Kadar garam dari tempat perindukan mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk, seperti A. sundaicus tumbuh optimal pada air payau yang kadar garamnya
12-18 dan tidak berkembang pada kadar garam 40 keatas. Namun di Sumatera Utara ditemukan pula perindukan A. sundaicus dalam air tawar.
d Lingkungan sosial budaya
Kebiasaan masyarakat berada diluar rumah sampai larut malam, dimana vektor yang bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan gigitan nyamuk.
Tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria antara lain
dengan menyehatkan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada rumah dan menggunakan anti nyamuk Achmadi, 2005.
Menurut penelitian Dasril 2005, masyarakat yang berpengetahuan rendah kemungkinan risiko tertular malaria 3 kali dibandingkan masyarakat yang
berpengetahuan baik, sedangkan risiko penularan malaria pada masyarakat yang memiliki sikap kurang 2,7 kali dibandingkan masyarakat yang memiliki sikap baik
Masyarakat dengan kebiasaan bekerja di luar rumah malam hari mempunyai risiko tertular malaria 4 kali dibandingkan masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan
bekerja di luar rumah malam hari.
2.4. Kandang Ternak
2.4.1. Defenisi Kandang ternak
Universitas Sumatera Utara
Kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan untuk melindungi
ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang dan
gangguan lainnya.
2.4.2. Fungsi Kandang Ternak
Walaupun karakteristik, genetik dan cara pemeliharaan berbeda-beda antara jenis ternak yang satu dengan jenis lainnya, namun secara umum fungsi kandang
dalam suatu usaha peternakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sebagai tempat tinggal bagi ternak agar terlindung dari pengaruh-pengaruh
buruk iklim hujan, panas dan angin serta gangguan lainnya hewan liarbuas dan pencurian.
2. Menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman
stres akibat perubahan lingkungan dan kebisingan, sehingga ternak dapat memberikan hasil produksi sebagaimana yang diharapkan.
3. Mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan sebagai
penghasil daging, telur, susu, wol dan kulit. 4.
Membatasi ruang gerak bagi ternak agar energi yang dikonsumsi dalam bentuk pakan dapat diubah secara efektif sehingga dapat meningkatkan
efesiensi penggunaan pakan dan kebutuhan tenaga kerja. 5.
Menyediakan suhu ambang dengan kualitas udara yang baik, tingkat gas beracun yang rendah dan pencahayaan yang cukup.
6. Menyediakan perlengkapan pakan dan minum yang baik.
7. Membuat hasil produksi yang lebih bersih.
8. Mempemudah pengelolaan dan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
9. Mempermudah pengontrolan internal parasit dan masalah penyakit.
10. Mencegah pencemaran lingkungan dari ternak yang membuang kotoran
sembarangan.
2.4.3. Syarat Kandang Ternak
1. Cukup dapat sinar matahari, bersih, kering
2. Ventilasi baik
3.
Drainase dalam dan luar kandang harus lancar
4. Dalam satu kandang babi harus sejenis dan seumur
5. Ukuran Kandang:
i. Ukuran kandang anak babi 2,5 x 1,5 mekor
ii. Babi pejantan 3 x 2 mekor
iii.
Kandang penggemukan 40 Kg 0,36 m3kor, berat 40-90 Kg 0,50 mekor, daan berat 90 Kg 0,75 mekor.
Membangun kandang dalam bentuk bangunan seperti untuk hewan besar seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan lainnya banyak hal yang harus
diperhatikan, diantaranya: 1.
Struktur tanah, hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung berawa atau berair dapat menjadi masalah serius
dalam kesehatan ternak. 2.
Arah angin, sebelum membangun kandang perhatikanlah arah angin yang biasa bertiup di daerah anda ini bisa berguna menghindari rembesan air hujan
masuk ke kandang ternak.
Universitas Sumatera Utara
3. Suhu rata-rata wilayah, di dataran tinggi suhu sudah pasati dingin, maka
kandang di dataran tinggi sebaiknya lebih tertutup, begitu juga dengan kandang di dataran rendah sebaiknya agak terbuka untuk menjaga kestabilan
sirkulasi udara yang masuk kedalam kandang. 4.
Bahan bangunan yang akan digunakan, hindarilah bahan bangunan yang bersipat sintetis khusus di bagian bawah kandang terutama dinding dan tempat
pakan ternak, bial aitu satu-satunya pilihan maka sebainya sterilisasi seluruh bahan bangunan tersebut.
5. Jenis hewan ternak, setiap hewan ternak berbeda perilaku hidup mereka
seperti sapi lebih suka temapat yang kering bila dibandingkan dengan kerbau, kerbau sangat suka berkubang. Hala-hal seperti ini harus anda perhatikan agar
efisien dalam menjaga kesehatan ternak. Sedangkan beberapa komponen sanitasi kandang yang harus kita perhatikan
menurut HAKLI 2013 antara lain menyangkut letak bangunan kandang. Beberapa persyaratan letak kandang sebagai berikut :
1. Harus memperhatikan faktor hygiene. Faktor higiene lingkungan penting
untuk ternak maupun peternak, antara lain untuk menjamin kesehatan ternak dan lingkungan sekitar
2. Letak bangunan kandang juga harus jauh dari pemukiman penduduk.
Kandang di dalam rumah tertutup dapat menarik nyamuk vektor An. aconitus zoophilic, sehingga memungkinkan kontak dengan manusia makin besar.
Berdasarkan teori dari Kusnoputranto H 2002 Dan MENRISTEK 2005
Universitas Sumatera Utara
mengenai jarak kandang dengan rumah sebaiknya terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimum 10 meter.
3. Dibangun dekat sumber air, yang berfungsi untuk air minum dan
memandikan ternak serta sebagai sarana pembersih lantai. 4.
Mudah diakses transportasi 5.
Kandang tunggal menghadap ke timur, kandang ganda membujur utara- selatan
6. Penggunaan sumber air untuk ternak tidak mengganggu ketersediaan air bagi
masyarakat. Persyaratan untuk topografi ini antara lain tempat kandang harus lebih tinggi dari sekitar, tanah mudah menyerap air sehingga mengurangi
kemungkinan genangan air 7.
Tempat tidak terlalu tertutup pepohonan rindang yang dapat mengurangi sinar matahari dan sirkulasi udara
8. Kandang harus dekat dengan petugas, sehingga mempermudah dan
memperlancar pengawasan kesehatan, keamanan, dan tata laksana 9.
Ketersediaan air bersih untuk minuman ternak dan jarak dengan pakan ternak seperti rumput HMT, sebaiknya di dekat kandang ada cukup sumber air
bersih, seperti sumur, air pdam, atau mata air. Agar proses perawatan ternak lebih efisien.
2.4.4. Usaha Ternak Babi