57
Hal ini didukung dengan hasil observasi yang dilakukan dikelas IVA, IVB, IVC, dan IVD apabila guru banyak menggunakan metode ceramah
siswa tanpak bosan, lesu dan sibuk bermain dengan temannya. Hal ini dikarenakan guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, tanpa
menggunakan alat pendukung lain seperti media. Akan tetapi, apabila guru menggunakan media dalam pembelajaran, siswa tanpak penasaran dan
bertanya-tanya tentang pembelajaran saat itu. Sehingga dengan rasa penasaran siswa tersebut, pembelajaran terlihat aktif dan menyenangkan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menerapkan tematik integratif kepada siswa
dikarenakan keterbatasan guru dalam mengembangkan pembelajaran menggunakan internet. Siswa juga masih mengelami kesulitan dalam
pembelajaran tematik integratif apabila guru lebih banyak menggunakan metode ceramah.
2. Pendekatan Saintifik
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru S, Sw, Nw dan H sudah dapat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Namun, guru
masih mengalami kesulitan dalam melaksanakannya, dikarenakan waktu yang tidak cukup dan guru harus menyelesaikan satu pembelajaran dalam
sehari. Sedangkan guru, harus melanjutkan kepembelajaran berikutnya dan melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa, keseharian siswa
secara bersamaan. Sehingga guru dalam penerapan saintifik tidak dapat
58
sepenuhnya dapat menjalankan. Terutama, apabila guru meminta siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan tugas, terlalu banyak
menyita waktu, dan terkadang guru hanya meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi tanpa mempersentasikannya.Hal ini
diperkuat dengan hasil observasi yang peneliti lakukan selama delapan kali pengamatan yang menunjukkan, bahwa guru mengalami kesulitan
dalam menerapkan saintifik. Dikarenakan keterbatas kreatifitas guru yang sudah lanjut usia, sehingga dalam penerapan saintifik guru masih
mengalami kesulitan. Hasil wawancara dan observasi diperkuat lagi dengan dokumentasi
berupa gambar yang memperlihatkan guru meminta siswa untuk berdiskusi kelompok, tetapi guru tidak meminta siswa untuk
mempersentasikannya. Dikarenakan waktu untuk mempersentasikan hasil diskusi siswa tidak cukup, dan guru hanya meminta siswa untuk
mengumpulkan hasilnya saja. Hasil wawancara kepada siswa L, Ary, Dta, Aar, Ept, H, dan Syp
sangat senang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dikarenakan banyak menggunakan kegiatan praktek dan bisa belajar
sambil bermain.
Siswa tanpak
senang, aktif,
mandiri serta
bersemangatdalam mengikuti pembelajaran. Namun, siswa masih mengalami kesulitan dalam mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran
saintifik. Hal ini dikarenakan guru memberikan batasan waktu kepada
59
siswa, ketika mengerjakan tugas baik itu mengamati, menanya, berdiskusi dan mengkomunikasikan. Sehingga siswa merasa terburu-buru oleh waktu
dan tidak dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas dari guru. Hasil
observasi kepada
menunjukkan bahwa
siswa sudah
melaksanakan kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Namun, siswa masih mengalami kesulitan waktu,
terutama ketika guru menyuruh siswa membuat karangan deskriptif mengenai cita-cita, siswa diberikan batasan waktu untuk mengerjakannya.
Sehingga siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Dikarenakan siswa merasa dikejar oleh waktu yang diberikan oleh guru.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa guru masih mengalami keterbatasan waktu dalam merapkkan kegiatan mengamti, menanya,
mencoba, menalar dan mengkomunikasikan dalam pembelajaran. sedangkan siswa mengalami kesulitan waktu yang diberikan guru dalam
mengerjakan tugas.
3.
Penilaian Authentik
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru S, Sw, Nw dan H sudah menggunakan penilaian authentik kepada siswa.. Namun, dalam
penerpannya guru masih mengalami kesulitan dalam melaksanakannya, dikarena guru harus menilai tiga aspek siswa yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pertama penilaian sikap dilakukan dengan mengamati
60
keseharian siswaperilaku yang di deskripsikan secara rinci. Kedua , guru harus menilai pengetahuan siswa melalui hasil belajar yang diperolehnya.
Ketiga penilaian keterampilan melalui hasil karya siswa. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan ketiga penilaian tersebut, dikarenakan guru
pada saat bersamaan harus menilai sedetail mungkin prilaku dan sikap siswa. sedangkan jumlah siswa dalam kelas 29-30 siswa, dan guru harus
menilai ketiga aspek tersebut dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. sedangkan guru harus menyelsaikan pembelajaran dalam
satu hari. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa guru mengalami
kesulitan dalam menerapkan penilaian authentik, dikarenakan guru harus mengajar, melakukan penialaian dan menyelesaikan pembelajaran dalam
satu hari, mengembangkan materi ajar, sedangkan guru tidak bisa memanfaatkan internet dalam pembelajaran dan guru harus melakukan
penilaian kepada siswa dari awal pembelajaran hingga selesai. Berdasarkan hasil wawancara kepada siswa L, Ary, Ata, Aar, Ept, H
dan Syp tidak mengalami masalah dalam penilaian. Siswa sudah mendapatkan nilai setelah mengerjakan tugas, baik dalam bentuk diskusi
kelompok, dan individu. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti yang menunjukkan ketika siswa diminta membuat
karangan deskriptif
mengenai cita-cita,
guru menyuruh
siswa membacakan hasil di depan kelas dan memberikan penilaian serta
61
perbaikan terhadap hasil tulis siswa. selain itu, guru memberikan penilaian keterampilan berupa hasil karya siswa ketika praktek yang dikumpulkan
dimeja guru. Hasil wawancara dan observasi diperkuat lagi dengan hasil dokumentasi berupa gambar hasil penilaian yang diberikan guru kepada
siswa berupa paraf, angka atau huruf. Dengan adanya penilaian yang diberikan guru, siswa merasa senang dan giat dalam pembelajaran.
Dari hasil penelitian authentik dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam menerapkan penilaian authentik, dikarenakan
guru secara bersamaan harus menilai perilaku sikap siswadengan jumlah siswa di dalam kelas mencapai 30, serta guru harus menyelesaikan
pembelajaran dalam sehari. Sedangkan siswa tidak mengalami masalah dalam penilaian, dikarenakan guru sudah memberikan penilaian dengan
baik kepada siswa.
4. Pemanfaatan IT