12 kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapanpenelitian
discoveryinquiry learning.
Untuk mendorong
peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based
learning. c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi topic dan
subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan
penelitian discoveryinquirylearning
dan pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
project based learning.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi :
a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
13 b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
2. Pendidikan di SMK
Sekolah menengah kejuruan SMK adalah salah satu jenis pendidikan menengah di Indonesia. Purnama 2010 menyatakan bahwa Sekolah Menengah
Kejuruan memiliki Program Keahlian yang lebih bervariasi dibandingkan dengan Sekolah Menengah Atas dan pilihan Program Keahlian itu nantinya akan
berhubungan juga dengan jenis pekerjaan. Sekolah Menengah Kejuruan adalah pilihan yang tepat bagi peserta didik yang memilih untuk langsung bekerja. Hal
ini disebabkan karena muatan materinya memang dipersiapkan agar peserta didiknya kelak siap memasuki dunia kerjaprofessional.
Menurut Sanjaya 2005, Sekolah Menengah Kejuruan memiliki struktur kurikulum yang dibagi menjadi komponen normatif, adaptif, dan produktif.
Komponen normatif berisi kompetensi yang bertujuan agar peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga yang berperilaku sesuai nilai-nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Komponen adaptif berisi kompetensi yang bertujuan agar peserta didik mampu beradaptasi dan mengembangkan diri
sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, budaya, seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan perkembangan dunia kerja sesuai
keahlian.
14
3. Pendidikan Berbasis Kompetensi
Pendidikan berbasis kompetensi merupakan pendidikan yang berpusat pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan.
Daldiyono 2009: 22 menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan berbasis kompetensi adalah mendekatkan dunia pendidikan pada pengguna hasil
pendidikan. Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, mencakup komponen pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, kemandirian, kreatifitas, kesehatan, ahklak, ketaqwaan dan kewarganegaraan.
Anema dan McCoy 2010: 5 mengutarakan pendapat mereka bahwa “...Competency is person-related and refers to a persons knowledge, skills, and
abilities that make it possible to effectively function in a job.. .” Senada dengan
itu, Holt dan Perry 2011 mengemukakan bahwa “Competency is a measure of
an individual‟s ability in terms of their knowledge, skills and behavior to perform a given role.” Sependapat dengan itu McAshan yang dikutip oleh Wina Sanjaya
2008: 6 mengutarakan bahwa “... is a knowledge, skills, and abilities or
capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective
and psychomotor behaviours.. .”
Ketiga pendapat diatas merujuk pada satu pemikiran bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dipunyai oleh seorang
peserta didik untuk dapat bersaing di ranah global. Kebiasaan berpikir dan bertindak mempengaruhi ketercapaian kompetensi
yang mengandung pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan berasal dari
15 kebiasaan berpikir sehingga seseorang dapat mengetahui suatu hal dari hasil
pemikirannya. Keterampilan
berasal dari
kebiasaan bertindak
yang diimplementasikan setelah dan selama proses mencari pengetahuan. Seseorang
dinyatakan memiliki kompetensi di bidang tertentu jika seseorang tersebut menguasai kecakapan keahlian sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas
sesuai standar yang dibutuhkan.
4. Pendidikan Berbasis Kompetensi di SMK