2.2.5.2. Macam-macam Pendidikan
Pada dasarnya pendidikan ada tiga macam menurut Prayitno 1985:112 sebagai berikut:
1. Pendidikan Formal
Sistem pendidikan yang sangat dilembagakan, bertahap dan bertata tingkat mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Peran pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan pada masing-masing individu untuk dapat bekerja
sebagai kekuatan yang akan mengubah perekonomian mayarakat tetapi juga memberikan tata nilai, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi-aspirasi
yang langsung dan tidak langsung berkaitan dengan kepentingan bangsa.
2. Pendidikan Non Formal
Kegiatan pendidikan yang terorganisasi dan sistematis yang penyelenggarannya di luar kerangka system pendidikan formal. Di
negara-negara industri terdapat sejumlah besar pendidikan non formal terutama lembaga pendidikan pra sekolah, aktifitas kebudayaan dan
keolahragaan, kursus lanjutan setelah pendidikan kejurusan dasar. 3.
Pendidikan Informal Proses seumur hidup bagi setiap orang dalam mencari dan
menghimpun pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengertian yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Proses belajar ini berlangsung
di setiap lingkup kehidupan dalam keluarga, diantara teman-teman,
saat sedang bekerja, dan lain-lain. Dengan demikian pendidikan ini tidak memerlukan lembaga-lembaga khusus yang diciptakan untuknya
2.2.5.3. Hubungan Pendidikan dengan Pendapatan Industri Kecil
Pengaruh pendapatan terhadap industri kecil bersifat timbal balik serta memiliki pengaruh besar terhadap tenaga kerja yang terlatih
atau calon tenaga kerja yang memiliki latar belakang dan tingkat pendidikan yang tinggi maka semakin luas wawasan yang di dapat
sehingga pengusaha dapat mengolah perusahaan dengan baik.
2.2.6. Pengertian Tenaga Kerja
Secara umum tenaga kerja dapat di artikan sebagai berikut: “Bagian dari penduduk suatu negara yang sanggup menghasilkan
pekerjaan yang mempunyai nilai ekonomis, baik itu berupa pekerjaan tanah, pekerjaan dalam tambang, dalam pengangkutan atau
perdagangan maupun pekerjaan-pekerjaan administrasi atau pekerjaan ilmiah”.
Menurut Dumairy 1997 : 74 , tenaga kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-
beda antara negara satu dengan negara lain. Batas usia yang di anut oleh Indonesia adalah minimum 10 tahun tergolong sebagai tenaga
kerja.
Sedangkan menurut Suroto 1992 : 17 , tenaga kerja man power adalah kemampuan manusia untuk mengeluarkan usaha tiap
satuan waktu guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Dari konsep usia kerja yang di tetapkan di Indonesia mencerminkan suatu keadaan dimana masyarakat Indonesia taraf
hidupnya cukup memprihatinkan, karena masih banyak masyarakat masih yang mempunyai kondisi keuangan yang masih relatif rendah
dan masih banyak factor kemiskinan. Secara luas pengertian dari tenaga kerja mencakup penduduk
yang bekerja, yang sedang mencari kerja dan yang melakukan kegiatan. Walaupun sedang tidak bekerja sebab secara fisik mereka
mampu bekerja dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Dari semua pengertian di atas, tenaga kerja man power dapat
di golongkan menjadi 2, yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.
2.2.6.1. Pengertian Angkatan Kerja
Yang di maksud dengan Angkatan Kerja menurut Dumairy 1997 :74 adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang
bekerja atau mempunyai pekerjaan namun sementara sedang tidak bekerja dan yang mencari pekerjaan.
Pembagian dalam Angkatan Kerja dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Golongan yang bekerja.
2. Golongan yang Menganggur dan Mencari Pekerjaan.
Menurut BPS Badan Pusat Statistik, Angkatan Kerja yang di golongkan bekerja adalah:
1. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan
suatu pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan selama seminggu.
2. Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak
melakukan pekerjaan atau bekerja kurang dari satu jam, tetapi mereka adalah:
Pekerja tetap, pegawai perintah atau swasta yang sedang tidak
masuk kerja karena cuti, sakit, mogok atau perusahaan menghentikan kegiatan sementara.
Petani-petani yang mengusahakan tanah pertanian yang tidak
bekerja karena menunggu pemanen atau menunggu hujan menggarap sawah.
Orang-orang yang bekerja di bidang keahlian seperti dokter,
tukang cukur dan lain sebagainya. Adapun angkatan kerja yang di golongkan menganggur dan
mencari pekerjaan adalah:
1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan. 2.
Mereka yang pernah bekerja, namun pada saat pencacahan sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan.
3. Mereka yang sedang di bebas tugaskan dan sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian dalam konteks ketenagakerjaan, penduduk
dipilah-pilah menurut Angkatan Kerja, sebagai berikut:
Gambar 5. Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja.
Sumber : Simanjuntak, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, LPFEUI, Jakarta, hal 15.
Penduduk
Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja
Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Menganggur Bekerja
Sekolah Mengurus
Rumah Tangga Penerima
Pendapatan Setengah
Pengangguran Bekerja
Penuh Kentara
jam kerja sedikit Tidak
kentara Produktivitas
Rendah Penghasilan
Rendah
Keterangan: 1.
Penduduk adalah mereka baik manusia binatang yang hidup dalam kelompok atau koloni yang menempati satuan wilayah tertentu serta
bersosialisasi. 2.
Tenaga kerja adalah mereka yang berumur antara 10 sampai 55 tahun, mereka siap menciptakan barang dan jasa untuk keperluan konsumsi atau
masyarakat. 3.
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang berumur 0,1 tahun dan 55 tahun keatas.
4. Angkatan kerja adalah mereka yang berumur antara 10 sampai 55 tahun.
Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa guna keperluan masyarakat atau konsumen.
5. Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun.
Mereks sanggup menciptakan barang-barang dan jasa guna keperluan masyarakat atau konsuman tetapi mereka karena satu hal maka tidak mau
melaksanakannya. 6.
Sekolah adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun. Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa tetapi mereka karena satu
hal kuliah maka tidak mau, melaksanakannya. 7.
Mengurus rumah tangga adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun. Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa tetapi mereka karena
satu hal mengurus rumah tangga sebagai istri.
8. Penerima pendapat adalah mereka yang sanggup menciptakan barang dan
jasa guna keperluan masyarakat atau konsumen karena sesuatu cacat fisik dan mental.
9. Menganggur adalah mareka yang berumur 10 sampai 55 tahun dan mereka
sanggup menciptakan barang dan jasa guna kepentinga konsunen, mereka sudah berusaha melamar pekerjaan tetapi sampai detik ini belum ada yang
menerima untuk bekerja. 10.
Bekerja adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun. Mereka sanggup mencipyakan barang-barang dan jasa guna keperluan masyarakat
atau konsumen, mereka sudah mewndapatkan pekerjaan yang layak. 11.
Setengah pengangguran adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun. Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa guna keperluan
masyarakat atau konsumen mereka bekerja tidak sesuai dengan peraturan pemerintah satu minggu sama dengan 40 jam.
12. Bekerja penuh adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun. Mereka
sanggup menciptakan barang-barang dan jasa guna keperluan masyarakat atau konsumen mereka bekerja sesuai dengan peraturan pemerintah satu
minggu sama dengan 40 jam. 13.
Pengangguran kentara adalah mereka yang bekerja tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah tetapi jam kerjanya sedikit.
14. Pengangguran tidak kentara adalah mereka yang bekerja tetapi tidak
menghasilkan.
15. Produktifitas rendah adalah mereka yang berumur 10 sampai 55 tahun.
Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa guna keperluan masyarakat atau konsumen, mereka mempunyai kemampuan yang
terendah untuk menciptakan barang dan jasa. 16.
Penghasilan rendah adalah mereka yang berumur 10 samoai 55 tahun. Mereka sanggup menciptakan barang-barang dan jasa keperluan
masyarakat atau konsumen, mereka produktivitas rendah maka penghasilannya juga rendah.
2.2.6.2 Pengertian Bukan Angkatan Kerja