Darwin 2004 dalam Anggraini 2006 mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility terbagi menjadi 3 kategori yaitu
kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Sedangkan dalam penelitian ini mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan
dengan pelaporan sosial perusahaan berdasarkan standar GRI Global Reporting Initiative. Global Reporting Initiative GRI
adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori perkembangan dunia, paling banyak menggunakan kerangka
laporan keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus-menerus melakukan
perbaikan dan
penerapan di
seluruh dunia
www.globalreporting.org .
e. Indikator Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social
Responsibility
Daftar pengungkapan sosial yang berdasarkan standar GRI juga pernah digunakan oleh Dahlia dan Siregar 2008, penelitian ini
menggunakan 6 indikator pengungkapan yaitu : ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial dan produk. Indikator-indikator
yang terdapat di dalam GRI yang digunakan dalam penelitian yaitu : 1 Indikator Kinerja Ekonomi economic performance indicator
2 Indikator Kinerja Lingkungan environment performance indicator 3 Indikator Kinerja Tenaga Kerja labor practices performance
indicator 4 Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia human rights performance
indicator
5 Indikator Kinerja Sosial social performance indicator 6 Indikator Kinerja Produk product responsibility performance
indicator f.
Tujuan Perusahaan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Menururt Chuck Williams 2001:123 menyebutkan bahwa :
“Tujuan perusahaan menerapkan CSR agar dapat memberi manfaat yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab
ekonomi, hukum, etika dan kebijakan.
1 Tanggung jawab ekonomis
Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi perusahaan. Perusahaan
harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar
perusahaan dapat terus hidup survive dan berkembang.
2 Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam
proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.
3 Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis
yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya:
be ethical.
4 Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan
berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang
bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-
fiduciary responsibility ”.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian mengenai pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan telah dilakukan
dengan hasil yang beragam. Berikut ini hasil dari penelitian yang relevan:
1. Penelitian Nurlela dan Islahuddin 2008
Penelitian Nurlela dan Islahuddin 2008 meneliti tentang pengaruh Corporate Social Responsibility CSR terhadap nilai perusahaan dengan
kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating, dengan mengambil sampel perusahaan-perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di BEJ
untuk tahun 2005. Berdasarkan Indonesian Capital Market Directory perusahaan yang terdaftar di BEJ selama tahun 2005 berjumlah 340
perusahaan, setelah diolah ternyata hanya menggunakan 41 perusahaan di dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate
Social Responsibility, persentase kepemilikan, serta interaksi antara Corporate Social Responsibility
dengan persentase kepemilikan
manajemen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel dependen dan variebel independen yang digunakan,
sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel moderating. Pada penelitian terdahulu digunakan
variabel moderating yaitu kepemilikan manajemen, sedangkan dalam penelitian ini tidak digunakan variabel moderating. Tidak digunakannya
variabel moderating pada penelitian ini dikarenakan kepemilikan manajemen telah dapat memoderasi Corporate Social Responsibility
dengan nilai perusahaan. Perbedaan lain terletak pada objek yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di BEJ selama tahun 2005,
sedangkan pada penelitian ini pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2013 dan 2014.
2. Penelitian Rimba Kusumadilaga 2010
Penelitian Rimba Kusumadilaga yang dilakukan ada tahun 2010 dengan judul Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan dengan
Profitabilitas sebagai
Variabel Moderating
menunjukkan bahwa variabel CSR berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada variabel dependen dan variebel independen yang digunakan, sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel moderating. Pada penelitian terdahulu digunakan variabel
moderating yaitu profitabilitas. Tidak digunakannya profitabilitas sebagai variabel moderasi dikarenakan sebesar apapun tingkat profitabilitas
perusahaan tidak dapat mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan yang disebabkan oleh beberapa perusahaan manufaktur yang
tergolong perusahaan ekonomispelit yaitu perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi namun anggaran CSR nya rendah.
3. Penelitian Schadewitz dan Niskala 2010
Penelitian pengaruh pengungkapan CSR tarhadap nilai perusahaan juga dilakukan oleh Schadewitz dan Niskala 2010 di Finlandia.
Penelitian tersebut menggunakan 276 sampel perusahaan go publik di Finlandia dari tahun 2002 sampai 2005. Hasil menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Atau dengan kata lain, mengkomunikasikan laporan CSR merupakan faktor
penting yang dapat menaksir nilai pasar perusahaan. Pengungkapan CSR dapat membantu para investor dalam membedakan perusahaan-perusahaan
yang efisien dan mampu melindungi perusahaan dalam kompetisi pasar sehingga mampu mempengaruhi keputusan investasi.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel yang digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada
objek dan periode yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur di BEI pada periode 2013 dan 2014.