22
2. Menghitung skor kelompok
Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor
perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh
katagori skor kelompok-kelompok seperti Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok
Rata-rata Tim Predikat
0≤ x ≤ 5 -
5≤ x ≤ 15 Tim Baik
15≤ x ≤ 25 Tim Hebat
25≤ x ≤ 30 Tim Super
3. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.
Jacobsen David, Egen Paul dan Kauchak Donald 2009: 235, mengemukakan
langkah-langkah yang
dilibatkan dalam
menerapkan pembelajaran kooperatif teknik STAD adalah sebagai berikut.
a. Mem-pretest peserta didik. Pretest ini dapat berbentuk pretest atau ujian aktual tentang unit-unit sebelumnya.
b. Me-ranking peserta didik dari yang paling atas hingga yang paling bawah c. Membagi sisiwa sehingga setiap kelompok yang terdiri dari empat orang
memiliki peserta didik-peserta didik yang berkemampuan tinggi, sedang dan
23 rendah dan kelompok-kelompok tersebut juga beragam dalam hal gender
dan etnisitas. d. Menyajikan konten sebagaimana yang biasa dilakukan
e. Membagikan lembar-lembar kerja yang telah dipersiapkan yang fokus pada konten yang akan dipelajari
f. Meriksa kelompok-kelompok untuk kemajuan pembelajaran.
g. Mengelola kuis-kuis individual untuk setiap peserta didik h. Memberikan skor kelompok berdasarkan pada skor-skor yang diperoleh
secara perorangan.
6. Media Pembelajaran
1. Konsep Media Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan peserta
didik yang saling bertukar informasi. Robbins 2007 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Proses
pembelajaran diadakan untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan
menguasai materi yang disampaikan hingga mencapai kompetensi yang ditentukan. Objektif yang dapat dicapai terdiri dari pengetahuan aspek kognitif,
perubahan sikap aspek afektif, serta keterampilan aspek psikomotor seorang
24 peserta didik. Sering sekali proses pengajaran memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Hal ini belum dapat dikatan sebagai proses pembelajaran karena pembelajaran mengandung unsur adanya
komunikasi antara pengajar dengan peserta didik. Untuk menyikapi hal tersebut, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai media pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.
Menurut Azhar Arsyad 2011: 3 kata media berasal dari bahasa Latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Hal senada juga diungkapkan oleh Chosmin S. Widodo dan Jasmadi
2008: 28-29 bahwa media menjadi salah satu komponen dari empat komponen yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, yaitu pemberi informasi atau
sumber informasi, informasi itu sendiri, penerima informasi dan media. Ellsworth 2005 juga berpendapat bahwa,
“The power of the media thus lies not only in their encodings of meanings and representations of reality, but also in their abilities to “move events” and
create “event potentials” in new spaces and unanticipated contexts.” Sependapat dengan itu, Roymond Simamora 2008: 65 mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara
peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Penggunaan media dalam
pembelajaran dapat mempermudah peserta didik dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Jadi dari
25 beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
2. Jenis - Jenis Media