghadapi segala misteri yang selalu ada di setiap Universitas Sumatera Utara penyakit yang diderita oleh manusia. Selain itu pula pengobatan dokter sangat tergantung dari tekhnologi yang mahal dalam memecahkan masalah kesehatan walau terkadang kurang efektif. Seorang dokter memiliki fungsi sosial untuk melayani masyarakat umum atau pasien yang datang kepadanya dengan keahlian yang dimilikinya. Hal tersebut berkaitan agar terpenuhinya kepentingan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Dalam hubungan sosial tersebut, manusia dibatasi dengan nilai-nilai yang mengatur sikap dan tingkah laku mereka, yang bertujuan agar terjadi keseimbangan antara masing- masing kepentingan. Hubungan antara dokter dan pasien ditandai dengan beberapa prinsip-prinsip yang utama, yaitu: 1. Berbuat baik, yaitu tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Dalam berbuat baik ini dokter dituntut untuk rela berkorban walaupun dia sendiri mengalami kesulitan. Seorang dokter harus lebih mementingkan nyawa orang lain daripada nyawanya sendiri. 2. Keadilan, yaitu memberikan perlakuan yang sama, tanpa memandang jasa, kekayaan, status sosial dan kemampuan membayar dari pasiennya. 3. Otonomi, yaitu hak atas perlindungan privacy pasiennya.

A. Definisi Hukum Dan Norma-Norma Sosial