Pendidikan Berbasis Kompetensi di SMK

15 kebiasaan berpikir sehingga seseorang dapat mengetahui suatu hal dari hasil pemikirannya. Keterampilan berasal dari kebiasaan bertindak yang diimplementasikan setelah dan selama proses mencari pengetahuan. Seseorang dinyatakan memiliki kompetensi di bidang tertentu jika seseorang tersebut menguasai kecakapan keahlian sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas sesuai standar yang dibutuhkan.

4. Pendidikan Berbasis Kompetensi di SMK

SMK merupakan instansi pendidikan yang mengutamakan ketercapaian kompetensi oleh peserta didik yang kelak menjadi modal utama bagi peserta didik untuk bersaing di dunia kerja. Wina Sanjaya 2005: 6-7 menjelaskan bahwa terdapat beberapa aspek yang terkandung dalam kompetensi seperti a Pengetahuan knowledge, yaitu segala hal yang diketahui seseorang untuk melakukan suatu tindakan dalam aspek kognitif, b Pemahaman understanding, yaitu pemahaman kedalam aspek kognitif dan afektif yang dimiliki individu, c Nilai value, merupakan standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis menjadi bagian dari dirinya, d Sikap attitude, yaitu perasaan reaksi terhadap suatu rangsangan yang berasal dari luar, dan e Minat interest, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan atau perbuatan. Kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Bidang kompetensi secara umum terbagi dalam bidang kemampuan pengetahuan aspek kognitif, bidang kemampuan sikap aspek afektif, bidang 16 kemampuan keterampilan aspek psikomorik. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Budi Susetyo 2009: 8, hasil peserta didik dinyatakan mencapai kompetensi jika yang bersangkutan telah menguasai domain kognitif cognitive, domain sikap attitude dan domain keterampilan psikomotor-skill. Dalam pencapaian kompetensi, domain kognitif bersinggungan dengan kemampuan intelektual peserta didik, yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evalusi. Berbeda dengan domain kognitif, domain sikap menunjuk kepada kecenderungan bertindak predisposisi seseorang, meliputi aspek-aspek: penerimaan receiving, kemampuan merespon responding, kemampuan menghargai valuing, pengorganisasian atau pengintegrasian integration, pengkarakterisasian characterization. Domain keterampilan berkenaan dengan keterampilan peserta didik dalam aspek psikomotorik, meliputi persepsi, kesiapsediaan, gerakan kebiasaan, gerakan yang menunjukan keterampilan, gerakan penyesuaian, dan gerakan pengubahan. Pendapat yang lain dikemukakan oleh Daryanto 2010: 122-123, bahwa aspek psikomotorik terdiri komponen seperti 1 Menirukan, yaitu anak didik akan mulai menirukan membuat suatu tiruan terhadap aksi tersebut sampai pada sistem otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan kata untuk menirukan. 2 Manipulasi, pada tingkat ini anak didik mulai dapat membedakan antara aksi satu dengan aksi yang lain. 3 Keseksamaan, pada tingkat ini anak didik sudah mampu memunculkan sesuatu yang baru dari aksi sebelumnya. 4 Artikulasi, pada tingkat ini anak didik sudah mampu mengkoordinasi serentetan aksi dengan menetapkan urutan secara tepat. 5 Naturalisasi, pada tingkat ini anak didik 17 sudah mampu melakukan secara baik dalam satu aksi atau melakukan aksi secara urut. Kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Terdapat hubungan antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan di dunia kerja.

5. Pembelajaran Kooperatif 1.

Dokumen yang terkait

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MA’ARIF 1 WATES.

8 45 305

Pengembangan Media Pembelajaran Simulator Lift Berbasis PLC Omron Pada Mata Pelajaran Instalasi Mesin Listrik Kelas XII SMK N 1 Magelang.

8 31 199

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 1 248

Peningkatan Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Siswa Kelas XI SMK Ma’arif 1 Wates Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving.

0 0 207

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIR MELALUI TEKNIK GAMES PADA SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK 1 PUNDONG, BANTUL.

0 1 189

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK 1 SEDAYU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 329

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 1 173

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA KELAS XII KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD.

0 0 82