penelitian, uji ini tidak dilakukan. Sehingga untuk benar-benar mengetahui bahwa nyala hijau yang dihasilkan berasal dari borat dapat dilakukan uji reaksi warna
2. Uji biru gliserol bromotimol
Uji biru gliserol bromotimol ini menggunakan indikator biru bromotimol. Indikator biru bromotimol ini memiliki rentangan pH dari 6,1 sampai
7,6 yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning sampai biru. Indikator berwarna kuning menunjukkan bahwa larutan bersifat asam dengan pH sekitar
6,1, sedangkan untuk kondisi basa ditunjukkan dengan warna biru, dengan pH sekitar 7,1.
Asam borat merupakan asam yang sangat lemah. Dengan penambahan senyawa polihidroksi organik dalam uji biru gliserol bromotimol ini asam borat
akan mengalami peningkatan keasaman. Untuk mengetahui peningkatan keasaman dari larutan uji pada uji biru gliserol bromotimol, larutan sampel dibuat
menjadi kondisi yang hampir netral. Keadaan hampir netral larutan tersebut ditunjukkan oleh indikator biru bromotimol dengan warna hijau yang diperoleh
dengan menambahkan asam atau basa encer. Setelah ditambahkan gliserol maka larutan mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kuning. Hal ini
disebabkan karena terbentuknya kompleks asam borat gliserol yang dapat meningkatkan keasaman dari larutan uji.
Sampel abu yang mengandung boron trioksida B
2
O
3
bila ditambah dengan asam sulfat, akan dihasilkan asam ortoborat H
3
BO
3
. Asam ortoborat dalam kondisi hampir netral yang terbentuk akan bereaksi dengan gliserol
37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membentuk kompleks asam borat gliserol yang berwarna kuning. Reaksi yang terjadi:
B
2
O
3
H
2
SO
4
4 H
2
O 2 H
3
BO
3
SO
4 2-
2 H
+
+ +
+ +
7
CHOH CH
2
OH HO
HO B
CH
2
OH HO
H
2
C HC
H
2
C O
O OH
B HO
O O
CH CH
2
CH
2
H
3
O
+
2 H
2
O +
+ +
2 gliserol
gliseroboric acid asam ortoborat
Gambar 5. Reaksi pembentukan kompleks asam borat gliserol
Soine dan Wilson, 1957 Sampel dikatakan mengandung boraks jika terbentuk warna kuning.
Warna kuning yang dihasilkan pada larutan sampel sama dengan warna kuning dari pembanding boraks. Jika warna yang dihasilkan tersebut berbeda maka
sampel diindikasikan tidak mengandung boraks. Hasil uji biru gliserol bromotimol terhadap 14 sampel dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel II. Hasil uji biru gliserol bromotimol Hasil
No Kode
sampel Pembanding
Sampel
1 PK-1
+ +
2 PK-2
+ +
3 PK-3
+ –
4 PT-1
+ +
5 PT-2
+ +
6 PT-3
+ +
7 PT-4
+ +
8 PR-1
+ +
9 PR-2
+ +
10 PG-1
+ +
11 PG-2
+ +
12 PG-3
+ +
13 PC-1
+ +
14 PC-2
+ +
38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: + : larutan warna kuning, mengandung boraks – : tidak berwarna kuning, tidak mengandung boraks
Dari hasil uji biru gliserol bromotimol seperti yang ditunjukkan dalam tabel hasil uji biru gliserol bromotimol, sebanyak 13 sampel atau 92,86 mengindikasikan
mengandung boraks.
Gambar 6. Diagram hasil uji biru gliserol bromotimol
92,86 7,14
mengandung boraks
tidak mengandung
boraks
3. Uji kertas kunyit