Penguasaan Materi Deskripsi Teori

19

4. Penguasaan Materi

Penguasaan materi merupakan salah satu aspek hakikat fisika yaitu fisika sebagai produk. Penguasaan materi termasuk dalam ranah kognitif. Kemampuan yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa tingkat. Menurut Anderson dan Krathwohl 2001: 63-91, struktur dimensi proses kognitif menurut taksonomi Bloom yang telah direvisi sebagai berikut: a. Mengingat remember yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Dalam taksonomi ini siswa dapat mengenali recognizing dan menyebutkan kembali recalling pelajaran yang telah diterimanya. b. Memahami understand, yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran. Dalam taksonomi ini siswa dapat menafsiri, mengartikan, menerjemahkan interpreting, memberi contoh exemplifying, mengklasifikasi classifying, merangkum, meringkas summarizing, menyimpulkan inferring, membandingkan comparing, dan menjelaskan explaining pelajaran yang telah diterimanya. c. Menerapkan apply, yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi. Dalam taksonomi ini siswa dapat melaksanakan executing dan menerapkan implementing yang telah diterimanya. d. Menganalisa analyze, yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. Dalam taksonomi ini siswa dapat 20 membedakan differentianting, menata atau menyusun organizing, dan menetapkan sifat atau ciri attributing pelajaran yang telah diterimanya. e. Mengevaluasi evaluate, yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. Dalam taksonomi ini siswa dapat memeriksa checking dan mengkritisi critiquing pelajaran yang telah diterimanya. f. Menciptakan create, yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau membuat produk original. Dalam taksonomi ini siswa menghasilkan generating, merencanakan planning, dan menghasilkan karya producing. Penguasaan materi merupakan salah satu aspek hakikat fisika yang termasuk dalam ranah kognitif yang struktur dimensi proses kognitifnya meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan.

5. Keterampilan Memecahkan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik.

1 2 43

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA SEKABUPATEN KUDUS TAHUN.

2 4 19

PERBEDAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PESERTA DIDIK SMA.

0 1 243

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, PENGETAHUAN PROSEDURAL, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 0 172

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksploratif Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Memecahkan Masalah Peserta Didik SMA Kelas X.

0 3 41

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN SIKAP ILMIAH.

3 3 120

Keefektifan Pembelajaran Fisika Model Direct Instruction Ditinjau dari Penguasaan Materi, Kemampuan Psikomotor, dan Kerjasama Siswa Sma Kolombo Sesuai Kurikulum 2013.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN KERJASAMA SISWA SMA.

0 0 1