Alkali tanah Unsur periode ketiga

19 merupakan logam yang sangat reakif sehingga tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya. 2 Sifat-sifat Logam Alkali Konfigurasi elektron pada logam alkali tanah menunjukkan elektron valensi ns 1 . Energi ionisasi dari logam alkali yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah melepaskan elektron valensinya untuk membentuk konfigurasi yang stabil seperti gas mulia. 3 Kegunaan Unsur Alkali Litium digunakan pada pembuatan baterai telepon seluler yang dapat diisi ulang. Natrium banyak digunakan dalam rumah tangga, contohnya NaCl atau natrium klorida garam dapur, sebagai bahan pengawet ikan asin dan untuk membuat senyawa natrium lainnya. Kalium digunakan dalam pupuk tanaman karena kalium merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman.

d. Alkali tanah

1 Kelimpahan Unsur Alkali Tanah Unsur yang terdapat dalam golongan alkali tanah adalah Be berilium, Mg magnesium, Ca kalsium, Sr stronsium, Ba barium dan Ra radium di mana radium merupakan unsur radioaktif. Unsur logam alkali tanah lebih banyak ditemukan dalam bentuk senyawanya. 2 Sifat-sifat Logam Alkali Tanah Semua sifat logam alkali tanah cenderung memiliki keteraturan dari Berilium ke Barium. Jari-jari atom golongan alkali tanah dari atas ke bawah semakin besar. Energi ionisasinya semakin rendah dan keelektronegatifannya 20 semakin kecil. Konfigurasi elektron logam alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah memiliki elektron valensi ns 2 . 3 Kegunaan Logam Alkali Tanah Berilium digunakan dalam pembuatan pegas, klip, dan kontak listrik. Magnesium yang memiliki sifat ringan sering digunakan dalam pembuatan suku cadang pesawat terbang. Kalsium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk senyawanya. Seperti CaO yang dikenal dengan nama kapur tohor digunakan dalam industri untuk menetralkan keasaman dengan cara menyerap air membentuk CaOH 2 yang merupakan basa kuat. Stronsium dan barium memiliki kegunaan terbatas, namun beberapa senyawanya penting misalnya garam dari stronsium dan barium ini memberikan warna terang yang sering digunakan untuk pertunjukan piroteknik atau kita kenal dengan kembang api.

e. Unsur periode ketiga

1 Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga Keteraturan sifat-sifat unsur periode ketiga dapat dijelaskan sebagai berikut. a Jari-jari atom Nomor atom dalam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin meningkat sehingga muatan inti atom semakin bertambah yang artinya gaya tarik inti atom terhadap elektron semakin kuat. Hal ini mengakibatkan jari-jari atom unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin kecil. 21 b Energi ionisasi Energi ionisasi pada periode tiga dari kiri ke kanan cenderung semakin tinggi. Energi ionisasi magnesium lebih tinggi daripada aluminium dan energi ionisasi belerang lebih tinggi daripada fosfor. Hal ini karena konfigurasi elektron dari Mg yang telah berpasangan, sedangkan pada aluminium terdapat satu elektron yang tidak berpasangan pada orbital 3p. Atom P mempunyai tiga elektron valensi pada orbital p, sedangkan atom S mempunyai empat elektron pada orbital p. Menurut aturan Hund, atom P lebih stabil daripada atom S, sehingga energi ionisasi P lebih tinggi daripada S. c Titik Leleh dan Titik Didih Perubahan titik didih dan titik leleh ini berkaitan dengan struktur dari setiap zat dalam keadaan bebasnya. Titik didih dan titik leleh dari natrium ke silikon naik secara teratur kemudian turun tajam pada fosfor, naik lagi pada sulfur kemudian turun secara teratur pada klorin dan argon. d Logam dan nonlogam Sifat logam pada periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang. Unsur natrium, magnesium, dan aluminium merupakan unsur logam yang mengkilap dan memiliki daya hantar listrik yang baik. Silikon merupakan unsur semilogam yang bersifat semikonduktor. Fosfor dan belerang merupakan unsur nonlogam. Klorin merupakan gas diatomik di alam dan argon merupakan gas monoatomik yang stabil. 22 e Daya oksidasi dan reduksi Unsur natrium merupakan reduktor kuat di mana natrium bereaksi hebat dengan air, bahkan disertai ledakan. Magnesium merupakan reduktor yang lebih lemah daripada natrium, hal ini dibuktikan dengan magnesium yang dapat bereaksi disertai dengan pemanasan. f Sifat asam dan basa Sifat AlOH 3 yang amfoter yaitu dapat bersifat basa dalam lingkungan asam dan bersifat asam dalam lingkungan basa, maka AlOH 3 disebut sebagai hidroksida yang bersifat amfoter.

B. Kajian Penelitian yang Relevan