E. Kerangka Teoritik
1. Hubungan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan kesiapan siswa
memasuki dunia kerja Menurut Popham dan Baker dalam Hadi dkk Wahyudi, 2007:1,
proses belajar mengajar yang efektif adalah kemampuan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan dari kemampuan dan persepsi siswa. Lebih jauh,
Popham dan Baker Wahyudi, 2007:1, menjelaskan bahwa proses belajar mengajar yang efektif tergantung pada pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak hanya dituntut dapat berjalan dengan efektif tetapi juga
harus efisien. McWhorter Wahyudi, 2007:1 menyatakan bahwa efisiensi adalah kemampuan untuk menunjukkan sesuatu dengan sedikit usaha, biaya,
dan pengeluaran. Efisiensi mencakup penggunaan waktu dan sumber daya secara efektif untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
Winkel, 1983:102. Perubahan tersebut dapat tercapai apabila proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Harapannya, perubahan-
perubahan tersebut adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini berarti siswa semakin kaya akan pengetahuan, keterampilan dan nilai serta semakin
dewasa dalam bersikap. Dengan demikian, siswa memiliki bekal yang cukup dan siap untuk memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu, pelaksanaan belajar
mengajar memiliki hubungan dengan kesiapan siswa memasuki dunia kerja. 2.
Hubungan pelaksanaan praktik kerja industri prakerin dengan kesiapan siswa memasuki dunia kerja
Menurut Mufari 2008:2, praktik kerja industri prakerin didefinisikan sebagai kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri, yang masih relevan dengan kompetensi siswa. Sedangkan menurut Sirodjuddin 2008:1, prakerin
merupakan bagian dari PSG yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktik kerja magang di perusahaan atau
industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Mufari 2008:3 menyatakan bahwa prakerin memiliki fungsi sebagai
berikut : 1 mengimplementasikan materi yang selama ini didapat di sekolah; 2 membentuk pola pikir yang konstruktif; 3 melatih siswa untuk bisa
berkomunikasiberinteraksi secara profesional di tempat kerja; dan 4 membentuk etos kerja yang baik bagi siswa.
Dengan pelaksanaan prakerin yang efektif, siswa memperoleh berbagai pengalaman sehubungan dengan dunia kerja. Siswa akan menjadi
lebih siap memasuki dunia kerja. Siswa dikatakan siap memasuki dunia kerja bila mereka memiliki sikap kritis, memiliki pertimbangan yang logis dan
obyektif, memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individu,
mudah beradaptasi serta berambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bidang keahliannya Widiastuti, 2005:19. Seseorang yang siap untuk memasuki dunia kerja adalah seseorang yang berani untuk memilih jenis
pekerjaan dan memiliki pandangan untuk berkembang. Hasil penelitian Widiastuti 2005:65 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
pelaksanaan prakerin dengan kesiapan kerja. Dengan diselenggarakannya prakerin, siswa lebih siap memasuki dunia kerja.
F. Rumusan Hipotesis