Gerak Lurus Beraturan GLB. Gerak lurus beraturan didefinisikan

30 Perlajuan merupakan nilai atau harga dari percepatan. Percepatan merupakan besaran vektor, sedangkan perlajuan merupakan besaran skalar. Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam waktu singkat. Dari persamaan 3: ⃗ = ∆� ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ∆ , jika Δt mendekati nol maka dinamakan percepatan sesaat.

d. Gerak Lurus Beraturan GLB. Gerak lurus beraturan didefinisikan

sebagai gerak suatu benda pada garis lurus dengan kecepatan tetap. Maksud dari kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 60 kmjam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak 60 km, tiap 1⁄2 jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil menempuh jarak 1 km. Gerakan seperti itu dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit dipraktikkan sehingga sering dikatakan bahwa GLB itu adalah gerak ideal. Jarak yang ditempuh pada GLB Grafik hubungan kecepatan v terhadap waktu t pada GLB disajikan pada Gambar 1. 31 Gambar 1. Grafik hubungan v dan t GLB Untuk menghitung jarak yang ditempuh s pada GLB menggunakan grafik hubungan v dan t atau bentuk persamaan: Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir s = v . t 3 Keterangan: s = jarak m v = kecepatan ms t = waktu s e. Gerak Lurus Berubah Beraturan GLBB. Seringkali selama pergerakannya, kecepatan sebuah benda misalnya sepeda motor berubah baik besar maupun arahnya ataupun keduanya. Dikatakan bahwa benda mengalami percepatan. Pada suatu ketika jalannya diperlambat pada saat direm atau gasnya diturunkan dan dipercepat pada saat gasnya dinaikkan. Pergerakan seperti ini disebut sebagai Gerak Berubah Beraturan GBB. Gerak lurus berubah beraturan GLBB didefinisikan sebagai gerak benda pada lintasan lurus dan kecepatan berubah secara teratur. Grafik 32 hubungan kecepatan v terhadap waktu t pada GLBB yang disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Grafik v dan t GLBB Jarak yang ditempuh pada GLBB Analog dengan GLB, jarak yang ditempuh pada GLBB dapat dicari dengan menghitung luas atau dengan bentuk persamaan berikut. Jarak yang ditempuh = Luas daerah yang diarsir s = luas trapesium = + , = + = + = + 4 Keterangan: s = jarak m v o = kecepatan mula-mula ms v t = kecepatan setelah t ms a = percepatan ms 2 t = waktu s 33 Macam gerak lurus berubah beraturan GLBB ada dua macam, yaitu GLBB dipercepat a 0 dan GLBB diperlambat a 0.

B. Hasil penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning PBL Melalui Metode Eksperimen terhadap Kemampuan Ranah Kognitif Berdasarkan Keterampilan Pemecahan Masalah Fisika pada Materi Sub Bahasan Asas Black untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta” oleh Riani Dewi Larassati pada tahun 2012, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari model PBL terhadap kemampuan kognitif C3, C4, C5, dan C6 berdasarkan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa. 2. Penelitian yang ber judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning PBL untuk Mengoptimalkan Penguasaan Problem Solving Skill Siswa Berbasis Nature of Physics ” oleh Hayang Sugeng Santosa pada tahun 2015, dapat diketahui bahwa Problem Solving Skill peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat model PBL berbasis nature of physics meningkat dengan kategori tinggi. 3. Penelitian yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Ranah Kognitif Dan Psikomotor Melalui Kegiatan Laboratorium Pada Pokok Bahasan Hukum Hooke” oleh Leli Sri Wahyuningsih pada tahun 2016, dapat

Dokumen yang terkait

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik.

1 2 43

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA SEKABUPATEN KUDUS TAHUN.

2 4 19

PERBEDAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PESERTA DIDIK SMA.

0 1 243

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, PENGETAHUAN PROSEDURAL, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 0 172

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksploratif Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Memecahkan Masalah Peserta Didik SMA Kelas X.

0 3 41

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN SIKAP ILMIAH.

3 3 120

Keefektifan Pembelajaran Fisika Model Direct Instruction Ditinjau dari Penguasaan Materi, Kemampuan Psikomotor, dan Kerjasama Siswa Sma Kolombo Sesuai Kurikulum 2013.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN KERJASAMA SISWA SMA.

0 0 1