Merumuskan dan menegaskan masalah Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan Mengadakan pengujian atau verivikasi Devising a plan

22 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 1997: 20-21, langkah-langkah yang memecahkan masalah adalah sebagai berikut.

a. Merumuskan dan menegaskan masalah

Peseta didik mengidentifikasi masalah untuk memungkinkan mencari jalan pemecahannya. Peserta didik menandai aspek mana yang mungkin dipecahkan dengan menggunakan prinsip atau dalil serta kaidah yang diketahuinya sebagai pegangan. b. Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis Peserta didik menghimpun berbagai informasi yang relevan termasuk pengalaman orang lain dalam menghadapi pemecahan masalah yang serupa. Kemudian mengidentifikasi berbagai alternatif kemungkinan pemecahannya yang dapat dirumuskan sebagai pertanyaan jawaban sementara yang sementara yang memerlukan pembuktian.

c. Mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan

Memilih alternatif pemecahan ditimbang dari segi untung ruginya. Selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan memilih alternatif yang dipandang paling mungkin dan menguntungkan.

d. Mengadakan pengujian atau verivikasi

Mengadakan pengujian atau verifikasi secara eksperimental alternatif pemecahan yang dipilih, dipraktekkan, atau dilaksanakan. Dari hasil pelaksanaan itu diperoleh informasi untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan. 23 Poyla 1945 membagi proses pemecahan masalah menjadi 4 tahap yaitu, understand the problem, devise a plan, carry out the plan, dan look back. a. Understand the problem Pada tahap pertama understand the problem, peserta didik memahami masalah yang ada. Mengetahui hal yang tidak diketahui, apa saja datanya, bagaimana kondisinya, apakah memungkinkan untuk menyelesaikan kondisi tersebut, atau apakah tidak cukup, atau berlebihan, atau bertentangan. Kemudian menggambar. Memasukkan angka yang cocok. Memisahkan bermacam bagian kondisi dan menuliskannya.

b. Devising a plan

Pada tahap kedua devising a plan, peserta didik menemukan hubungan antara data dengan hal yang ditanyakan. Kita dapat mempertimbangkan masalah pelengkap jika hubungan antara data tidak dapat ditemukan. Kita harus memperoleh dengan cepat rencana penyelesaian masalah.

c. Carrying out the plan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik.

1 2 43

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA SEKABUPATEN KUDUS TAHUN.

2 4 19

PERBEDAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PESERTA DIDIK SMA.

0 1 243

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, PENGETAHUAN PROSEDURAL, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 0 172

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksploratif Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Memecahkan Masalah Peserta Didik SMA Kelas X.

0 3 41

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN SIKAP ILMIAH.

3 3 120

Keefektifan Pembelajaran Fisika Model Direct Instruction Ditinjau dari Penguasaan Materi, Kemampuan Psikomotor, dan Kerjasama Siswa Sma Kolombo Sesuai Kurikulum 2013.

0 0 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN KERJASAMA SISWA SMA.

0 0 1