kali dibutuhkan. Pengelolaan dan peñata ruangan bekerja akan mendukung proses pelaksanaan tugas karyawan.
Munandar 2008 menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik mencakup fasilitas dari sebuah perusahaan.Penataan ruangan, kebisingan ruangan kerja,
pencahayaan akan mempengaruhi psikologis karyawan. Karyawan dapat merasakan tidak adanya keleluasaan dn kesulitan berkonsentrasi. Sebaliknya
lingkungan yang tertata rapi, fasilitas yang tersedia akan menimbulkan kenyamanan kerja dan menunjang timbulnya keikatan dan kerjasama kelompok
yang akan menunjang produktivitas kerja. Hasil penelitian Setiadi 2010 menyatakan bahwa tidak hubungan dimensi
stuktural dengan produktivitas kerja perawat p value = 0,090
3. Dimensi Sosial
Dimensi sosial meliputi aspek interaksi dengan klien dari segi kuantitas dan ciri-ciri permasalahannya, rekan sejawat tingkat dukungan dan kerja sama,
dan penyelia-penyelia dukungan dan imbalan. Dimensi sosial dirasakan dengan adanya semangat kerjasama kelompok dan kerjasama menejer dan karyawan.
Organisasi perlu menjaga adanya kerjasama dalam kelompok kerja, hubungan yang hangat dan persahabatan di antara para anggotanya. Dengan
demikian suasana dapat menyenangkan bagi para anggotanya
.
.Swanburg 2000 menyatakan bahwa rasa saling mendukung dalam tugas keperawatan diupayakan
dengan mengadakan pertemuan, saling menghargai dan mempercayai sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan dengan teman sejawat akan menerangkan dan mengukur perasaan kebersamaan dalam melaksananan tugas untuk mencapai tujuan
organisasi. Hubungan kerjasama sejawat menunjukkan harmonisnya hubungan sesama teman dalam menjalankan tugasnya. Hubungan kerja dengan teman
sejawat akan mendorong terciptanya hubungan dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan. Hubungan ini akan menciptakan kinerja yang baik dan akan
memberikan kepuasan bagi pasien yang menerima asuhan keperawatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiadi 2010 menyatakan bahwa
ada hubungan dimensi sosial dengan produktivitas kerja p value = 0,012 dengan OR = 2,308. Sedangkan penelitian Lumbantoruan 2005 di RSU Haji Adam
Malik Medan menyatakan bahwa tidak hubungan tim kerja dengan kinerja perawat pelaksana p value = 0,660.
4. Dimensi Birokratik
Dimensi birokrat meliputi undang-undang dan peraturan-peraturan konflik peranan dan kekaburan peranan. Dimensi ini mengukur kondisi yang dirasakan
oleh karyawan tentang kejelasan tentang tugas dan batasan wewenang, hak dan kewajiban yang dilaksanakan terkait dengan tugas. Kebijakan yang tidak jelas
akan menyebabkan penurunan motivasi kerja, semangat kerja sehingga mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian Setiadi 2010 menyatakan bahwa tidak ada hubungan dimensi birokratik dengan produktivitas perawat p value = 0.087. Penelitian
Lumbantoruan 2005 menemukan hasil yang berbeda dimana kejelasan tentang
Universitas Sumatera Utara
kebijakan dalam sebuah rumah sakit memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksa p value = 0,001
Pendapat lain yang menjelaskan tentang dimensi iklim kerja adalah Mill dalam Timpe 2000 menjelaskan dimensi dari iklim kerja dalam sebuah
organisasi adalah kejelasan, kesesuaian, standart, tanggung jawab, penghargaan dan tim kerja.
a. Kejelasan Clarity
Untuk memperoleh arah dan tujuan yang akan dicapai oleh sebuah organisasi maka dibutuhkan kejelasan dari misi dan visi dari organisasi itu sendiri. Misi dan
visi akan menuntun kemana arah yang akan dicapai oleh organisasi sesuai dengan peran dan fungsi yang dimilikinya.
b. Kesesuaian
Dalam mencapai tujuan sebuah organisasi maka pimpinan mampu menyusun kebijakan yang jelas dan langsung bagi perawat. Perilaku staff dapat mendukung
tercapainya tujuan dan perilaku staff yang tidak keluar dari tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan yang disusun harus seoptimal mungkin sehingga dapat
mempengaruhi hasil kerja.
c. Standar
Standar merupakan aturan dan prosedur yang menuntun prilaku staff dalam bekerja. Standar dalam keperawatan terdiri dari :
1. Standar struktur meliputi standart peraturan, fasilitas, dan tenaga
keperawatan. Direktorat pelayanan medik telah menyusun standart pelayanan keperawatan di pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
2. Standar proses yaitu standar praktek keperawatan dan standar asuhan
keperawatan yang disusun oleh Departemen Kesehatan RI 2005. 3.
Standar hasil yaitu standar tentang hasil yang diharapkan dari pemberian pelayanan keperawatan dalam bentuk standart keperawatan.
d. Tanggung Jawab
Uraian tugas diperlukan oleh staff dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Staff juga diharapkan
mampu mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan sehingga memberikan kepuasan bagi yang melaksanakannya. Tanggung jawab diberikan atas dasar
pendelegasian kewenangan, otonomi, dan pertanggungjawaban melalui struktur organisasi. Tanggung jawab dan kewenangan yang diberikan harus sesuai
dengan struktur organisasi dan kemampuan yang dimiliki oleh staff .
e. Penghargaan
Penghargaan yang diberikan kepada staff ditentukan secara objektif sehingga tidak merusak kondisi konpetitif. Penghargaan yang diberikan kepada staff dapat
dalam bentuk positif seperti jenjang karir dan bentuk negatif berupa hukuman administratif sampai ke pemecatan. Penghargaan dikelompokkan dalam dua
bentuk yaitu penghargaan intrinsik seperti pemberian bonus atau insetif, penghargaan ekstrinsik dapat berupa kepuasan yang disampaikan oleh pasien dan
keluarganya.
Penghargaan berkaitan dengan perasaan pegawai tentang penghargaan dan pengakuan atas pekerjaan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
f. Tim Kerja
Dalam menjalankan tugas sangat dibutuhkan dibutuhkan kesamaan pandangan, sikap saling mendukung dalam mencapai tujuan dan semangat
kerjasama. Dengan demikian diharapkan terjadinya dukungan sistim dan dukungan yang
Pendapat lain dikemukakan oleh Stringer Wirawan, 2007 menyebutkan bahwa dimensi iklim kerja dalam organisasi dapat mempengaruhi anggota
organisasi untuk berperilaku tertentu. Terdapat enam dimensi yang diperlukan dalam menilai iklim kerja organisasi yaitu:
1. Flexibility conformity.