Pendidikan Kejuruan TINJAUAN TEORETIK

6

BAB II TINJAUAN TEORETIK

A. Pendidikan Kejuruan

1. Pengertian Pendidikan Kejuruan Sekolah menengah kejuruan SMK berbeda dengan sekolah menengah atas SMA. Dalam kurikulum SMK edisi 2004, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Pendidikan kejuruan menurut Evans Muslim, 2007:1 adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut UU No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional Muslim, 2007:1, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Muslim, 2007:1, pendidikan kejuruan yaitu pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan kejuruan pada hakikatnya adalah suatu pendidikan yang menyiapkan manusia untuk memasuki lapangan kerja Pasaribu, 1982:96. Oleh karena pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk memberikan bekal guna memasuki lapangan pekerjaan, maka pendidikan ini terdiri dari praktik-praktik keterampilan sebagai isi utamanya. Diharapkan bahwa pendidikan ini tidak sekedar menghasilkan angkatan kerja yang trainable melainkan juga marketable. 2. Tujuan Pendidikan Kejuruan Kurikulum SMK edisi 2004 Depdiknas, 2004:7 menyatakan bahwa tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut : Tujuan umum: a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. c. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya Bangsa Indonesia. d. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Tujuan khusus: a. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu, bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. b. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. d. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tujuan pendidikan kejuruan dinyatakan oleh Rupert Evans Muslim, 2007:1 yaitu : a. Memenuhi masyarakat akan tenaga kerja. b. Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu. c. Mendorong motivasi untuk belajar terus. Bidang keahlian di SMK dapat dikelompokkan menurut bidang keahlian yang ditawarkannya yaitu kelompok pertanian dan kehutanan, kelompok rekayasa, kelompok bisnis dan manajemen, kelompok budaya dan kelompok kerumahtanggaan. SMK kelompok bisnis dan manajemen adalah sekolah kejuruan yang menawarkan program keahlian bisnis dan manajemen meliputi akuntansi, sekretaris dan penjualan. SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional bertujuan Jati, 2008:8-9 : a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen. b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen. c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat yang mandiri bekerja untuk dirinya sendiri dan untuk mengisi kebutuhan dunia kerja di bidang bisnis dan manajemen. d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Model Pendidikan Kejuruan Muslim 2007:2 mengemukakan beberapa model pendidikan kejuruan yaitu sebagai berikut : a. Model Pasar Market Model Merupakan sistem pendidikan yang merupakan tanggung jawab industri dan dijalankan sepenuhnya oleh industri. Pada model pasar pemerintah tidak terlibat dalam proses kualifikasi kejuruan. Model ini juga sering disebut Model Liberal dan langsung diarahkan pada produksi dan pasaran kerja. b. Model Sekolah School Model Merupakan pendidikan dimana pemerintah berperan merencanakan, mengorganisasikan dan memantau pelaksanaan pendidikan kejuruan. Model ini juga sering disebut model birokratik. c. Model Sistem Ganda Dual System Merupakan perpaduan antara model pasar dan model sekolah dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengawas model pasar. Model ini juga disebut dual system. d. Model Pendidikan Koperatif Cooperative Education Merupakan pendidikan kejuruan yang diselenggarakan bersama antara sekolah dengan perusahaan. Model pendidikan ini terbagi dalam dua macam yaitu : 1 School and enterprise, pendidikan kejuruan yang merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan industri. 2 Training center and enterprise e. Informal Vocational Education Merupakan sistem pendidikan yang lahir dengan sendirinya, atas inisiatif pribadi atau kelompok untuk memenuhi keterampilan yang tidak dapat dipenuhi di pendidikan formal. Menurut kurikulum SMK edisi 2004 Depdiknas, 2004:11-12, pola penyelenggaraan pendidikan di SMK adalah sebagai berikut : a. Pola Pendidikan Sistem Ganda PSG PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri asosiasi profesi sebagai institusi pasangan IP, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dsb. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 4 empat bulan s.d. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI satu tahun pada industri dalam dan atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industriusaha. b. Pola Multi Entry -Multi Exit Pola multi entry-multi exit, sebagai perwujudan konsep pendidikan dengan sistem terbuka, diterapkan agar peserta didik dapat memperoleh layanan secara fleksibel dalam menyelesaikan pendidikannya. Dengan pola ini, peserta didik di SMK dapat mengikuti pendidikan secara paruh waktu karena sambil bekerja atau mengambil programkompetensi di berbagai institusi pendidikan antara lain SMK, lembaga kursus, diklat industri, politeknik dan sebagainya. c. Pendidikan Jarak Jauh Dengan pola pendidikan jarak jauh, peserta didik di SMK dapat menyelesaikan pendidikannya tanpa perlu hadir secara fisik di sekolah. Pola ini akan diterapkan secara terbatas hanya bagi mata diklat atau kompetensi yang memungkinkan untuk dilaksanakan sepenuhnya secara mandiri.

B. Proses Belajar Mengajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI TENTANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN, INFORMASI DUNIA KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL

4 25 140

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK SWASTA IMMANUEL KABANJAHET.P 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA BEKERJA DI DUNIA INDUSTRI.

0 2 37

Hubungan kesiapan mengajar mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan II dengan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem tahun pelajaran 2012/2013.

0 2 128

Pengaruh praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja : studi kasus SMK YPKK 1 Sleman.

1 4 125

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 132

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA, INFORMASI DUNIA KERJA, DAN PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII DI SMK PANCA BHAKTIBANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 220

Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Uji Kompetensi Produktif terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMK Negeri 1 Malang

0 0 5

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN SISWA SMK MEMASUKI DUNIA KERJA Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem SKRIPSI

0 1 180

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 126