43
43 dengan nilai SPF 15 di daerah tropis sudah cukup melindungi kulit dari paparan
sinar matahari Diffey, 2000. SPF yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek merugikan karena perlindungan kulit yang berlebihan terhadap sinar matahari
akan mengakibatkan provitamin D yang ada di tubuh tidak dapat diubah menjadi vitamin D sehingga terjadi defisiensi vitamin D. Dari keempat cuplikan ekstrak,
cuplikan 2 dengan rata-rata SPF 15,18 dipilih untuk dibuat formulasi sediaan gel sunscreen
.
D. Formulasi Gel
Formulasi gel sunscreen ekstrak etanol kunir putih merupakan hasil modifikasi dari formula acuan clear aqueous gel with dimethicone Allen, 2002.
Modifikasi yang dilakukan yaitu penggantian carbomer 934 menjadi carbomer 940 sebagai gelling agent dengan konsentrasi 1. Sesuai dengan tujuan
pembuatan, gel sunscreen membutuhkan viskositas yang lebih tinggi agar gel tidak mudah hilang dari kulit. Carbomer 940 cocok untuk sediaan gel dengan
viskositas 3000 cP. Keuntungan lain dari carbomer 940 adalah resisten terhadap ion dan stabilitas thermal yang lebih baik dibandingkan carbomer tingkat lain
Anonim, 1997. Gelling agent ini akan menyediakan suatu matriks tiga dimensi dimana zat aktif dan bahan tambahan lain dalam gel dapat terjebak di dalamnya.
Sebelum dinetralkan dengan TEA, carbomer dalam air berada dalam bentuk tidak terionisasi dengan pH sekitar 3. Pada pH ini polimer sangat fleksibel
dan membentuk random coil gambar 10 karena terbentuknya ikatan hidrogen pada carbomer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
Gambar 10. Struktur carbomer saat relaksasi Anonim, 1997
Penambahan TEA mengakibatkan adanya pergeseran keseimbangan ion membentuk garam yang larut. Adanya tolak menolak ionik antara gugus
karboksilat gambar 11 menghasilkan polimer yang kaku, peningkatan viskositas dan gel yang jernih.
Gambar 11. Gambar skematik molekul carbomer setelah penambahan TEA Anonim, 1997
Bahan sunscreen yang diformulasi adalah ekstrak etanol rimpang kunir putih yang mengandung kurkuminoid. Dalam formulasi ini, kurkuminoid dapat
bereaksi dengan TEA, namun reaksi yang terjadi tidak sebanyak reaksi TEA dengan carbomer. Carbomer 940 memiliki nilai pKa 6,0 ± 0,5 Anonim, 2006a
sedangkan kurkumin pada kurkuminoid terdisosiasi menjadi 3 proton asam yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45 memiliki nilai pKa yaitu 7,8; 8,5 dan 9,0 Stankovic, 2004. Semakin kecil nilai
pKa maka semakin kuat sifat asamnya sehingga semakin mudah terionisasi Fessenden dan Fessenden, 1986. Carbomer 940 lebih mudah terionisasi
dibandingkan kurkumin sehingga carbomer lebih banyak bereaksi dengan TEA. Pada formula digunakan gliserol dan sorbitol sebagai humectant yang
akan terjebak dalam matriks tiga dimensi yang dibentuk oleh gelling agent carbomer 940. Humectant dapat menarik air dari lingkungan sehingga
mempertahankan kelembaban produk saat pengaplikasian.
E. Sifat Fisik dan Stabilitas Gel