Stopwatch Alat Ukur Waktu

frekuensi ini konstan. Satu sekon ditetapkan sedemikian rupa sehingga frekuensi cahaya yang dihasilkan oleh transisi tertentu dalam atom cesium adalah 9.192.631.770 siklus per sekon Paul A. Tipler, 1998:2. Terdapat beberapa alat ukur waktu diantaranya adalah jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.

a. Stopwatch

Stopwatch merupakan instrumen pengukur waktu yang memiliki nilai ketelitian lebih tinggi dari pada jam tangan. Ada dua jenis stopwatch yang biasa digunakan dalam pengukuran, yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog memiliki nilai ketidakpastian yaitu 0,1 sekon, sedangkan stopwatch digital memiliki nilai ketidakpastiaan sebesar 0,01 sekon. Gambar 7. Stopwatch Analog Gambar 8. Stopwatch Digital Sumber: Nurhayati Nufus, 2009 Sumber: Nurhayati Nufus, 2009

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian Suyatmi 2012: 7, menyimpulkan bahwa; 1 tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar ranah kognitif materi energi pada siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi, 2 ada perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik materi energi pada siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi, 3 pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen lebih efektif daripada dengan metode demonstrasi jika dilihat dari hasil belajar ranah psikomotorik. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Andri Astuti 2013: 7, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ketercapaian keterampilan psikomotorik antara siswa yang menggunakan metode eksperimen terbimbing dengan siswa yang menggunakan metode demonstrasi. Keterampilan psikomotortik siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing cenderung lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi. Penelitian yang dilakukan Zulaeha 2014: 6, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan proses sains antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran POE Predict, Observe, Explain dengan kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Peningkatan keterampilan proses siswa rendah pada pembelajaran dengan metode POE Predict, Observe, Explain.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Perbedaan Keterampilan Generik Sains Siswa Yang Diajar Melalui Metode Praktikum Dengan Metode Demonstrasi Pada Konsep Jamur

0 7 168

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh penerapan pendekatan contextual teaching and learning terhadap pemahaman konsep pada materi pengukuran waktu siswa Kelas V MIN 15 Bintaro : penelitian quasi eksperimen di MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan.

0 8 240

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA.

0 0 39

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 1 4

PERBEDAAN PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE EKSPERIMEN DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK.

0 0 70

PERBEDAAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN METODE SIMULASI KOMPUTER DAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN EDA (Easier Demonstration for Archimedes’s law) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS.

0 0 1

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI KALOR | Sah | Jurnal Pendidikan Sains Indonesia 8408 18999 1 SM

0 0 7

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI

0 1 11