Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

harus diikuti oleh siswa adalah penilaian dan sertifikasi. Menurut Winarsih 2005:21-22, penilaian prakerin dibedakan menjadi : 1 penilaian kegiatan belajar mengajar di institusi pasangan mencakup komponen praktik keahlian yang dilakukan di industri pasangan; dan 2 penilaian keahlian. Penilaian keahlian sendiri meliputi ujian kompetensi yang merupakan penilaian di suatu paket pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu dan ujian profesi yang merupakan penilaian terakhir di suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh suatu jabatan profesi tertentu. Penilaian prakerin didasarkan atas penilaian teknis dan non teknis. Penilaian teknis meliputi keterampilan teknis kejuruan sedangkan non teknis meliputi pengorganisasian, implementasi kerja, komunikasi dan kerjasama, penerapan teknik belajar dan metode kerja, kemandirian dan tanggung jawab, disiplin, kerajinan, inisiatif, dan prestasi kerja Winarsih, 2005:57.

D. Kesiapan Memasuki Dunia Kerja

Kesiapan memasuki dunia kerjakesiapan kerja menurut WS. Winkel Sulistiningsih, 2005:25 adalah kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam kesadaran untuk memulai suatu gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam jasmani dan mental. Kesiapan kerja ditentukan oleh pengalaman dan kematangan. Tingkat kematangan dapat diusahakan melalui pertumbuhan dan perkembangan aspek psikologis dan fisiologis Sedangkan menurut Triastuti 2005:5 kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan keserasian antara kematangan fisik dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mental serta pengalaman belajar sehingga individu memiliki kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan mental yang didukung dengan berfungsinya panca indera dan organ tubuh. Kesiapan kerja dapat dibentuk melalui kegiatan belajar di sekolah dan di luar sekolah. Sukirin Widiastuti, 2005:19 mengemukakan bahwa kesiapan terhadap sesuatu akan terbentuk jika telah terjadi perpaduan antara tingkat kemasakan, pengalaman yang diperoleh serta keadaan mental dan emosi yang serasi. Kesiapan terhadap sesuatu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu Widiastuti, 2005:19-20 : 1. Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam proses perkembangan dengan ciri suatu fungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan yang sempurna dalam arti siap digunakan. 2. Pengalaman-pengalaman yang diperlukan ada sangkut pautnya dengan keadaan lingkungan, kesempatan dari luar yang disengaja dan tidak disengaja untuk menciptakan kesiapan terhadap sesuatu. 3. Kondisi mental yang serasi adalah suatu sikap kritis, memiliki pertimbangan- pertimbangan logis, objektif, bersikap dewasa, dan emosi terkendali. Selain itu, kesiapan kerja juga dipengaruhi oleh mutu pendidikan yang kurang memadai, kurang dorongan kemauan yang dimiliki dan masih rendahnya informasi tentang dunia kerja Sulistiningsih, 2005:1. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu intern dan ekstern. Faktor intern misalnya fisik, mental, emosi, usia, dan dorongan untuk bekerja. Sedangkan faktor ekstern misalnya pengalaman, informasi kerja dan lingkungan kerja Sulistiningsih, 2005:26. Menurut Sukirin Widiastuti, 2005:21, seseorang dikatakan siap kerja yaitu jika yang bersangkutan memiliki sikap kritis, memiliki pertimbangan yang logis dan obyektif, memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, memiliki keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individu, mudah beradaptasi serta berambisi untuk maju dan mengikuti perkembangan bidang keahliannya. Seseorang yang siap untuk memasuki dunia kerja adalah seseorang yang berani untuk memilih jenis pekerjaan dan memiliki pandangan untuk berkembang. Melalui prakerin, siswa mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan sehingga akan membentuk pribadi yang siap untuk masuk dalam dunia kerja. Bulter Muslim, 2007:3 mengemukakan kriteria lulusan pendidikan kejuruan harus memiliki kecakapan : 1 minimal pengetahuan dan keterampilan khusus untuk jabatannya; dan 2 minimal pengetahuan, keterampilan sosial, emosional, dan fisik dalam kehidupan sosial. Menurut Kurikulum 2004, lulusan pendidikan kejuruan harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam dan spesifik pada bidang pekerjaan tertentu Muslim, 2007:4. Dengan demikian mereka siap untuk memasuki dunia kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Kerangka Teoritik

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI TENTANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN, INFORMASI DUNIA KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL

4 25 140

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK SWASTA IMMANUEL KABANJAHET.P 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA BEKERJA DI DUNIA INDUSTRI.

0 2 37

Hubungan kesiapan mengajar mahasiswa peserta Program Pengalaman Lapangan II dengan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem tahun pelajaran 2012/2013.

0 2 128

Pengaruh praktek industri terhadap kesiapan siswa memasuki dunia kerja : studi kasus SMK YPKK 1 Sleman.

1 4 125

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 132

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA, INFORMASI DUNIA KERJA, DAN PRAKTIK INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII DI SMK PANCA BHAKTIBANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 220

Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Uji Kompetensi Produktif terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMK Negeri 1 Malang

0 0 5

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN SISWA SMK MEMASUKI DUNIA KERJA Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem SKRIPSI

0 1 180

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN II DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK SANJAYA PAKEM TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 126