17
tugasnya secara mandiri. Lingkungan belajar dan sistem manajemen untuk pengajaran berbasis masalah ditandai oleh proses-proses
demokratik dan terbuka serta peran aktif peserta didik. Faktanya, seluruh proses untuk membantu peserta didik agar dapat menjadi
pembelajar yang mandiri dan self-regulated, yang meyakini kemampuan intelektualnya sendiri, membutuhkan keterlibatan aktif di
lingkungan yang aman dan inquiri oriented. Meskipun guru dan peserta didik menjalani fase-fase pelajaran PBL dengan cara yang
agak terstruktur dan dapat diprediksi, norma-norma di seputar pelajaran itu adalah open inquiry dan kebebasan berpikir. Lingkungan
belajarnya menekankan pada peran sentral di pembelajar, bukan si
pengajar.
Berdasarkan uraian di atas, Problem Based Learning PBL adalah model pembelajaran yang tahapannya meliputi 1 memberikan orientasi tentang
permasalahannya kepada peserta didik; 2 mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti; 3 membantu investigasi mandiri dan kelompok; 4 mengembangkan
dan mempresentasikan artefak dan exhibit; dan 5 menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
3. Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional meletakkan guru pada perannya yang sangat dominan. Bahan ajar yang berupa seperangkat informasi secara individual
ditentukan oleh guru. Murid secara pasif menerima informasi dari guru Andayani, 2015: 269. Menurut Andayani 2015: 268-269 pembelajaran dengan
18
menerapkan model konvensional ini memiliki ciri-ciri 1 pemilihan informasi ditentukan oleh guru; 2 peserta didik secara pasif menerima informasi; 3
pembelajaran sangat abstrak dan teoritis; 4 memberikan tumpukan informasi kepada peserta didik sampai saatnya diperlukan; 5 cenderung terfokus pada
bidang displin tertentu; 6 waktu belajar peserta didik sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah, dan mengisi
latihan yang membosankan; 7 perilaku dibangun atas kebiasaan; 8 keterampilan dikembangkan atas dasar latihan; 9 hadiah dari perilaku baik
adalah pujian atau nilai angka rapor; 10 peserta didik tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman; 11 perilaku baik berdasarkan motivasi
ekstrinsik; 12 pembelajaran hanya terjadi dalam kelas; 13 hasil belajar semata- mata diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes, ujian dan ulangan.
Model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang terpusat oleh guru, semua informasi berasal dari guru sedangkan peserta didik
menerima informasi secara pasif selama proses pembelajaran. Pada pembelajaran konvensional, keterampilan proses dan sikap peserta didik rendah karena proses
pembelajaran hanya ditekankan pada aspek kognitif saja. Pada penelitian ini, pembelajaran konvensional dilakukan dengan menggunakan RPP dari guru fisika
SMA Negeri 1 Kretek Bantul. Berdasarkan observasi, pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Kretek Bantul dilakukan secara konvensional sesuai dengan
definisi pembelajaran konvensional di atas. Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran terpusat oleh guru
yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
19
4. Penguasaan Materi