27
27 Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas
PYREX-GERMANY, pipet mikro 0,5-10 µL dan 100-1000 µL Acura 825, Socorex, blender kering, ayakan, maserator kinetik, Spectrophotometer UV–Vis
Genesys
TM
10 THERMOSPECTRONIC-USA, neraca elektrik, mixer, stirrer magnetic,
Viscotester seri VT 04 RION-JAPAN, lempeng kaca pengukur daya sebar, pH universal.
E. Tata Cara Penelitian
1. Pengumpulan dan penyiapan simplisia rimpang kunir putih
Rimpang kunir putih Curcuma mangga Val. diperoleh dari Merapi Farma, Kaliurang. Determinasi tanaman kunir putih yaitu dengan mencocokkan
morfologi dan kandungan senyawa pada tanaman dengan ciri-ciri Curcuma mangga
Val. yang terdapat pada Asia Pacific Medicinal Plant Database 2005 dan jurnal penelitian “Analisis Fitokimia Curcuma zedoria, Curcuma mangga dan
Kaempferia pandurata ” Hernani, 2002. Rimpang dicuci dengan air mengalir
kemudian dilakukan sortasi basah. Rimpang dikupas kulitnya lalu diiris tipis-tipis ± 3 mm. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari dengan ditutup kain
hitam, kemudian dilanjutkan pengeringan dalam oven pada suhu 30 – 40ºC sampai rimpang kering, ditandai dengan mudah dipatahkan atau hancur bila
diremas. Setelah simplisia kering, dilakukan sortasi kering. Simplisia yang sudah kering diserbuk dengan mesin penyerbuk. Serbuk yang diperoleh kemudian
diayak dengan derajat kehalusan 2030.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
2. Pembuatan ekstrak rimpang kunir putih
Ekstrak rimpang kunir putih diperoleh dengan cara maserasi serbuk rimpang kunir putih dengan cairan penyari berupa etanol 96. Serbuk rimpang
kunir putih sebanyak 20 gram dimasukkan dalam erlenmeyer bersumbat dan dibasahi dengan 180 ml etanol 96
v v
, dimaserasi selama 24 jam menggunakan maserasi kinetik. Serbuk yang telah diekstraksi dipisahkan dari maserat
menggunakan corong Buchner. Maserat yang diperoleh didiamkan selama 2 hari agar patinya mengendap, kemudian disaring kembali menggunakan corong
Buchner. Filtrat yang dihasilkan ditambah dengan etanol 96 sampai total volume sama dengan volume awal cairan penyari yaitu 180 ml. Hasil yang
diperoleh adalah ekstrak etanol rimpang kunir putih.
3. Pembuatan kurva baku
a. Penetapan panjang gelombang λ maksimum
Larutan baku kurkuminoid dengan konsentrasi 0,6 mg diukur serapannya dengan spektrofotometer UV–Vis pada panjang gelombang 200 – 600
nm. Panjang gelombang dengan serapan maksimum merupakan panjang gelombang
λ maksimum. b. Pembuatan larutan baku kurkumin
Pembuatan 3 larutan stok dari standar kurkuminoid E. Merck
®
dalam pelarut etanol 96 pa dengan konsentrasi 50 mg. Dibuat seri pengenceran
menggunakan etanol p.a. dari tiap larutan stok yaitu dengan mengambil 0,04; 0,08; 0,12; 0,16; 0,20; 0,24 ml larutan sehingga diperoleh konsentrasi berturut-
turut 0,20 mg, 0,40 mg, 0,60 mg, 0,80 mg, 1,00 mg dan 1,20 mg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29 Larutan baku tersebut diukur serapannya pada
λ maksimum hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis. Dibuat persamaan regresi linear antara
konsentrasi dan serapan. Dicari persamaan regresi yang linear dengan membandingkan nilai r ketiga kurva baku dengan tabel t.
4. Penetapan kadar ekstrak etanol rimpang kunir putih terhitung sebagai