Langkah – langkah STAD Menghitung nilai individu Menghitung skor kelompok

20 mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk dapat mengerjakan kuis dengan baik. Hal senada dikemukakan oleh Ivy, Shlomo dan Christine 2006: 8 bahwa, “ In STAD, After the teacher has presented a lesson, the students, in groups of four or five,work on the lesson worksheets. Each student then takes a quiz on the material .” Sejalan dengan pemikiran Ivy, Shlomo dan Christine, Trianto 2009: 68 juga menambahkan bahwa pembelajaran STAD merupakan salah satu tipe dari kooperatif dengan menggunakan kelompok - kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang peserta didik secara heterogen. Tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok disampaikan di awal pembelajaran. Jadi di dalam pembelajaran STAD sebelum guru menyampaikan suatu lembar kerja peserta didik, peserta didik dikelompokkan dengan masing-masing kelompok 4-5 orang peserta didik dengan adanya kuis dan penghargaan tim.

4. Langkah – langkah STAD

Menurut Trianto 2009: 71, terdapat enam fase dalam langkah-langkah pembelajaran kooperatif STAD. Fase langkah – langkah STAD meliputi penyampaian tujuan dan memberi motivasi kepada peserta didik sampai pada pemberian penghargaan terhadap hasil belajar individu dan kelompok yang dijabarkan seperti pada Tabel 1 di bawah ini. 21 Tabel 1. Langkah-langkah STAD Fase Tingkah Laku Guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada saat pelajaran dan memotivasi peserta didik belajar Fase-2 Menyajikanmenyampaikan informasi Menyajikan informasi pada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Fase-3 Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok- kelompok belajar Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase 5 Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau asing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase-6 Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut.

1. Menghitung nilai individu

Menurut Slavin Trianto, 2009: 71-72, untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung berdasarkan Tabel 2. Tabel 2. Menghitung Nilai Individu No Skor Test Individu Skor Peningkatan 1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 0 poin 2. 10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal 10 poin 3. Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 poin 4. Lebih dari 10 poin dari skor dasar 30 poin 5. Nilai sempurna tanpa memperhatikan skor awal 30 poin 22

2. Menghitung skor kelompok

Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh katagori skor kelompok-kelompok seperti Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok Rata-rata Tim Predikat 0≤ x ≤ 5 - 5≤ x ≤ 15 Tim Baik 15≤ x ≤ 25 Tim Hebat 25≤ x ≤ 30 Tim Super

3. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Dokumen yang terkait

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MA’ARIF 1 WATES.

8 45 305

Pengembangan Media Pembelajaran Simulator Lift Berbasis PLC Omron Pada Mata Pelajaran Instalasi Mesin Listrik Kelas XII SMK N 1 Magelang.

8 31 199

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 1 248

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR MELALUI TEKNIK GAMES PADA SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK 1 PUNDONG, BANTUL.

0 1 189

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK 1 SEDAYU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 329

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 173

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 0 82