Usaha Ternak Babi Hasil Samping Ternak

mengenai jarak kandang dengan rumah sebaiknya terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimum 10 meter. 3. Dibangun dekat sumber air, yang berfungsi untuk air minum dan memandikan ternak serta sebagai sarana pembersih lantai. 4. Mudah diakses transportasi 5. Kandang tunggal menghadap ke timur, kandang ganda membujur utara- selatan 6. Penggunaan sumber air untuk ternak tidak mengganggu ketersediaan air bagi masyarakat. Persyaratan untuk topografi ini antara lain tempat kandang harus lebih tinggi dari sekitar, tanah mudah menyerap air sehingga mengurangi kemungkinan genangan air 7. Tempat tidak terlalu tertutup pepohonan rindang yang dapat mengurangi sinar matahari dan sirkulasi udara 8. Kandang harus dekat dengan petugas, sehingga mempermudah dan memperlancar pengawasan kesehatan, keamanan, dan tata laksana 9. Ketersediaan air bersih untuk minuman ternak dan jarak dengan pakan ternak seperti rumput HMT, sebaiknya di dekat kandang ada cukup sumber air bersih, seperti sumur, air pdam, atau mata air. Agar proses perawatan ternak lebih efisien.

2.4.4. Usaha Ternak Babi

Universitas Sumatera Utara Suatu usaha peternakan babi, harus telah membuat perkiraan dampak lingkungan hidup, baik fisik, ekonomis dan sosial budaya. Berdasarkan analisis tersebut dapat diperkirakan secara terperinci dampak negatif dan positif yang akan timbul dari usaha atau kegiatan beternak babi, sehingga sejak dini sudah dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positifnya. Dampak yang perlu dipertimbangkan antara lain : banyak manusia yang akan terkait disekitarnya; luas wilayah penyebaran dampak; lama dampak berlangsung; intensitas dampak; banyak komponen lingkungan lainnya yang akan terkena; sifat komulatif dampak tersebut; berbalik reversible atau tidaknya irreversibel dampak Kementerian Pertanian RI, 2012 Usaha peternakan babi seharusnya berada di daerah yang jauh dari penduduk. Hal ini sangat tepat untuk menghindari manusia dari pencemaran bau dan kebisingan dari peternakan babi. Limbah ternak babi dapat didaur ulang, sebagian besar menjadi pupuk dan sebagian ada yang mengolahnya untuk menghasilkan biogas. Pupuk yang dihasilkan kemudian dapat dipakai untuk memupuk tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pakan ternak babi itu sendiri. Peternakan babi harus dikelola secara lebih baik sehingga tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Jika ingin membuang limbah ternak, maka dalam memilih lokasi penampungan limbah ternak pun perlu dilakukan secara hati-hati, sehingga limbah pembuangan tersebut tidak mencemari air tanah sekitarnya terutama lokasi pembuangan limbah tersebut. Untuk itu dapat dilakukan pengujian dengan cara menggali satu atau dua lubang untuk mengetahui ambang air tanah dan kondisi tanah, Universitas Sumatera Utara sehingga mempermudah memilih lokasi penampungan limbah ternak Kementerian Pertanian RI, 2012.

2.4.5. Hasil Samping Ternak

Disamping hasil utama, suatu usaha peternakan pasti menghasilkan hasil sampingan yaitu berupa limbah. Limbah ternak merupakan sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti limbah padat dan limbah cair yaitu feses, urine, sisa makanan dll. Volume limbah yang dihasilkan tergantung dari skala usaha, jenis ternak yang dipelihara, dan sistim perkandangan. Manajemen dan penampungan limbah ternak babi menggunakan teknologi terapan untuk menekan pencemaran dari usaha peternakan babi seminimal mungkin, misalnya menangani limbah ternak dengan cara : pengomposan, kolam oksidasi ataupun kocokan, kolam aerob alamiah, kolam anaerob, kolam fakultatif aerob dan anaerob, Pencerna anaerob dan membuat biogas, dehidrasi, pensilasean, pengeringan, pengkonversian elektrokimiawi, penumbuhan simbiotik dengan ganggang algae atau bakteri. Limbah ternak babi perlu ditampung di suatu tempat penampungan sementara, misalnya lagun, yakni semacam kolam dengan sistem manajemen limbah yang praktis, mengurangi tenaga kerja dan cukup waktu menampung sebelum digunakan selanjutnya untuk berbagai tujuan, misalnya untuk tanaman pertanian Kementerian Pertanian, 2012. Mengenai saluran pembuangan air limbah kandang ternak harus ada saluran pembuangan yang khusus dengan lantai dengan kemiringan ± 30 derajat yang bertujuan agar air limbah air kencing dan kotoran dengan mudah bisa dialirkan langsung ke parit Dinas Peternakan dan Perikanan Bogor, 2005 atau tertampung di dalam bak penampungan dan tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa Universitas Sumatera Utara dimanfaatkan untuk usaha-usaha pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada serta jumlah babi atau luas kandang. Adanya saluran pembuangan air limbah pada kandang ternak yang baik dapat melindungi hewan ternak terhadap berbagai serangan penyakit dan menghindari intervensi dari serangga dan hama ke tempat hewan lain dan menularkan penyakit Mukono Hj, 1999. Tempat penampungan harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Cukup volume penampungan agar jangan ada yang tercecer atau berserak; b. Tempat penampungan harus cukup menampung untuk jangka waktu tertentu dan jangan sampai limbah nilai haranya kurang; Struktur penampungan harus menjamin limbah agar jangan mencemari air; Limbah yang ditampung harus mudah diangkut untuk dipindah ke tempat lain.

2.4.6. Pengelolaan Manajemen Budidaya Ternak Babi Ramah Lingkungan