E.. Tinjauan Kepustakaan
Pada hakekatnya manusia memiliki naluri dalam berhubungan dengan sesamanya. Oleh sebab itulah manusia seringkali disebut sebagai mahluk sosial.
Karena didalam kehidupannya setiap manusia selalu saling membutuhkan satu dengan yang lain, dan juga saling berinteraksi dengan sesamanya. Segala
keterbatasan, kekurangan dan kelemahan yang ada di dalam diri manusia memaksa mereka untuk selalu berhubungan dengan orang lain. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa tidak ada seorangpun yang dilahirkan sempurna, Tuhan memberikan suatu kekurangan atau suatu keadaan yang membuat kita sebagai
seorang manusia merasa lemah baik dalam segi fisik maupun mental. Hal tersebut dapat juga berarti kita ada dalam keadaan sakit. Keadaan sakit seorang manusia
bukan hanya dikarenakan oleh bawaan lahir atau seringkali dikatakan cacat lahir ataupun penyakit bawaan sejak lahir, tetapi didalam suatu kehidupan, dengan
melihat faktor sekitar dimana manusia tersebut hidup, baik faktor cuaca, makanan, keadaan lingkungan yang kurang baik terlebih lagi buruk, atau oleh karena gaya
hidup manusia itu sendiri, maka kita sebagai manusia dapat terkena penyakit karena berbagai faktor tersebut. Misalkan penyakit demam berdarah yang sering
disebabkan oleh karena faktor lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, seperti air didalam bak mandi yang tidak pernah dikuras sehingga banyak jentik-
jentik nyamuk aedes aegypty didalamnya. Pada saat sakit seperti itulah manusia membutuhkan pertolongan dari manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya
agar dapat pulih kembali dari sakit yang dideritanya, dan juga mengobati rasa sakit dari penyakit itu sendiri. Orang yang dimaksud sebagai penolong dalam hal
Universitas Sumatera Utara
penyembuhan atau pemulihan bagi penderita penyakit, dalam ruang lingkup medis biasa kita sebut dengan sebutan dokter. Pada saat ini ada berbagai pihak yang
melakukan proses pengobatan tidak dengan menggunakan jasa seorang dokter, dimana hal itu seringkali disebut dengan pengobatan alternatif. Dengan melalui
pengobatan alternatif itu, maka proses pengobatan tidak dilakukan didalam jalur medis.
Seorang dokter memiliki peranan yang sangat penting dan juga menempati posisi teratas didalam hal kesehatan, baik pada tahap pemeriksaan, diagnosa,
pengobatan suatu penyakit sampai ketahap pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan. Pada sebagian masyarakat peran seorang dokter terkadang dianggap
lebih tinggi dan mendapat suatu penghormatan yang lebih bila dibandingkan dengan profesi lain, dengan kata lain profesi dokter memiliki nilai social yang
tinggi. Hal ini terjadi karena pada sejarah terjadinya pengobatan, dokter diidentikkan dengan dewa penyembuh yang diagung-agungkan oleh masyarakat
laksana dewa penyelamat karena kemampuannya mengetahui hal yang tidak tampak dari luar. Dengan kemampuannya itu dokter dapat menyembuhkan
penyakit yang diderita oleh pasiennya. Walaupun sebenarnya dokter dapat berbuat hal demikian tidaklah dengan cara yang sembarang, melainkan hal tersebut
didapatkan dari proses pembelajaran dan pelatihan atas kurikulum pendidikan kedokteran yang ditekuninya sehingga memberikan kesempatan untuk
menjadikan seseorang agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan dibidang sains tekhnologi kedokteran. Padahal dokter dan ilmu kedokteran masih sangat terbatas
kemampuannya dalam menghadapi segala misteri yang selalu ada di setiap
Universitas Sumatera Utara
penyakit yang diderita oleh manusia. Selain itu pula pengobatan dokter sangat tergantung dari tekhnologi yang mahal dalam memecahkan masalah kesehatan
walau terkadang kurang efektif. Seorang dokter memiliki fungsi sosial untuk melayani masyarakat umum
atau pasien yang datang kepadanya dengan keahlian yang dimilikinya. Hal tersebut berkaitan agar terpenuhinya kepentingan dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. Dalam hubungan sosial tersebut, manusia dibatasi dengan nilai-nilai yang mengatur sikap dan
tingkah laku mereka, yang bertujuan agar terjadi keseimbangan antara masing- masing kepentingan. Hubungan antara dokter dan pasien ditandai dengan
beberapa prinsip-prinsip yang utama, yaitu: 1.
Berbuat baik, yaitu tidak melakukan sesuatu yang merugikan. Dalam berbuat baik ini dokter dituntut untuk rela berkorban walaupun dia sendiri
mengalami kesulitan. Seorang dokter harus lebih mementingkan nyawa orang lain daripada nyawanya sendiri.
2. Keadilan, yaitu memberikan perlakuan yang sama, tanpa memandang jasa,
kekayaan, status sosial dan kemampuan membayar dari pasiennya. 3.
Otonomi, yaitu hak atas perlindungan privacy pasiennya.
A. Definisi Hukum Dan Norma-Norma Sosial