Undang-Undang RI Nomor: 7 Tahun 1996 tentang Pangan Undang-Undang RI Nomor: 8 Tahun 1999 tentang perlindungan

Lampiran 2. Peraturan Perundang-Undangan

1. Undang-Undang RI Nomor: 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

Undang-Undang RI Nomor 23 tanggal 17 September 1992 tentang kesehatan yang berhubungan dengan penelitian ini adalah pada Bagian keemmpat tentang pengamanan makanan dan minuman yaitu pasal 21 ayat 1 dan 3 yang menyatakan: 1 Pengamanan makanan dan minuman diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar dan atau persyaratan kesehatan. 3 Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar dan atau persyaratan kesehatan dan atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan dalam pasal 80 ayat 4 pada butir a menyatakan bahwa : a. mengedarkan makanan dan atau minuman yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan dan atau membahayakan kesehatan sebagai mana dimaksud dalam pasal 21 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun dan pidana denda paling banyak tiga ratus juta rupiah Anonim, 1992.

2. Undang-Undang RI Nomor: 7 Tahun 1996 tentang Pangan

Dalam peraturan ini, pasal 10 ayat 1 dan 2 mencantumkan pengaturan tentang bahan tambahan makanan sebagai berikut : 1 Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang atau melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan. 2 Pemerintah menetapkan lebih lanjut bahan yang dilarang dan atau dapat digunakan sebagai bahan tanmbahan pangan dalam kegiatan 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau proses produksi pangan serta ambang batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Sanksi yang berlaku bila terjadi pelanggaran terhadap peraturan diatas diatur menurut pasal 55 ayat b tentang ketentuan pidana : b. Menggunakan bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan atau menggunakan bahan tanbahan pangan secara melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 1; Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun atau denda paling banyak Rp. 600.000.000,- Enam ratus juta rupiah. Untuk produsen makanan dan minuman seperti industri rumah tangga, penjelasan pasal 21 ayat 3 mencantumkan bahwa : Makanan dan minuman, yang diproduksi oleh masyarakat seperti industri rumah tangga, pengrajin makanan dan minuman, belum dikenakan sanksi pidana sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang ini. Pemerintah mengharuskan produsen untuk menarik dari peredaran, makanan dan minuman yang dilarang serta mengawasi pelaksanaannya Anonim, 1996a.

3. Undang-Undang RI Nomor: 8 Tahun 1999 tentang perlindungan

konsumen Di dalam pasal 4 undang-undang ini, disebutkan beberapa hak konsumen yang harus dihormati oleh pelaku usaha yaitu : a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa; b. hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa; d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan; 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; f. hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen; g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagai mana mestinya; i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya Menurut pasal 8 ayat 1a, pelaku usaha dilarang memproduksi danatau memperdagangkan barang danatau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan persyaratan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar ketentuan tersebut, dicantumkan dalam pasal 62 ayat 1: pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 13 ayat 2, pasal 15, pasal 17 ayat 1 huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat 2, dan pasal 18 dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak dua miliar rupiah Anonim, 1999a.

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 28 Tahun 2004 tentang keamanan,