Hasil –Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil –Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah lain, yang dipakai sebagai bahan masukan serta pengkajian berkaitan dengan penelitian ini adalah : A Agung Lukito Hadi 2006 :188 “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Industri Kecil Sepatu- Sandal Di Sidoarjo”. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan secara simultan diperoleh hasil F hitung sebesar 354,677 F tabel sebesar 5,14. sedangkan dari pengujian secara parsial diketahui hasil dari modal sendiri X1 t hitung sebesar 3,584 t tabel sebesar 0,848 variabel produksi X2 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,655 t tabel sebesar 0,765 variabel PDRB X4 diperoleh hasil t hitung sebesar 3,484 t tabel sebesar 0,967. dari hasil yang diperoleh tersebut maka semua variabel bebas yang diteliti yaitu modal sendiri X1, volume produksi X2, inflasi X3 dan PDRB X4 berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu pendapatan pengusaha industri kecil sepatu dan sandal di Sidoarjo. B Galih Imam Santoso 2004 : 207. “Pengaruh Nilai Investasi, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Unit Usaha, Dan Jumlah Nilai Produksi Terhadap Jumlah Pendapatan Usaha SepatuSandal 9 Kulit Di Kabupaten Magetan”. Dengan menggunakan uji F diperoleh bahwa F hitung 18,695 F tabel 2,619 sehingga secara simultan nilai investasi, jumlah tenaga kerja, jumlah unit usaha berpengaruh secara nyata terhadap jumlah pendapatan usaha sepatu sandal di kabupaten Magetan. Untuk mengethaui hubungan secara persial digunakan uji t pada variabel jumlah investasi X1 = - 0,062 : jumlah tenaga kerja X2 = 0,079 ; jumlah unit bebas X2, X4 mempunyai pengaruh terhadap jumlah pendapatan usaha sepatu sandal kulit Y sedangkan variabel bebas nilai investasi X1 dan jumlah unit usaha X3 tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlah pendapatan usaha sepatusandal kulit Y. untuk meningkatkan pembangunan ekonomi pemerintah hendaknya selain lebih memperhatikan aset-aset milik negara diharapkan juga memperhatikan usaha kecil yang ada didaeranya yang akan menyangkut hajat masyarakat adan para pengusaha. Juga lebih meningkatkan mutu dalam melakukan pelayanan dan kwalitas produksinya kepada masyarakat dengan kwalitas, model dan ketahanan produk yang sempurna pada masyarakat sehingga bisa bersaing dengan produk luar. C Rangga Arief Brahmana 2007 : 075 “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Industri Kecil Di Kabupaten Madiun.” Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan bahwa nilai inbestasi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah unit usaha industri kecil, tidak berpengaruh signifikasi terhadap pendapatan industri kecil sebagai variabel terikat. Hipotesis dibuktikan dengan uji F, dimana diperoleh nilai F hitung = 17,903 lebih besar dari F tabel = 2,228. secara parsial nilai investasi X1 tidak berpengaruh terhadap pendapatan industri kecil Y. hipotesis ini dibuktikan dengan uji t , dimana diperoleh nilai t hitung = 1,805 lebih kecil dari nilai t tabel = 2,228. secara parsial jumlah tenaga kerja X2 tidak berpengaruh signifikasi terhadap pendapatan industri kecil Y. hipotesis ini dibuktikan dengan uji t , dimana diperoleh nilai t hitung = -0,620 lebih kecil dari nilai t tabel = - 2,228, secara parsial X3 jumlah unit usaha industri kecil tidak berpengaruh terhadap pendapatan industri kecil Y. hipotesis ini dibuktikan dengan uji t, dimana diperoleh nilai t hitung = 0,865 lebih kecil dari t tabel = 2,228, dari data diatas tidak ada yang dominan. Untuk mempengaruhi pendapatan industri kecil, karena variabel ini memiliki determinasi parsial R 2 = 0,0069 = 0,0047 paling besar nilai koefisien determinasi parsial ketiga variabel bebas lainnya. D M. Ali Rosyidi 2007 : 083 “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Songkok Di Kabupaten Gresik.” Menyimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat dengan F hitung = 28,313 F table = 3,48 dengan menggunakan level of Significant α sebesar 0,05, sedangakan dari pengujian secara parsial, menggunakan uji t dengan α 12 = 0,025, dapat diketahui bahwa variabel bebas modal sendiri X1 berpengaruh positif terhadap pendapatan pengusaha industri kecil songkok Y dengan t hitung = 4,416 t table = 2,228 sehingga secara parsial modal sendiri berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan industri kecil songkok di kabupaten Gresik. Untuk variabel bebas jumlah produksi berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan industri kecil . untuk variabel inflasi X4 diperoleh t hitung = 1,137 t tabel = 2,228 228 sehingga secara parsial dapat diketahui bahwa inflasi tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan industri kecil songkok di kabupaten Gresik. E Didit Aspirandi 2008 : 085. “Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Industri Kecil SepatuSandal Di Sidoarjo Studi Kasus Di Lingkungan Industri Kecil Wedoro.” Menyimpulkan bahwa secara simultan berpengaruh nyata terhadap pendapatan industri sepatusandal di Wedoro Y. hal ini diketahui dari uji F, yaitu diperoleh F hitung = 110,807 F tabel = 3,48. sedangkan secara parsial menunjukkan volume produksi X4 berpengaruh nyata terhadap pendapatan industri sepatusandal di Wedoro Y, dimana t hitung X4= 3,336 t tabel = 2,228. sedangkan jumlah kredit X1 jumlah pengrajin X2 dan jumlah tenaga kerja X3 tidak berpengaruh terhadap pendapatan industri sepatusandaldi Wedoro Y dimana t hitung t tabel = 2,228, karena kemajuan industri sepatusandal di Wedoro dipengaruhi oleh permintaan pasar, sehingga untuk memenuhi permintaan pasar tidak dipengaruhi oleh jumlah pengrajin dan jumlah tenaga kerja melainkan dibantu dengan teknologi mesin yang digunakan untuk memproduksi sepatusandal teknologi. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Industri