53
3. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis. Karena pengujian sampel yang bersifat homogen,
sampel yang saling bebas dan data berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji manova. Hipotesis yang di
ajukan adalah sebagai berikut: H
:Tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi dan metode eksperimen pada pokok bahasan pengukuran besaran panjang, massa dan waktu.
Ha :Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains
peserta didik pada pembelajaran menggunkan metode demonstrasi dan metode eksperimen pada pokok bahasan
pengukuran besaran panjang, massa dan waktu. a. Jika p value Sig 0,05, maka H
a
ditolak dan H diterima.
b. Jika p value Sig 0,05, maka H
a
diterima dan H ditolak.
Tabel 12. Uji Multivariate Analysis Of Variance Manova
Multivariate Tests
a
Effect Value
F Hypothesis
df Error df
Sig. Intercept
Pillais Trace 1,000
92962,276
b
2,000 53,000
,000 Wilks Lambda
,000 92962,276
b
2,000 53,000
,000 Hotellings Trace
3508,010 92962,276
b
2,000 53,000
,000 Roys Largest Root
3508,010 92962,276
b
2,000 53,000
,000 Kelas
Pillais Trace ,650
49,286
b
2,000 53,000
,000 Wilks Lambda
,350 49,286
b
2,000 53,000
,000 Hotellings Trace
1,860 49,286
b
2,000 53,000
,000 Roys Largest Root
1,860 49,286
b
2,000 53,000
,000
54 Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’
Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Artinya
harga F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root semuanya signifikan.
Pengambilan keputusan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains peserta
didik yang menggunakan metode demonstrasi dan metode eksperimen.
Tabel 13. Uji Multivariate Analysis Of Variance Manova
Tests of Between-Subjects Effects
Source Dependent
Variable Type III Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Corrected Model
Pemahaman_Kon sep
8,643
a
1 8,643
,188 ,666
Keterampilan_Pr oses_Sains
164,571
b
1 164,571
99,692 ,000
Intercept Pemahaman_Kon
sep 336970,286
1 336970,286
7345,931 ,000
Keterampilan_Pr oses_Sains
294930,286 1
294930,286 178659,69
2 ,000
Kelas Pemahaman_Kon
sep 8,643
1 8,643
,188 ,666
Keterampilan_Pr oses_Sains
164,571 1
164,571 99,692
,000 Error
Pemahaman_Kon sep
2477,071 54
45,872 Keterampilan_Pr
oses_Sains 89,143
54 1,651
Total Pemahaman_Kon
sep 339456,000
56 Keterampilan_Pr
oses_Sains 295184,000
56 Corrected Total
Pemahaman_Kon sep
2485,714 55
Keterampilan_Pr oses_Sains
253,714 55
Selanjutnya, test of between-subjects effects, yang tercantum pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hubungan antara metode pembelajaran
dengan pemahamaan konsep memiliki nilai F sebesar 0,188 dengan signifikansi 0,666. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
pemahaman konsep yang diakibatkan oleh metode pembelajaran yang digunakan. Pada variabel keterampilan proses sains nilai F sebesar 99,692
55 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
keterampilan proses sains yang diakibatkan oleh perbedaan metode pembelajaran yang digunakan pada masing-masing kelas eksperimen.
B. Pembahasan
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan pemahaman
konsep dan keterampilan proses sains peserta didik, antara peserta didik yang menggunakan metode demonstrasi dengan metode eksperimen dalam proses
pembelajaran. Tujuan selanjutnya adalah untuk mengetahui metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam proses pembelajaran fisika di sekolah menengah, antara metode demonstrasi dan metode eksperimen pada materi
pengukuran besaran panjang, massa dan waktu. Hasil analisis data pretest kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
menunjukkan data homogen, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan awal dari peserta didik pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
memiliki kesamaan. Dengan kemampuan awal yang relatif sama dan kedua kelas diberikan perlakuan atau treathmen yang berbeda, akan menunjukkan
pemahaman konsep antara kelas yang menggunakan metode demonstrasi dan kelas yang menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan hasil posttest dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata peserta didik pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan metode eksperimen cenderung tinggi dibandingkan dengan nilai
rata-rata peserta didik yang kelasnya menggunakan metode demonstrasi. Akan tetapi selisih dari nilai rata-rata kedua kelas tidak terlalu jauh. Nilai rata-rata