5.6 Hubungan Dimensi Sosial dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dimensi sosial dengan kinerja perawat pelaksana p= 0,011. Dengan demikian
maka hipotesa “ Ada hubungan antara dimensi sosial dengan kinerja perawat pelaksana di RSU Sari Mutiara “ diterima. Kinerja perawat yang baik mayoritas
ditemukan pada perawat yang mempersepsikan dimensi sosial baik dan perawat yang memiliki kinerja buruk mayoritas ditemukan pada perawat yang memiliki persepsi
kurang tentang dimensi sosial. OR=2,947 menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi baik berpeluang memiliki kinerja baik 2,94 kali dibanding perawat
yang memiliki dimensi sosial kurang. Dimensi sosial memuat poin kerjasama kelompok, kerjasama dengan
pimpinan, interaksi dengan klien serta dukungan dan imbalan, hal tersebut akan berperan menciptakan iklim yang kondusif dalam bekerja. Swanburg 2000
menyatakan bahwa rasa saling mendukung dalam tugas keperawatan diupayakan dengan mengadakan pertemuan, saling menghargai dan mempercayai sehingga
meningkatkan produktivitas kerja. Hubungan sosial merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia memerlukan teman dan rekan kerja yang harmonis sehingga
dalam melakukan pekerjaan akan lebih ringan dan tercapai kinerja yang baik. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa dimensi sosial responden mayoritas
kategori kurang dan kinerjanya juga kurang. Perawat masih banyak yang mempersepsikan hubungan kerja dengan sesama dan pimpinan belum harmonis.
Sistim imbalan dan kesempatan meningkatkan karir masih kurang. Kondisi tersebut
Universitas Sumatera Utara
merupakan iklim yang belum kondusif sehingga dapat mempengaruhi kinerja perawat. Kebijakan yang tidak jelas akan mempengaruhi motivasi dan kinerja
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Setiadi 2010 dimana ditemukan ada hubungan dimensi sosial dengan produktivitas kerja perawat, tetapi
berbeda dengan penelitian Lumbantoruan 2005 menyatakan bahwa tidak ada hubungan tim kerja dengan kinerja perawat.
5.7 Hubungan Dimensi Birokratik dengan Kinerja Perawat Pelaksana