Sifat Proses Produksi atau Pengolahan Produk Jenis Proses Produksi Tujuan Pendidikan

a. Faedah Bentuk dapat dicontohkan seperti rotan di hutan setelah diproses akan dibentuk menjadi tas, kursi, meja dan sebagainya b. Faedah Waktu misalkan jasa pergudangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang. c. Faedah Tempat Dapat kita lihat suatu usaha jasa transportasi, dengan berpindahnya produk dari suatu daerah lain akan tercipta faedah tempat. Misalnya buah –buahan dibawa dari desa ke kota dan harganya akan relatif lebih tinggi. d. Faedah milik dapat dicontohkan usaha perdagangan, dengan adanya pemindahan hal milik dari pedangang ke pembeli akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang tersebut. Sumarni dan Soeprihanto, 1998 : 206

2.2.4.4. Sifat Proses Produksi atau Pengolahan Produk

Menurut sifat proses produksi, pengolahan produk dapat dibedakan atas :  Proses Ekstratif proses produksi dengan mengambil bahan-bahan langsung dari alam, proses ini biasanya terdapat dalam industri produksi besar. Contoh : Pertambangan timah, pertanian, perikanan dan sebagainya.  Proses Fabrikasi proses pengubahan Suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam bentuk yang lain. Contoh : perusahaan mebel, perusahaan tas.  Proses Analitik Suatu proses yang memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip bentuk aslinya. Contoh : minyak bumi bisa menjadi bensin, solar, kerosin.  Proses Sintetik Suatu proses pengkombinasian beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk dan produk akhir berbeda dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia. Contoh : proses pembuatan obat, pengolahan baja.  Proses Perakitan Proses yang dilakukan dengan menggabungkan komponen- komponen sehingga menjadi produk akhir. Contoh : perusahaan televisi, almari es.  Proses Penciptaan Jasa-Jasa Administrasi Suatu bagian yang bertugas menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan. Contoh : lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.

2.2.4.5. Jenis Proses Produksi

Secara umum jenis produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan : Proses produksi terus menerus Continuous Process Suatu proses yang ditandai dengan adanya aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang selalu sama sampai produk selesai dikerjakan, biasanya untuk membuat produk dalam jumlah yang besar. Proses produksi terputus-putus intermittent process Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produksi jadi tidak memiliki pola yang pasti atau yang selalu berubah-ubah. Antara produksi jadi satu dengan produk jadi yang lain berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, disain maupun mebel. Sumarni dan Soeprihanto, 1998 : 207 -208.

2.2.4.6 Hubungan Jumlah Produksi dengan Industri Kecil

Apabila produksi meningkat permintaan barang-barang terpenuhi dan barang tersebut dapat di beli sehingga pendapatan meningkat.

2.2.5. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu modal utama dalam pembangunan sangat sulit rasanya untuk mengatakan bahwa kemajuan suatu negara dapat dicapai tanpa adanya investasi dalam bidang pendidikan karena pada dasarnya pendidikan adalah sumber daya yang terbesar bagi manusia. Melalui pendidikan manusia dapat berfikir lebih sistematis, lebih luas cakrawalanya dan lebih kritis dalam menghadapi segala persoalaan yang dihadapi. Khairudin, 1992:103-104 Lain halnya yang diungkapkan oleh PBB dalam Report on The World Social Situation. 1997 bahwa pendidikan adalah hal yang sangat fundamental dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin perkembangan sosial maupun ekonomi. Todaro, 2000:384 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan keahlian dibidang teoritis, konseptual dan moral seseorang. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan suatu potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadinya kearah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai- nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Pengembangan diri ini dibutuhkan untuk menghadapi tugas-tugas dalam kehidupan sebagai pribadi, siswa, karyawan, professional maupun warga masyarakat. Sumadinata, 2003:4 Dengan memiliki pendidikan yang baik, memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan yang lebih baik maka sudah merupakan jaminan pendapatan yang diterimanya semakin tinggi. Dan dengan pendapatan yang tinggi maka tingkat hidup dan kesejahteraan pun akan semakin baik pula.

2.2.5.1. Tujuan Pendidikan

Yaitu sesuatu yang hendak dicapai dengan pekerjaan itu, Undang-Undang Pendidikan dan Pengajaran No.12 tahun 1954. Pendidikan ialah pimpinan orang dewasa terhadap anak dalam perkembangannya kearah kedewasaannya. Yang bearti ia harus dapat menentukan diri sendiri dan bertanggung jawab sendiri. Anak yang harus dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat kesusilaan. Orang dewasa adalah orang yang sudah mengetahui dan memiliki nilai- nilai hidup, norma-norma kesusilaan, keindahan, keagamaan, kebenaran dan sebagainya. Dan hidup sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma itu. Purwanto, 1991: 22-23

2.2.5.2. Macam-macam Pendidikan