Hubungan Dimensi Struktural dengan Kinerja Perawat Pelaksana

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luthans 2008 yang menyatakan bahwa optimisme mempengaruhi kinerja. Demikin juga penelitian Hanan 2008 yang menyatakan bahwa kepuasan memiliki hubungan dengan kinerja. Dalam dimensi psikologikal mencantumkan kebebasan, semangat dan optimis yang berpengaruh terhadap kinerja. Hal yang sama ditemukan dalam peneitian Setiadi 2010 dimana ditemukan bahwa dimensi psikologikal memiliki hubungan dengan produktivitas perawat.

5.5 Hubungan Dimensi Struktural dengan Kinerja Perawat Pelaksana

. Hasil penelitian menunjukkan bawa tidak ada hubungan yang bermakna antara dimensi struktural dengan kinerja perawat pelaksana p=0,250, dengan demikian maka hipotesa “ Ada hubungan antara dimensi sruktural dengan kinerja perawat pelaksana di RSU Sari Mutiara “ ditolak. Dimensi struktural tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Setiadi 2010 dimana dinyatakan bahwa dimensi struktural tidak memiliki hubungan dengan produktivitas kerja. Hasil penelitan ini tidak mendukung pernyataan Munandar 2008 yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik, penataan ruangan, kebisingan ruangan kerja, pencahayaan akan mempengaruhi psikologis karyawan. Karyawan dapat merasakan tidak adanya keleluasaan dan kesulitan berkonsentrasi. Sebaliknya lingkungan yang tertata rapi, fasilitas yang tersedia akan menimbulkan kenyamanan kerja dan Universitas Sumatera Utara menunjang timbulnya keikatan dan kerjasama kelompok yang akan menunjang produktivitas kerja. Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa dimensi struktural tidak memiliki hubungan dalam meningkatkan kinerja perawat. Perawat yang mempersepsikan bahwa lingkungan fisik kerjanya baik dan tidak baik tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerjanya Dimensi struktural dalam penelitian ini dinyatakan tidak berhubungan, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan pengalaman. Dalam teori adaptasi dikemukakan bahwa sesorang yang sudah sering terpajan dalam situasi dan konsisi tertentu akan membentuk pertahanan diri dan akan menyesuaikan diri dengan konsisi tersebut. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kinerja perawat tidak dipengaruhi oleh kondisi ruangan kerja dan fasilitas kerja yang telah tersedia. Hal ini dapat disebabkan oleh pengalaman dari perawat. Responden yang diambil dalam penelitian ini sudah memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun. Perawat yang bekerja di RSU Sari Mutiara juga mayoritas alumni dari pendidikan yang dimiliki oleh yayasan tersebut, sehingga pada masa studi juga sudah menjalani praktek di rumah sakit tersebut. Pengalaman tersebut menjadikan perawat sudah terbiasa dengan kondisi rumah sakit sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap kinerjanya. Universitas Sumatera Utara

5.6 Hubungan Dimensi Sosial dengan Kinerja Perawat Pelaksana