Manfaat bahan tambahan makanan

2. Manfaat bahan tambahan makanan

Dalam dunia modern saat ini, bahan tambahan makanan akan sangat mudah ditemui dalam berbagai macam produk yang dikonsumsi. Secara teknis, penggunaan bahan tambahan makanan diperlukan untuk produk-produk makanan olahan, misalnya untuk membantu proses pengolahan, memperpanjang masa simpan, memperbaiki penampilan dan cita rasa, serta pengaturan keseimbangan gizi Wijaya, 2000. Penggunaan bahan tambahan makanan pada produk pangan terikat pada norma-norma yang harus dipatuhi secara moral. Bahan tambahan makanan yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut, antara lain: dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut, tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan, dan menarik bagi konsumen, tetapi tidak merupakan suatu penipuan. Tujuan penambahan bahan tambahan makanan secara umum adalah untuk: 1 meningkatkan nilai gizi makanan, 2 memperbaiki nilai sensori makanan, 3 memperpanjang umur simpan makanan, dan 4 memproduksi makanan untuk kelompok konsumen khusus. Penggunaan bahan tambahan makanan dibenarkan apabila: 1 dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan, 2 tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi persyaratan, 3 tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk makanan, dan 4 tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan makanan. 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penggunaan zat tambahan dalam makanan mempunyai fungsi yang beragam. Zat tambahan dapat membantu kestabilan dalam penyimpanan makanan seperti membuat awet dan membuat menarik dari tempat awal produksi sampai pada tempat pemasaran. Bahan pangan butuh zat tambahan karena dipengaruhi oleh banyak faktor kondisi lingkungan misalnya perubahan temperatur, oksigen, dan pencemaran mikroorganisme Buckle, dkk, 1986. Menurut Eddy Setyo Widjajanto, fungsi bahan tambahan makanan antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan, dan membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, serta lebih enak di mulut. Bahan tambahan pangan juga digunakan untuk memberi warna dan aroma agar menarik dan meningkatkan kualitas mutu makanan Indriasari, L. ,2006. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 722MenKesPerIX88 bahan tambahan makanan dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu: 1 antioksidan, 2 anti kempal, 3 pengatur keasaman, 4 pemanis buatan, 5 pemutih dan pematang tepung, 6 pengemulsi, pemantap, dan pengental, 7 pengawet, 8 pengeras, 9 pewarna, 10 penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa, dan 11 sekuestran. Melihat luasnya fungsi bahan tambahan makanan, tampaknya memang sulit untuk lepas sama sekali dari penggunaannya. Hal ini terlihat pada sering terjadinya kasus-kasus yang merugikan, dimana bahan tambahan makanan digunakan pada situasi yang seharusnya tidak diperlukan, penggunaan yang berlebihan dan penggunaan bahan-bahan yang dilarang Wijaya, 2000. 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bahan pengenyal makanan