Hubungan Dimensi Birokratik dengan Kinerja Perawat Pelaksana

Nilai OR=2,947 menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi sosial baik berpeluang memiliki kinerja baik 2,94 kali lebih baik dibanding perawat yang memiliki dimensi sosial kurang. Tabel 4.8. Hubungan Dimensi Sosial dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan n=110 Dimensi Sosial p-value OR dengan 95 CI Baik Kurang Total n N n Baik 28 25,5 19 17,3 47 42,7 0,011 2,947 1,345-6,452 Kurang 21 19,1 42 38,2 63 57,3 Jumlah 49 44,5 61 55,5 110 100,0

4.3.5. Hubungan Dimensi Birokratik dengan Kinerja Perawat Pelaksana

Hubungan dimensi birokratik dengan kinerja perawat pelaksana menunjukkan nilai p=0,001 α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi birokratik dengan kinerja perawat pelaksana. Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kinerja perawat yang baik lebih banyak ditemukan pada perawat yang memiliki dimensi birokratik baik 29,1 sedangkan kinerja perawat yang kurang lebih banyak ditemukan pada perawat yang memiliki dimensi birokrat kurang 37,3. Nilai OR=3,859 menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi birokrat baik memiliki peluang kinerja menjadi baik 3,85 kali dibanding perawat yang memiliki dimensi birokratik kurang. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Hubungan Dimensi Birokratik dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan n=110 Dimensi Birokratik p-value OR dengan 95 CI Baik Kurang Total n N n Baik 33 29,1 20 18,2 52 47,3 0,001 3,859 1,743-27,29 Kurang 17 15,5 41 37,3 58 52,7 Jumlah 49 44,5 61 55,5 110 100,0 4.4. Analisis Multivariat . Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang masuk menjadi kandidat dalam uji regresi adalah varibel yang memiliki nilai p value dari 0,25 pada uji bivariat. Variabel yang menjadi kandidat adalah dimensi psikologik, dimensi sosial dan dimensi birokratik. Hasil uji bivariat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Uji Bivarait Iklim Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan n=110 No Variabel p- value Keterangan 1 Dimensi Psikologik 0,002 Kandidat

2 Dimensi Struktural

0,267 Tidak Kandidat

3 Dimensi Sosial

0,011 Kandidat

4 Dimensi Birokratik

0.001 Kandidat Hasil uji statistik bivariat menunjukkan bahwa dimensi psikologik, dimensi sosial, dimensi birokratik memiliki nilai p-value 0,25 sehingga masuk ke dalam model. Universitas Sumatera Utara Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik dengan metode enter seperti diujikan pada Tabel 4.11 Tabel 4.11. Hasil Akhir Uji Logistik Berganda B S.E. Wald Df Sig. ExpB 95 C.I Variabel Lower Upper D. Psikologik D. Birokratik D. Sosial Consnt 1.796 .491 13.393 1 .000 6.025 2.303 15.765 1.551 1.284 .469 .470 10.921 7.471 1 1 .001 .006 4.718 3.611 1.880 1.438 11.840 9.068 -1,487 1.527 20.683 1 .000 .001 Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel dimensi psikologik diperoleh nilai Exp B sebesar 6,025, menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi psikilogik baik berpeluang mempunyai kinerja baik 6 kali dibanding dengan perawat yang memiliki dimensi psikologik kurang. Dimensi birokratik diperoleh nilai Exp B sebesar 4,718 menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi birokratik baik berpeluang memiliki kinerja baik 4,71 kali dibandingkan dengan perawat yang mempersepsikan dimensi birokratik kurang. Dimensi sosial diperoleh nilai Exp B sebesar 3,611 menunjukkan bahwa perawat yang memiliki dimensi sosial baik berpeluang mempunyai kinerja baik 3,6 kali dibandingkan dengan perawat yang mempersepsikan dimensi sosial kurang. Variabel yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap kinerja perawat adalah variabel dimensi psikologikal dengan nilai Exp B 6.025. Dapat disimpulkan bahwa sub variabel iklim kerja yang memiliki pengaruh yang paling dominanr terhadap kinerja seorang perawat pelaksana adalah dimensi psikologikal. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan faktor dimensi psikologikal, dimensi sosial, dan dimensi birokratik yang berpengaruh terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSU Sari Mutiara Medan tahun 2014 adalah sebagai berikut: y = konstanta + �1�1 + �2�2 + �3�3 y = -1,487 +1,796 dimensi psikologikal +1,284 dimensi sosial+ 2,070 dimensi birokrat y = -1,487 � = 1 1 + � −� � = 1 1 + 2,7 — −1,487 � = 1 5,379 P = 19 Dengan demikian probabilitas terjadinya kinerja perawat yang baik adalah 19 . Keterangan : y : nilai konstanta + 2,7 + �1�1 + �2�2 + �3�3 a : nilai koefisien tiap variabel p : probabilitas untuk kinerja perawat e : bilangan natural = 2,7 x : nilai variabel bebas 0=baik, 1=kurang Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Iklim Kerja Perawat Pelaksana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim kerja perawat pelaksana di RSU Sari Mutiara Medan mayoritas kategori kurang 62,7. Iklim kerja yang kurang dapat dianalis dari persepsi perawat tentang kondisi psikologik perawat dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat. Dimensi psikologik yang dipersepsikan oleh perawat mayoritas ketegori kurang 58,2. Responden mempersepsikan bahwa dalam bekerja masih kurang merasakan kebebasan sepenuhnya dalam mengelola asuhan keperawatan. Perawat juga masih merasakan bahwa beban kerja yang dirasakan masih tumpang tindih dimana perawat masih banyak melakukan tugas-tugas non keperawatan. Kondisi tersebut akan menyebabkan rasa ketidak puasaan dalam pekerjaanya. Selain kondisi psikologik, ketersediaan sarana dan prasarana, lingkungan kerja, yang mendukung perawat dalam bekerja juga masih kurang. Dimensi struktural yang dipersepsikan oleh perawat juga masih kategori kurang 57,3. Pencapaian kinerja yang tinggi dibutuhkan kerjasama kelompok, dukungan oleh pimpinan dan dukungan dalam bentuk imbalan. Steer dan Porter 1991 dalam Kusdi 2008 menyatakan bahwa hubungan antara karyawan yang terkoordinir, hubungan organisasi dengan individu merupakan faktor yang mempengaruhi iklim kerja dalam organisasi. Dimensi sosial yang dipersepsikan oleh perawat mayoritas 62 Universitas Sumatera Utara