Investasi Pada Industri Kecil Fungsi Produksi

b. Bahwa semakin banyak investasi yang dilakukan maka ongkos asset menjadi lebih tinggi

2.2.3.4 Investasi Pada Industri Kecil

Investasi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan pengusaha untuk membeli barang-barang modal. Kebutuhan dana dibagi dalam jangka panjang dan jangka pendek. Kebutuhan dana jangka panjang tampak pada awal perusahaan berdiri dan ketika usaha berkembang, yang berupa pembelian tanah, bangunan, peralatan dan transportasi. Kebutuhan jangka pendek terdiri dari pembayaran upah dan produksi lainnya. Anonim, 2003:66 Perdagangan atau pengusaha kecil biasanya enggan meminta kredit dari bank. Bagi mereka, pelepasan uang atau rentenir lebih praktis sebagai sumber modal, meskipun kemudahan item harus dibayar mahal. Kredit pembeli untuk barang produksinya atau kredit penjual untuk bahan mentah yang dipakainya memberikan manfaat ganda yang tidak dapat di berikan oleh lembaga bank. Kredit pembelian memberikan kepastian pemasaran, sedangkan kredit penjualan memberikan kepastian tersedianya bahan mentah. Namun kenyataannya, sekarang pihak perbankan pemerintah telah memberikan banyak kemudahan dalam pemberian kredit untuk permodalan dengan bunga rendah dan tanpa tanggungan, misalnya Kredit Candak Kulak KCK, Kredit Investasi Kecil KIK, Kredit Modal Kerja Permanen KMKP,dan sebagainya. Pihak bank pun sudah lebih aktif mengadakan kampanye mendekati pengusaha kecil. Ditambah dengan intensifikasi pemberian informasi yang gencar, sudah banyak perusahaan informal memanfaatkan Afrida, 2003:144. Menurut Thomas Robert Malthus, untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan kenaikan jumlah capital untuk investasi secara terus-menerus Subri, 2003:3.

2.2.3.5 Hubungan Investasi Dengan Pendapatan Industri Kecil

Dalam hubungannya tingkat investasi yang diusahakan menyatakan teori dorongan besar Big Push. Teori ini secara singkat mengatakan bahwa bila hanya ada sedikit usaha untuk menaikkan pendapatan, Hal ini hanya mendorong pertumbuhan penduduk saja yang nantinya akan manghambat kenaikkan pendapatan perkapita. usaha harus dilakukan secara besar-besaran untuk mengatsi perubahan penduduk implikasinya adalah harus dadakan investasi besar-besaran untuk menghilangkan kemiskinan, memaksimumkan output dengan menggunakan teknik yang paling produktif yang kadang-kadang membutuhkan kapital yang besar. Konsen pada investasi selanjutnya menghasilkan alat-alat kapital untuk mempertahanka pendapatan dan pertumbuhan.Irawan N Suparmoko, 1992:94-95.

2.2.4. Pengertian Produksi

Produksi adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia. Sumarni dan Soeprihanto, 1995 : 184. Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktifitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output tersebut dalam bentuk persamaan atau merupakan fungsi produksi. Joesian dan Fathurrozi, 2003 : 77. Menurut Rosyidi 2002 : 54 produksi bagi kebanyakan orang diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dilapangan pertanian, pendefinisian seperti itu merupakan definisi produksi secara sempit. Sedangkan definisi produksi secara luas seperti yang dituliskan oleh Richard Ruggles yaitu produksi merupakan proses menciptakan nilai atau memperbesar nilai suatu barang atau dapat juga dikatakan bahwa produksi adalah setiap usaha yang menciptakan , memperbesar daya guna barang. Sedangkan pengertian produksi menurut Iskandar Putong 2003 : 100 adalah menambah kegunaan nilai guna suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Meskipun produksi dalam pengertian umum meliputi semua aktifitas untuk menciptakan barang dan jasa, tetapi dalam konsep produksi disini hanya akan dibicarakan pada masalah barang. Karena dalam kasus ini masalahnya akan menjadi lebih sederhana, faktor-faktor produksi yang digunakan dapat ditunjuk secara jelas dan produk yang dihasilkan juga dapat ditunjuk secara jelas dan produk yang dihasilkan juga dapat diidentifikasikan dengan mudah baik kualitas maupun kuantitasnya Sudarman, 1997: 119. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa pengertian produksi adalah penciptaan atau memperbesar nilai guna suatu barang yang berbentuk suatu aktifitas. Gambar 4. Kurva Tahap Produksi Sumber : Salvatore, Dominiek, 2001, Managerial Economics Dalam Perekonomian Global, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 248. Kita dapat menggunakan hubungan kurva-kurva Ap1 dan MP1 untuk menentukan tiga tahap produksi atau tenaga kerja. Tahap I melalui dari titik origin ketitik dimana AP1 maximum. Tahap II mulai dari titik I sampai titik dimana MP 1 = 0. tahap III meliputi tahap API yang negatif. Produsen tidak akan bekerja pada tahap III, meskipun tenaga kerja tidak dibayar, karena dia dapat menaikkan output total dengan menggunakan lebih sedikit tenaga kerja pada suatu arket tanah. Sama halnya produsen juga tidak akan bekerja pada tahap I bagi pengguna tenaga kerja sama seperti tahap II bagi pengguna tanah AP 1 negatif. Hal ini hanya membuat tahap II merupakan tahap bagi produsen yang rasional. I Tenaga kerja II Tenaga kerja III Tenaga kerja TP AP L MP L L Produk

2.2.4.1 Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah skedul persamaan matematis yang menggambarkan jumlah output keluar maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set masukan input faktor produksi tertentu yang digunakan oleh produsen pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya, fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi. Sudarman, 1997 : 124. Pengertian lain dari fungsi produksi adalah hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi atau masukan input dan hasil produksinya atau produk keluar output disebut faktor produksi karena adanya sifat mutlak agar produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan produk. Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh perusahaan, suatu industri atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Dalam keadaan teknologi tertentu hubungan antara input dan output tercermin dalam rumusan fungsi produksinya. Apabila teknologi berubah, berubah pula fungsi produksinya. Suatu fungsi produksi menggambarkan suatu metode produksi yang efisien secara teknis dalam arti menggunakan kuantitas bahan mentah yang minimal, tenaga kerja dan barang-barang modal lain yang minimal. Metode produksi yang boros perhitungan dalam fungsi produksi. Sukirno, 1995 : 194.

2.2.4.2 Faktor-Faktor Produksi