tersebut akan menciptakan hubungan dan kerjasama yang harmonis sehingga menghasilkan kinerja yang tinggi
2.1.2 Dimensi Iklim Kerja
Iklim kerja bersumber dari iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi karyawan terhadap kejelasan organisasi, kesesuaian kebijakan, standart, tanggung
jawab,dukungan penghargaan,dan tim kerja. Iklim kerja akan mempengaruhi motivasi, kinerja dan kepuasan kerja.
Menurut Pines 1982 dalam Wirawan 2007 bahwa iklim kerja sebuah organisasi dapat diiukur dengan 4 empat dimensi yaitu :
1. Dimensi Psikologikal
Dimensi psikologikal meliputi variabel beban kerja yang dirasakan dalam organisasi, otonomi dan inovasi. Beban kerja yang diberikan pada karyawan
sesuai dengan kemampuan dan peran kerjanya.Kondisi psikologis para karyawan dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh jumlah pekerjaan dan jenis pekerjaan yang
dibebankan. Pekerjaan yang tumpang tindih dan berlebihan dapat menyebapkan karyawan merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga mempengaruhi
produktivitas kerja. Dalam bekerja juga dibutuhkan kebebasan otonomi dalam mengelola
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Dalam hal ini diharapkan organisasi memberikan keleluasaan bertindak bagi para karyawan
untuk melakukan penyesuaian diri terhadap tugas-tugas yang diberikan. Penerimaan ide-ide yang baru merupakan nilai dalam pengembangan iklim
Universitas Sumatera Utara
organisasi yang kondusif. Kebebasan bekerja bagi para karyawan akan menumbuhkan inovasi baru bagi para karyawan. Inovasi yang menimbulkan daya
kreativitas baru bagi para karyawan dalam pengembangan peran dan kerja. Inovasi akan timbul pada kondisi kerja terasa nyaman bagi para karyawan
dilingkungan kerjanya. Otonomi bagi perawat merupakan suatu kebebasan perawat dalam mengelola
asuhan keperawatan pada pasien. Perawat diberi tugas dan tanggung jawab penuh dalam merencanakan dan menjalankan asuhan keperawat. Inovasi merupakan
suatu kemampuan perawat dalam melakukan kreativitas dalam memberikan asuhan keperawatan. Inovasi akan muncul ketika perawat memiliki motivasi
dalam menjalankan tugasnya. Kondisi psikologis yang dirasakan oleh perawat akan meningkatkan
kualitas kerja yang diharapkan dari perawat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiadi 2010, bahwa dimensi psikologis memiliki hubungan dengan
produktivitas kerja di RSAL dr Ramelan Surabaya p value = 0,00 dengan nilai OR 6,200.
2. Dimensi Struktural
Dimensi struktural meliputi variabel seperti fisik, bunyi dan tingkat keserasian antara keperluan kerja dan struktur fisik. Kondisi structural merupakan
kondisi yang dirasakan perawat tentang lingkungan kerja, merupakan salah satu determinan yang penting dalam produktivitas sebuah organisasi.
Dimensi structural meliputi ketersedianan alat dan kebutuhan perawat dalam menunjang aktivitas karyawan. Alat dan kebutuhan bekerja tersedia setiap
41
Universitas Sumatera Utara
kali dibutuhkan. Pengelolaan dan peƱata ruangan bekerja akan mendukung proses pelaksanaan tugas karyawan.
Munandar 2008 menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik mencakup fasilitas dari sebuah perusahaan.Penataan ruangan, kebisingan ruangan kerja,
pencahayaan akan mempengaruhi psikologis karyawan. Karyawan dapat merasakan tidak adanya keleluasaan dn kesulitan berkonsentrasi. Sebaliknya
lingkungan yang tertata rapi, fasilitas yang tersedia akan menimbulkan kenyamanan kerja dan menunjang timbulnya keikatan dan kerjasama kelompok
yang akan menunjang produktivitas kerja. Hasil penelitian Setiadi 2010 menyatakan bahwa tidak hubungan dimensi
stuktural dengan produktivitas kerja perawat p value = 0,090
3. Dimensi Sosial