komponen inilah yang saat ini kerap dijadikan dasar perencanaan, pengungkapan dan evaluasi pelaporan program-program Corporate
Social Responsibility yang kemudian dikenal sebagai triple bottom line. Triple bottom line merupakan sinergi dari tiga elemen yang
merukapan komponen dasar dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Triple bottom line sering dijadikan acuan dalam
pembuatan program-program Corporate Social Responsibility. Tabel 1. The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility
People Profit
Planet Definisi
Sebuah bisnis harus bertanggung jawab
untuk memajukan dan
mensejahterakan sosial
serta seluruh stakeholdernya.
Perusahaan tidak boleh hanya
memiliki keuntungan bagi
organisasinya saja tetapi
harus dapat memberi kemajuan
ekonomi bagi para stakeholdernya.
Perusahaan harus dapat
menggunakan sumber daya alam dengan
sangat bertanggung jawab
dan menjaga keadaan
lingkungan serta memperkecil jumlah
limbah produksi.
Jenis Kegiatan
Kegiatan kedermawanan yang
dilakukan secara tulus
untuk membangun masyarakat dan
sumber daya manusia.
Tindakan perusahaan untuk terjun langsung
di dalam masyarakat untuk memperkuat
ketahanan ekonomi. Penerapan proses
produksi yang bersih, aman dan
bertanggung jawab.
Contoh - Beasiswa
pendidikan - Pelayanan
Kesehatan - Pembinaan
UKM - Bantuan modal
dan kredit - Pemberdayaan
tenaga lokal - Pengelolaan
limbah - Penanaman
pohon - Kampanye
lingkungan hidup
Sumber: Hasibuan dan Sedyono 2006:73
Sedangkan menurut pendapat Yusuf Wibisono 2007: 32 mengemukakan bahwa :
“Pada dasarnya perusahaan yang ingin berkelanjutan haruslah 3P, selain mengejar Profit perusahaan juga harus memperhatikan dan
terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat people dan turut berkontribusi aktif
dalam menjaga kelestarian lingkungan planet”. Jadi berdasarkan pendapat diatas, perusahaan tidak lagi dihadapkan
pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi financialnya saja, namun
juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya.
d. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate
Social Responsibility
Menurut Kuntari dan Sulistyani 2007, ada tiga pendekatan dalam pelaporan kinerja sosial, yaitu :
1 Pemeriksaan Sosial Social Audit Pemeriksaan sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi,
sosial dan lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dari operasioperasi yang dilakukan perusahaan. Pemeriksaan sosial
dilakukan dengan membuat suatu daftar aktivitas-aktivitas perusahaan yang memiliki konsekuensi sosial, lalu auditor sosial
akan mencoba mengestimasi dan mengukur dampak-dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut.
2 Laporan Sosial Social Report Berbagai alternatif format laporan untuk menyajikan laporan
sosial telah diajukan oleh para akademis dan praktisioner. Pendekatan-pendekatan yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk
melaporkan aktivitas-aktivitas pertanggungjawaban sosialnya ini dirangkum oleh Dilley dan Weygandt menjadi empat kelompok
sebagai berikut Henry Murtanto, 2001 dalam Kuntari Sulistyani, 2007 :
a Inventory Approach
Perusahaan mengkompilasikan dan mengungkapkan sebuah daftar yang komprehensif dari aktivitas-aktivitas sosial
perusahaan. Daftar ini harus memuat semua aktivitas sosial perusahaan baik yang bersifat positif maupun negatif.
b Cost Approach
Perusahaan membuat
daftar aktivitas-aktivitas
sosial perusahaan dan mengungkapkan jumlah pengeluaran pada
masing-masing aktivitas tersebut. c
Program Management Approach Perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitas-aktivitas
pertanggungjawaban sosial tetapi juga tujuan dari aktivitas tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan itu.
d Cost Benefit Approach
Perusahaan mengungkapkan aktivitas yang memiliki dampak sosial serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut. Kesulitan
dalam penggunaan pendekatan ini adalah adanya kesulitan dalam mengukur biaya dan manfaat sosial yang diakibatkan
oleh perusahaan terhadap masyarakat. 3 Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Disclosure In
Annual Report Pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi tentang
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan. Pengungkapan sosial dapat dilakukan melalui berbagai
media antara lain laporan tahunan, laporan interimlaporan sementara, prospektus, pengumuman kepada bursa efek atau
melalui media masa. Perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan aktivitasnya dan dampak yang
ditimbulkan oleh perusahaan tersebut. Florence, et al., 2004 menyebutkan ada tiga studi, yaitu :
a Decision Usefulness Studies
Belkaoui 1989 dalam Anggraini 2006 mengemukakan bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas sosial akan
mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Sebagian dari studi-studi
yang dilakukan
oleh para
peneliti yang
mengemukakan pendapat ini menemukan bukti bahwa informasi sosial dibutuhkan oleh para pemakai laporan