Gejala-Gejala Klinis Malaria Malaria

6. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh desa yang bermasalah malaria, karena hambatan geografis, ekonomi, dan sumber daya.

2.3.4. Gejala-Gejala Klinis Malaria

Secara umum seorang yang mengalami penyakit malaria akan merasakan gejala penyakit seperti demam, pening, lemas, pucat karena kurang darah, nyeri otot, chess pain, menggigil, suhu bisa mencapai 40 C terutama pada infeksi falciparum. Pada infeksi falciparum bahkan seringkali mengalami koma, mual, muntah. Komplikasi yang sering timbul adalah splenomegali pembesaran limpa, hipoglikemia, serta kegagalan ginjal Achmadi, 2008. 1. Tahap demam menggigil atau stadium dingin cold stage. Penderita akan merasa dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat dan lemah, bibir dan jari-jemari kebiru-biruan pucat, kadnag muntah. Pada anak-anak demam bisa menyebabkan kejang. Demam ini berkisar antara 15 menit hingga 1 jam. 2. Tahap puncak demam hot stage yang berlangsung 2-6 jam, wajah memerah, kulit mengering, nyeri kepala, denyut nadi keras, haus yang amat sangat terus menerus, mual hingga muntah. Pada saat ini sebenarnya merupakan peristiwa pecahnya schizon matang menjadi merozoit-merozoit yang beramai-ramai memasuki aliran darah untuk menyerbu sel-sel darah merah. 3. Stadium berkeringat. Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali. Hal ini bisa berlangsung 2 sampai 4 jam. Anemia merupakan gejala yang sering dijumpai pada infeksi malaria, dan lebih sering dijumpai pada penderita daerah endemik terutama pada anak-anak dan ibu Universitas Sumatera Utara hamil. Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena P.falcifarum. Anemia di sebabkan oleh penghancuran eritrosit yang berlebihan. eritrosit normal tidak dapat hidup lama reduced survival time dan gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang Mansjoer, 2001. Splenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa merupakan organ penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria. Limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan infeksi akut dimana akan terjadi bengkak, nyeri dan hiperemis. Pembesaran terjadi akibat timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah Harijanto, 2000. Masa inkubasi setiap jenis malaria berbeda-beda. Pada malaria vivax dan malaria ovale inkubasi berlangsung antara 10 sampai 17 hari, pada malaria falciparum antara 8 sampai 12 hari dan pada malaria malariae, masa inkubasi berlangsung 21 sampai 40 hari Soedarto, 2009

2.3.5. Faktor Resiko Malaria